Quotes:
Heinrich-Are you trying to get us killed?
Eric Visnjic-I'm trying to catch the guy we're chasing.
Heinrich-That's the same thing!
Storyline:
Balapan jalanan adalah suatu kesenangan sekaligus kebebasan. Yang dapat berujung pada seks, uang, pertaruhan hingga menang dan kalah! Mike si penjual pizza pada suatu kesempatan memakai mobil suami Nicole untuk balapan saat sedang diservis di bengkel Katie. Meski menang iPod, Mike tetap berutang pada Nicole untuk kerusakan yang ditimbulkannya. Mau tak mau dalam waktu seminggu Mike berjanji pada Nicole untuk mengembalikan mobil seperti sediakala dengan cara unggul dalam balap liar. Bagaimana muda-mudi ini membuktikan diri mereka mampu berjaya dalam ajang memacu adrenalin tersebut?
Nice-to-know:
Keseluruhan syuting dilakukan di Berlin, Jerman.
Act:
Erin Cahill sebagai Katie Reed
Andrew W. Walker sebagai Mike Cassidy
Joseph Beattie sebagai Eric Visnjic
Alexia Barlier sebagai Nicole Devereaux
Director:
Axel Sand baru menggarap beberapa serial televisi Jerman sebelumnya.
Comment:
Sudah beberapa kali film tentang balapan dibuat dan hampir keseluruhan menyuguhkan tema yang sama dengan elemen-elemen yang sama mulai dari mobil balap mutakhir, wanita cantik seksi, pria tampan berotot yang biasanya anak jalanan atau polisi yang menyamar. Kesemuanya dipadukan dalam konflik intern antar personil ataupun gank. Tidak asing bukan? Jika sudah begitu semua berpulang lagi pada bujet dan kemampuan sumber daya manusiahya sendiri. Kalau demikian maka dipastikan Fast Track - No Limits yang buatan Jerman ini tidak patut dibandingkan dengan pendahulunya yang kesohor seperti The Fast And The Furious kalau tidak mau dibilang plagiatisme. Dari segi plot dan konstruksi cerita, film ini sangat bodoh dan terkesan penulisnya tidak mau berpikir samasekali. Campur aduk dengan beberapa hal yang tiba-tiba terkait satu sama lain. What the heck? Sayang sekali karena sebenarnya dari segi penggarapan tidak seburuk itu dan mobil-mobil yang digunakan juga lumayan canggih. Adegan balapnya hanya tersaji di awal dan akhir film, itupun kurang seru. Selebihnya berputar-putar pada drama konflik yang tidak terlalu penting sebenarnya termasuk beberapa adegan ranjang murahan. Dari jajaran cast, mereka tidak berakting buruk walaupun lebih pantas dikatakan menjual penampilan fisik semata. Seharusnya film-film buatan Eropa bisa lebih kreatif lagi.
Durasi:
95 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
XL #PerempuanHebat for Kartini Day
THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day
Rabu, 31 Desember 2008
Senin, 29 Desember 2008
FRITT VILT : Pembantaian Di Pegunungan Bersalju
Cerita:
Jannicke, Morten Tobias, Eirik, Mikael dan Ingunn sedang menikmati liburan snowboarding di pegunungan bersalju Jotunheimen. Sayangnya Morten Tobias mengalami kecelakaan saat berseluncur yang menyebabkan kakinya patah. Mereka kemudian mencari penginapan sementara dan menemukan sebuah bangunan hotel yang terbengkalai sejak tahun 1970an. Tanpa mereka ketahui, seseorang masih tinggal dalam hotel tersebut yang mungkin saja merasa terganggu dengan kehadiran lima muda-mudi tersebut.
Gambar:
Jannicke, Morten Tobias, Eirik, Mikael dan Ingunn sedang menikmati liburan snowboarding di pegunungan bersalju Jotunheimen. Sayangnya Morten Tobias mengalami kecelakaan saat berseluncur yang menyebabkan kakinya patah. Mereka kemudian mencari penginapan sementara dan menemukan sebuah bangunan hotel yang terbengkalai sejak tahun 1970an. Tanpa mereka ketahui, seseorang masih tinggal dalam hotel tersebut yang mungkin saja merasa terganggu dengan kehadiran lima muda-mudi tersebut.
Gambar:
Lanskap bersalju yang terkesan dingin dan sunyi mendominasi scene film ini. Interior hotel yang serba gelap dengan lorong-lorong panjang pun memperkuat suasana mencekam yang ingin ditampilkan.
Act:
Inggrid Bolsø Berdal sebagai Jannicke memenangkan Best Actress pada event Amanda Awards di Norwegia sana. Dan memang disini ia terlihat paling menonjol dari pengembangan karakter dan juga body language yang mendukung.
Turut didukung pula oleh Rolf Kristian Larsen sebagai Marten Tobias, Thomas Alf Larsen sebagai Eirik, Endre Martion Midtstigen sebagai Mikal dan Viktoria Wine sebagai Ingunn yang bermain standar untuk melengkapi jajaran cast.
Turut didukung pula oleh Rolf Kristian Larsen sebagai Marten Tobias, Thomas Alf Larsen sebagai Eirik, Endre Martion Midtstigen sebagai Mikal dan Viktoria Wine sebagai Ingunn yang bermain standar untuk melengkapi jajaran cast.
Sutradara:
Konsep thriller yang baik mampu dibangun oleh Roar Uthaug. Nuansa mencekam berhasil dipertahankan dari awal sampai akhir disertai dengan setting dan shooting yang sama baiknya.
Konsep thriller yang baik mampu dibangun oleh Roar Uthaug. Nuansa mencekam berhasil dipertahankan dari awal sampai akhir disertai dengan setting dan shooting yang sama baiknya.
Komentar:
Saya sudah menyaksikan beberapa thriller horor Norwegia di iNafff/Screamfast semuanya memiliki elemen pendukung yang baik. Walaupun terkadang sadis tapi masih memiliki nilai artistik yang baik. Enak dinikmati dari awal sampai akhir. Kekurangan film ini? Eksplorasi latar belakang cerita dan tokoh yang masih samar. Endingnya pun open. Mungkin semua pertanyaan itu akan diungkap dalam sekuelnya film yg aslinya berjudul Fritt Vilt ini yang di negara aslinya sudah beredar Oktober 2008 kemarin.
Durasi:
95 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sabtu, 27 Desember 2008
THE TOTENWACKERS : Trio Cilik Memecahkan Misteri Bangunan Tua
Storyline:
Sara melihat kejadian-kejadian aneh di rumah barunya mulai dari perabotan melayang, gangguan statis hingga hantu! Tetapi tak seorangpun percaya bahwa semua itu nyata. Dengan bantuan teman-temannya, Madhi dan John, Sara berusaha membuktikan bahwa dia tidak berbohong dan mengada-ngada. Maka dimulailah petualangan seru mereka..
Nice-to-know:
Keseluruhan syuting dilakukan di Barcelona, Cataluña, Spanyol.
Act:
Elisa Drabben sebagai Sara
Azzdine Benaji sebagai Mahdi
Jasper Harris sebagai John
Terele Pávez sebagai Sabrina
Geraldine Chaplin sebagai Salgado
Director:
Pria kelahiran Spanyol berusia 35 tahun bernama Ibon Cormenzana baru menyutradarai 4 film sebelumnya termasuk Negra rosa (1998).
Comment:
Melihat teaser posternya sekilas di Blitz Megaplex ada perasaan aneh untuk menengok isinya. Hal itu baru terealisasikan nyaris dua tahun setelahnya saat dvd original ekonomisnya dirilis. Terima kasih kepada DCU Entertainment! Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, film ini produksi Spanyol dan lucunya dimainkan oleh aktor-aktris belia yang juga asli sana. Harris, Dribben dan Benaji lebih terlihat seperti berbincang satu sama lain daripada berakting. Harris cukup mencuri perhatian dengan gayanya sebagi ilmuwan cilik. Sedangkan Dribben yang mendapat scene terbanyak juga mampu memainkan mimik mukanya dengan cukup baik. Spesial efek yang digunakan bisa diterima dengan pencahayaan hijau yang dominan. Beberapa adegan cukup mengagetkan, terima kasih pada bangunan yang juga terlihat kuno dan menyeramkan. Meskipun terlihat seperti film anak-anak, Los Totenwackers tidak dapat dikategorikan demikian. Mungkin hanya anak 8 tahun keatas yang bisa mengerti plot cerita secara keseluruhan. Endingnya seakan membuka pintu menuju petualangan baru bagi trio cilik tersebut. Kita tunggu saja!
Durasi:
80 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Sara melihat kejadian-kejadian aneh di rumah barunya mulai dari perabotan melayang, gangguan statis hingga hantu! Tetapi tak seorangpun percaya bahwa semua itu nyata. Dengan bantuan teman-temannya, Madhi dan John, Sara berusaha membuktikan bahwa dia tidak berbohong dan mengada-ngada. Maka dimulailah petualangan seru mereka..
Nice-to-know:
Keseluruhan syuting dilakukan di Barcelona, Cataluña, Spanyol.
Act:
Elisa Drabben sebagai Sara
Azzdine Benaji sebagai Mahdi
Jasper Harris sebagai John
Terele Pávez sebagai Sabrina
Geraldine Chaplin sebagai Salgado
Director:
Pria kelahiran Spanyol berusia 35 tahun bernama Ibon Cormenzana baru menyutradarai 4 film sebelumnya termasuk Negra rosa (1998).
Comment:
Melihat teaser posternya sekilas di Blitz Megaplex ada perasaan aneh untuk menengok isinya. Hal itu baru terealisasikan nyaris dua tahun setelahnya saat dvd original ekonomisnya dirilis. Terima kasih kepada DCU Entertainment! Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, film ini produksi Spanyol dan lucunya dimainkan oleh aktor-aktris belia yang juga asli sana. Harris, Dribben dan Benaji lebih terlihat seperti berbincang satu sama lain daripada berakting. Harris cukup mencuri perhatian dengan gayanya sebagi ilmuwan cilik. Sedangkan Dribben yang mendapat scene terbanyak juga mampu memainkan mimik mukanya dengan cukup baik. Spesial efek yang digunakan bisa diterima dengan pencahayaan hijau yang dominan. Beberapa adegan cukup mengagetkan, terima kasih pada bangunan yang juga terlihat kuno dan menyeramkan. Meskipun terlihat seperti film anak-anak, Los Totenwackers tidak dapat dikategorikan demikian. Mungkin hanya anak 8 tahun keatas yang bisa mengerti plot cerita secara keseluruhan. Endingnya seakan membuka pintu menuju petualangan baru bagi trio cilik tersebut. Kita tunggu saja!
Durasi:
80 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Jumat, 26 Desember 2008
THE DAY THE EARTH STOOD STILL : Bumi Di Ambang Kehancuran?
Quotes:
Polygraph Operator-I'm going to ask you a series of control questions. Are you currently in a seated position?
Klaatu-Yes.
Polygraph Operator-Are you human?
Klaatu-My body is.
Polygraph Operator-Do you feel pain?
Klaatu-My Body does.
Polygraph Operator-Are you aware of an impending attack on the planet earth?
Klaatu-You should let me go.
Cerita:
Pada suatu malam, ilmuwan Helen Benson dipanggil dalam suatu misi penelitian yang membawanya bertatap muka langsung dengan alien yang bernama Klaatu. Misi Klaatu adalah berkeliling dunia untuk mengingatkan peradaban bahwa bumi sedang mengalami krisis. Jika terbukti bumi tidak bisa diselamatkan, umat manusia sebagai penanggungjawab tertinggi akan dimusnahkan oleh robot alien Gort. Bersama anak semata wayang Jacob dari mendiang suaminya, Helen berusaha meyakinkan Klaatu bahwa bumi masih bisa diselamatkan. Namun Klaatu berujar bahwa proses penghancuran itu sudah dimulai..
Gambar:
Nuansa biru dan hijau dominan di film ini yang menggambarkan topologi bumi secara geografis.
Act:
Film keduanya di tahun 2008 setelah Street Kings, Keanu Reeves mencoba memberikan sisi yang berbeda sebagai Klaatu. Aksen dan gerak tubuh yang kaku cukup mewakili karakter yang dimainkannya disini walau ciri khas pribadinya tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Jennifer Connelly sebagai Helen Benson mampu menyuguhkan paradoks ilmuwan wanita yang tangguh dan kritis. Sisi humanis berhasil ditampilkan dengan baik oleh Jen untuk mendukung perannya disini.
Tidak perlu diragukan lagi kaliber akting aktris kawakan berusia 60 tahun, Kathy Bates. Sebagai sekretaris dan juru bicara kepresidenan Regina Jackson yang skeptis, Kathy sangat meyakinkan dari awal sampai akhir meskipun tidak dalam porsi peran yang besar.
Sutradara:
Banyak pihak menganggap Scott Derrickson gagal melakukan remake film berjudul sama tahun 1951 dikarenakan banyak elemen dari film aslinya yang ditiadakan atau diganti. Namun usahanya boleh dihargai karena film masih tampak real dan memenuhi standar science-fiction yang baik. Juga menyatukan beberapa cast ternama dalam sebuah film juga bukan sesuatu hal yang mudah dilakukan.
Komentar:
Menonton The Day The Earth Stood Still jangan mengharapkan good whole package movie apalagi membandingkan dengan trailernya. Dari segi spesial efek sudah sangat baik, penghancuran bumi dan umat manusia cukup fantastis yang dilakukan oleh sejenis serangga yang mampu berkembang biak dengan sangat cepat. Namun dari segi cerita dan pengeksekusiannya terutama bagian ending yang cenderung antiklimaks, mungkin sudah bisa ditebak oleh penonton sejak awal. Intinya, film ini mengkampanyekan slogan "Save Our Planet" in its own way. That's all!
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$63,480,184
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Polygraph Operator-I'm going to ask you a series of control questions. Are you currently in a seated position?
Klaatu-Yes.
Polygraph Operator-Are you human?
Klaatu-My body is.
Polygraph Operator-Do you feel pain?
Klaatu-My Body does.
Polygraph Operator-Are you aware of an impending attack on the planet earth?
Klaatu-You should let me go.
Cerita:
Pada suatu malam, ilmuwan Helen Benson dipanggil dalam suatu misi penelitian yang membawanya bertatap muka langsung dengan alien yang bernama Klaatu. Misi Klaatu adalah berkeliling dunia untuk mengingatkan peradaban bahwa bumi sedang mengalami krisis. Jika terbukti bumi tidak bisa diselamatkan, umat manusia sebagai penanggungjawab tertinggi akan dimusnahkan oleh robot alien Gort. Bersama anak semata wayang Jacob dari mendiang suaminya, Helen berusaha meyakinkan Klaatu bahwa bumi masih bisa diselamatkan. Namun Klaatu berujar bahwa proses penghancuran itu sudah dimulai..
Gambar:
Nuansa biru dan hijau dominan di film ini yang menggambarkan topologi bumi secara geografis.
Act:
Film keduanya di tahun 2008 setelah Street Kings, Keanu Reeves mencoba memberikan sisi yang berbeda sebagai Klaatu. Aksen dan gerak tubuh yang kaku cukup mewakili karakter yang dimainkannya disini walau ciri khas pribadinya tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Jennifer Connelly sebagai Helen Benson mampu menyuguhkan paradoks ilmuwan wanita yang tangguh dan kritis. Sisi humanis berhasil ditampilkan dengan baik oleh Jen untuk mendukung perannya disini.
Tidak perlu diragukan lagi kaliber akting aktris kawakan berusia 60 tahun, Kathy Bates. Sebagai sekretaris dan juru bicara kepresidenan Regina Jackson yang skeptis, Kathy sangat meyakinkan dari awal sampai akhir meskipun tidak dalam porsi peran yang besar.
Sutradara:
Banyak pihak menganggap Scott Derrickson gagal melakukan remake film berjudul sama tahun 1951 dikarenakan banyak elemen dari film aslinya yang ditiadakan atau diganti. Namun usahanya boleh dihargai karena film masih tampak real dan memenuhi standar science-fiction yang baik. Juga menyatukan beberapa cast ternama dalam sebuah film juga bukan sesuatu hal yang mudah dilakukan.
Komentar:
Menonton The Day The Earth Stood Still jangan mengharapkan good whole package movie apalagi membandingkan dengan trailernya. Dari segi spesial efek sudah sangat baik, penghancuran bumi dan umat manusia cukup fantastis yang dilakukan oleh sejenis serangga yang mampu berkembang biak dengan sangat cepat. Namun dari segi cerita dan pengeksekusiannya terutama bagian ending yang cenderung antiklimaks, mungkin sudah bisa ditebak oleh penonton sejak awal. Intinya, film ini mengkampanyekan slogan "Save Our Planet" in its own way. That's all!
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$63,480,184
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Kamis, 25 Desember 2008
MADAGASCAR ESCAPE 2 AFRICA : Petualangan Alam Bebas Afrika
Quotes:
Alex-I like to move it, move it!
Gloria-He likes to move it, move it!
Marty-She likes to move it, move it!
Melman-We like to...?
Lemurs-Move it!
Cerita:
Melanjutkan petualangan sebelumnya dalam Madagascar, Alex, Marty, Gloria, Melman bertekad kembali ke New York, dengan pesawat tempur yang dulu jatuh dan dirakit kembali oleh segerombolan pinguin pintar. Sayangnya penerbangan tidak berjalan mulus karena mereka terpaksa mendarat darurat di pedalaman Afrika. Masing-masing dari mereka berempat menemui petualangannya sendiri, mulai dari Alex yang berjumpa orangtuanya, Marty dan Gloria yang bertemu kawanannya dan Melman yang masih kebingungan untuk menyatakan perasaan terpendamnya pada Gloria. Semua itu akan membuat anda terpingkal-pingkal dengan polah tingkah hewan-hewan superstar kebun binatang New York ini!
Gambar:
Animasinya cukup kaya dan detail dimana penggambaran alam bebas Afrika cukup mengagumkan. Sayangnya belum dibalut dengan teknologi 3D!
Voice:
Masih melanjutkan suara khas mereka masing-masing adalah
Ben Stiller sebagai Alex
Chris Rock sebagai Marty
David Schwimmer sebagai Melman
Jada Pinkett Smith sebagai Gloria
Sutradara:
Masih digawangi oleh duet Eric Darnell dan Tom McGrath yang sukses membawa seri pertamanya hampir menembus 200 juta dollar pada peredaran di Amerika saja!
Komentar:
Membawa sebagian besar elemen film pertamanya tidak membuat Escape 2 Africa kehabisan ide untuk mengocok perut. Penokohan yang berkembang di antara empat karakter utamanya ditambah kemunculan segerombolan pinguin pintar yang berhasil mencuri scene merupakan nilai plusnya. Film ini sangat menghibur dan cocok ditonton oleh anda sekeluarga pada liburan akhir tahun. Rasanya tidak mengejutkan jika masih ada sekuelnya di masa mendatang, yang patut ditunggu adalah spin-off pinguin-pinguin pintar yang cukup potensial untuk berdiri sendiri. Bagaimana menurut anda?
Durasi:
85 menit
U.S. Box Office:
$179,982,968 till end of Feb 2009
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Alex-I like to move it, move it!
Gloria-He likes to move it, move it!
Marty-She likes to move it, move it!
Melman-We like to...?
Lemurs-Move it!
Cerita:
Melanjutkan petualangan sebelumnya dalam Madagascar, Alex, Marty, Gloria, Melman bertekad kembali ke New York, dengan pesawat tempur yang dulu jatuh dan dirakit kembali oleh segerombolan pinguin pintar. Sayangnya penerbangan tidak berjalan mulus karena mereka terpaksa mendarat darurat di pedalaman Afrika. Masing-masing dari mereka berempat menemui petualangannya sendiri, mulai dari Alex yang berjumpa orangtuanya, Marty dan Gloria yang bertemu kawanannya dan Melman yang masih kebingungan untuk menyatakan perasaan terpendamnya pada Gloria. Semua itu akan membuat anda terpingkal-pingkal dengan polah tingkah hewan-hewan superstar kebun binatang New York ini!
Gambar:
Animasinya cukup kaya dan detail dimana penggambaran alam bebas Afrika cukup mengagumkan. Sayangnya belum dibalut dengan teknologi 3D!
Voice:
Masih melanjutkan suara khas mereka masing-masing adalah
Ben Stiller sebagai Alex
Chris Rock sebagai Marty
David Schwimmer sebagai Melman
Jada Pinkett Smith sebagai Gloria
Sutradara:
Masih digawangi oleh duet Eric Darnell dan Tom McGrath yang sukses membawa seri pertamanya hampir menembus 200 juta dollar pada peredaran di Amerika saja!
Komentar:
Membawa sebagian besar elemen film pertamanya tidak membuat Escape 2 Africa kehabisan ide untuk mengocok perut. Penokohan yang berkembang di antara empat karakter utamanya ditambah kemunculan segerombolan pinguin pintar yang berhasil mencuri scene merupakan nilai plusnya. Film ini sangat menghibur dan cocok ditonton oleh anda sekeluarga pada liburan akhir tahun. Rasanya tidak mengejutkan jika masih ada sekuelnya di masa mendatang, yang patut ditunggu adalah spin-off pinguin-pinguin pintar yang cukup potensial untuk berdiri sendiri. Bagaimana menurut anda?
Durasi:
85 menit
U.S. Box Office:
$179,982,968 till end of Feb 2009
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Rabu, 24 Desember 2008
AUSTRALIA : Epik Roman Sejarah Panjang Benua Australia
Quotes:
Lady Sarah Ashley-Let's go home.
Drover-There's no place like it.
Cerita:
Ketika seorang aristokrat Inggris, Sarah Ashley pergi ke sebuah benua yang jauh, dia bertemu dengan penggiring ternak sapi, Drover dan seorang anak Aborigin, Nullah. Bertiga mereka bergabung dan berjuang dalam sebuah perjalanan menggiring sapi melewati ratusan mil dataran yang indah. Ketika dunia terbelah oleh kekuatan musuh, mereka harus saling menemukan satu sama lain terlebih saat Jepang membom kota Darwin.
Gambar:
Berlokasi sebagian besar di Queensland, New South Wales, Darwin membuat scene Australia berbicara banyak dengan lanskap dan panorama yang sangat indah.
Act:
Satu-satunya proyek film di tahun 2008 setelah terakhir muncul dalam The Golden Compass, Nicole Kidman merupakan pilihan terbaik untuk menghidupkan Lady Sarah Ashley yang anggun sekaligus cerdas.
Debut layar lebarnya dimulai dalam Paperback Hero (1999) dan membutuhkan hampir 10 tahun untuk terangkat namanya, Hugh Jackman kali ini kebagian peran sebagai penggiring ternak Drover yang kasar tangguh tetapi lembut hatinya.
Aktor cilik berusia 12 tahun, Brandon Walters tampil menakjubkan sebagai Nullah.
Sutradara:
Sulit dipercaya sutradara sekaliber Baz Luhrmann baru membuat 4 film termasuk debutnya dalam Strictly Ballroom (1992)! Dalam Australia, Baz kembali ke tanah kelahirannya sehingga tidak heran jika ia bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan karya terbaik.
Komentar:
Genrenya cukup luas karena memadukan roman, epik, sejarah, petualangan dimana semuanya bermuara pada asal usul benua Australia. Dari segi sinematografi harus diakui keunggulan film ini sehingga durasinya yang panjang terasa termaafkan. Cast yang menjual nama Kidman dan Jackman cukup membantu walau terkadang chemistry antar keduanya terasa agak dipaksakan. Judul dan plot cerita AUSTRALIA rasanya menanggung beban terlalu besar sehingga pada akhirnya penonton seperti "keberatan" menikmati kisah panjang ini. Tapi secara keseluruhan tetap sebuah karya yang harus dihargai walau tidak outstanding!
Durasi:
165 menit
U.S. Box Office:
$49,554,002 till March 2009
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Lady Sarah Ashley-Let's go home.
Drover-There's no place like it.
Cerita:
Ketika seorang aristokrat Inggris, Sarah Ashley pergi ke sebuah benua yang jauh, dia bertemu dengan penggiring ternak sapi, Drover dan seorang anak Aborigin, Nullah. Bertiga mereka bergabung dan berjuang dalam sebuah perjalanan menggiring sapi melewati ratusan mil dataran yang indah. Ketika dunia terbelah oleh kekuatan musuh, mereka harus saling menemukan satu sama lain terlebih saat Jepang membom kota Darwin.
Gambar:
Berlokasi sebagian besar di Queensland, New South Wales, Darwin membuat scene Australia berbicara banyak dengan lanskap dan panorama yang sangat indah.
Act:
Satu-satunya proyek film di tahun 2008 setelah terakhir muncul dalam The Golden Compass, Nicole Kidman merupakan pilihan terbaik untuk menghidupkan Lady Sarah Ashley yang anggun sekaligus cerdas.
Debut layar lebarnya dimulai dalam Paperback Hero (1999) dan membutuhkan hampir 10 tahun untuk terangkat namanya, Hugh Jackman kali ini kebagian peran sebagai penggiring ternak Drover yang kasar tangguh tetapi lembut hatinya.
Aktor cilik berusia 12 tahun, Brandon Walters tampil menakjubkan sebagai Nullah.
Sutradara:
Sulit dipercaya sutradara sekaliber Baz Luhrmann baru membuat 4 film termasuk debutnya dalam Strictly Ballroom (1992)! Dalam Australia, Baz kembali ke tanah kelahirannya sehingga tidak heran jika ia bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan karya terbaik.
Komentar:
Genrenya cukup luas karena memadukan roman, epik, sejarah, petualangan dimana semuanya bermuara pada asal usul benua Australia. Dari segi sinematografi harus diakui keunggulan film ini sehingga durasinya yang panjang terasa termaafkan. Cast yang menjual nama Kidman dan Jackman cukup membantu walau terkadang chemistry antar keduanya terasa agak dipaksakan. Judul dan plot cerita AUSTRALIA rasanya menanggung beban terlalu besar sehingga pada akhirnya penonton seperti "keberatan" menikmati kisah panjang ini. Tapi secara keseluruhan tetap sebuah karya yang harus dihargai walau tidak outstanding!
Durasi:
165 menit
U.S. Box Office:
$49,554,002 till March 2009
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 23 Desember 2008
TWILIGHT : Ketika Dapat Hidup Selamanya, Apa Tujuan Hidupmu?
Quotes:
Gambar:
Setting yang menarik di antara pegunungan lembab yang selalu mendung karena kota bercurah hujan tinggi. Visualisasi yang sangat membantu membangun mood film secara keseluruhan.
Act:
Aktris belia yang angkat nama lewat Panic Room (2002), Kristen Stewart merupakan aktris berbakat masa depan Hollywood. Totalitas aktingnya sebagai Bella termasuk kategori terpuji karena berhasil menampilkan emosi yang dalam seorang remaja yang tengah bimbang akan hidupnya.
Aktor muda yang paling dikenal lewat peran kecil dalam film legendaris Harry Potter series, Robert Pattinson kali ini berperan sebagai Edward, vampir berwujud remaja berusia ratusan tahun. Sorot mata dan sikapnya yang cool "berbicara" dalam Twilight.
Sutradara:
Catherine Hardwicke yang sebelumnya lebih banyak berperan sebagai production designer ditunjuk menjadi sutradara film yang diangkat dari novel laris berjudul sama. Kinerja Catherine boleh dibilang sukses menerjemahkan buku karangan Stephenie Mayer ke dalam film remaja yang juga laris dimana-mana dengan menyatukan chemistry yang pas antara Kristen dan Robert. Pemilihan lokasi dan penyampaian cerita menjadi salah satu nilai plus untuknya.
Soundtrack:
"Supermassive Black Hole" by Muse
"Decode" by Paramore"Full Moon" by The Black Ghosts
"Leave Out All the Rest" by Linkin Park
"Spotlight (Twilight Mix)" by Mutemath
"Go All the Way (Into the Twilight)" by Perry Farrell, Daniel Newman
"Tremble for My Beloved" by Collective Soul
"I Caught Myself" by Paramore
"Eyes on Fire" by Blue Fondation
"Never Think" by Robert Pattinson
"Flightless Bird, American Mouth" by Iron & Wine
"Bella's Lullaby" by Carter Burwell
"Let Me Sign" by Robert Pattinson
"La Traviata" by The Royal Philharmonic Orchestra
"Claire de Lune" by The APM Orchestra
"15 Step" by Radiohead
Komentar:
Untuk yang tidak terlalu menyukai drama, mungkin akan sedikit bosan dengan film ini. Namun jika anda seorang penonton drama, niscaya bisa menikmati suguhan cinta dua sejoli berbeda dunia ini. Menarik menyaksikan dunia Edward yang "dingin" berkolaborasi dengan dunia Bella yang "sepi" sepanjang film diiringi dengan ilustrasi musik yang tepat. Walau temanya klise tentang cinta dan keabadian, Twilight tetap film wajib tonton di penghujung tahun ini.
Durasi:
110 menit
U.S. Box Office (till early Dec):
$138,402,068
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Isabella Swan-How old are you?
Edward Cullen-Seventeen.
Isabella Swan-How long have you been seventeen?
Edward Cullen- A while.
Cerita:
Bella Swan meninggalkan ibu yang disayanginya, Renee untuk memilih tinggal bersama ayahnya yang juga kepala polisi, Charlie di Forks, kota hujan di daerah Washington. Di sekolah barunya, Bella bertemu remaja tampan misterius, Edward Cullen. Awal interaksi mereka yang aneh malah membuat Bella semakin penasaran dan pada saat insiden kecelakaan mobil, Edward menyelamatkannya dari petaka. Sejak saat itu, interaksi intens muncul di antara keduanya yang saling menunjukkan ketertarikan. Problem muncul saat Bella mengetahui fakta bahwa Edward adalah vampir berusia lebih dari 100 tahun. Edward sendiri seringkali menahan nafsu nya akan darah saat berdekatan dengan Bella. Pada waktu yang bersamaan, trio vampir pemburu, James, Laurent dan Victoria berkeliaran mencari mangsa. Bagaimana akhir dari kisah cinta Bella dan Edward? Mampukah Edward untuk selalu menempatkan Bella di tempat yang aman dari segalanya termasuk dirinya sendiri?
Bella Swan meninggalkan ibu yang disayanginya, Renee untuk memilih tinggal bersama ayahnya yang juga kepala polisi, Charlie di Forks, kota hujan di daerah Washington. Di sekolah barunya, Bella bertemu remaja tampan misterius, Edward Cullen. Awal interaksi mereka yang aneh malah membuat Bella semakin penasaran dan pada saat insiden kecelakaan mobil, Edward menyelamatkannya dari petaka. Sejak saat itu, interaksi intens muncul di antara keduanya yang saling menunjukkan ketertarikan. Problem muncul saat Bella mengetahui fakta bahwa Edward adalah vampir berusia lebih dari 100 tahun. Edward sendiri seringkali menahan nafsu nya akan darah saat berdekatan dengan Bella. Pada waktu yang bersamaan, trio vampir pemburu, James, Laurent dan Victoria berkeliaran mencari mangsa. Bagaimana akhir dari kisah cinta Bella dan Edward? Mampukah Edward untuk selalu menempatkan Bella di tempat yang aman dari segalanya termasuk dirinya sendiri?
Gambar:
Setting yang menarik di antara pegunungan lembab yang selalu mendung karena kota bercurah hujan tinggi. Visualisasi yang sangat membantu membangun mood film secara keseluruhan.
Act:
Aktris belia yang angkat nama lewat Panic Room (2002), Kristen Stewart merupakan aktris berbakat masa depan Hollywood. Totalitas aktingnya sebagai Bella termasuk kategori terpuji karena berhasil menampilkan emosi yang dalam seorang remaja yang tengah bimbang akan hidupnya.
Aktor muda yang paling dikenal lewat peran kecil dalam film legendaris Harry Potter series, Robert Pattinson kali ini berperan sebagai Edward, vampir berwujud remaja berusia ratusan tahun. Sorot mata dan sikapnya yang cool "berbicara" dalam Twilight.
Sutradara:
Catherine Hardwicke yang sebelumnya lebih banyak berperan sebagai production designer ditunjuk menjadi sutradara film yang diangkat dari novel laris berjudul sama. Kinerja Catherine boleh dibilang sukses menerjemahkan buku karangan Stephenie Mayer ke dalam film remaja yang juga laris dimana-mana dengan menyatukan chemistry yang pas antara Kristen dan Robert. Pemilihan lokasi dan penyampaian cerita menjadi salah satu nilai plus untuknya.
Soundtrack:
"Supermassive Black Hole" by Muse
"Decode" by Paramore"Full Moon" by The Black Ghosts
"Leave Out All the Rest" by Linkin Park
"Spotlight (Twilight Mix)" by Mutemath
"Go All the Way (Into the Twilight)" by Perry Farrell, Daniel Newman
"Tremble for My Beloved" by Collective Soul
"I Caught Myself" by Paramore
"Eyes on Fire" by Blue Fondation
"Never Think" by Robert Pattinson
"Flightless Bird, American Mouth" by Iron & Wine
"Bella's Lullaby" by Carter Burwell
"Let Me Sign" by Robert Pattinson
"La Traviata" by The Royal Philharmonic Orchestra
"Claire de Lune" by The APM Orchestra
"15 Step" by Radiohead
Komentar:
Untuk yang tidak terlalu menyukai drama, mungkin akan sedikit bosan dengan film ini. Namun jika anda seorang penonton drama, niscaya bisa menikmati suguhan cinta dua sejoli berbeda dunia ini. Menarik menyaksikan dunia Edward yang "dingin" berkolaborasi dengan dunia Bella yang "sepi" sepanjang film diiringi dengan ilustrasi musik yang tepat. Walau temanya klise tentang cinta dan keabadian, Twilight tetap film wajib tonton di penghujung tahun ini.
Durasi:
110 menit
U.S. Box Office (till early Dec):
$138,402,068
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Senin, 22 Desember 2008
3 DOA 3 CINTA : Kisah Kehidupan 3 Siswa Pesantren
Cerita:
Durasi:
Overall:
Tiga remaja yang tinggal di pesantren kota kecil di daerah Jawa Tengah kerapkali berkumpul di ruang rahasia belakang pesantren untuk membicarakan cita-cita dan harapan masa depan mereka yang ditulis di dinding permohonan.
Huda berniat mencari ibunya di Jakarta. Dalam perjalanan bertemu penyanyi dangdut yang terobsesi menjadi terkenal, Dona Satelit yang berjanji menitipkan surat Huda pada ibunya.
Rian ingin menekuni dunia fotografi dan perfilman setelah mendapat hadiah handycam dari ibunya dan bertemu dengan rombongan layar tancap pasar malam.
Syahid yang kebingungan karena ayahnya sakit keras dan harus dirawat dengan biaya tak sedikit, mau tidak mau menjual sawahnya kepada orang bule walaupun menentang kata hatinya sendiri.
Kisah hidup ketiga siswa pesantren itu penuh lika-liku. Bagaimana akhir dari perjalanan mereka yang dibayangi mimpi akan indahnya masa depan?
Kisah hidup ketiga siswa pesantren itu penuh lika-liku. Bagaimana akhir dari perjalanan mereka yang dibayangi mimpi akan indahnya masa depan?
Gambar:
Suasana padepokan pesantren yang tenang disyut dengan baik dari berbagai angle. Hanya saja editing yang kurang mulus mengganggu perpindahan adegan di beberapa scene.
Act:
Nicholas Saputra yang menghilang cukup lama kali ini kembali sebagai Huda, siswa pesantren yang lugu dan berpandangan lurus. Aktingnya cukup menarik di film ini.
Dian Sastrowardoyo kebagian peran sebagai Dona. Transformasinya sebagai penyanyi dangdut yang punya obsesi tinggi patut disimak sekaligus didengar karena ia menyanyikan beberapa lagu sambil bergoyang.
Yoga Pratama pada akhirnya mendapatkan Piala Citra 2008 kategori Aktor Pendukung Terbaik dari film ini sebagai Rian yang cukup moderat dan berpandangan modern.
Yoga Bagus tampil memikat sebagai Syahid yang soleh sekaligus kebingungan mencari ajaran yang dianggap "tepat" baginya.
Didukung pula oleh beberapa bintang senior berkualitas seperti Jajang C. Noer, Butet Kertaradjasa dll.
Sutradara:
Nurman Hakim yang juga bertindak sebagai produser bisa dikatakan cukup berhasil mengangkat kehidupan siswa remaja pesantren yang jarang sekali difilmkan. Casting yang sangat mendukung menjadi nilai plus walaupun kekurangan skenario masih cukup kentara.
Komentar:
Menonton film ini seakan makan beberapa menu tanpa citarasa istimewa. Semua cerita yang ingin disampaikan seakan kehilangan esensinya. Pada akhirnya penyelesaian film terkesan "dipaksakan" dan menyisakan beribu pertanyaan di benak penonton. Untuk sekadar melihat penampilan yang lain dari Nicholas dan Dian, bolehlah film ini menjadi alternatif. Tidak buruk hanya saja kurang berkesan.
Durasi:
115 menit
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10
Minggu, 21 Desember 2008
TRANSPORTER 3 : Berpacu Dengan Tugas Mengantarkan Gadis
Quotes:
Frank Martin-Do I look like a man who came half-way across Europe to die on a bridge?
Cerita:
Frank Martin dipaksa untuk mengantar Valentina, putri Leonid Vasilev yang diculik, kepala dari Agensi Perlindungan Lingkungan Ukraina dari Marseilles sampai Stuttgart dan Budapest hingga Laut Hitam. Selama perjalanan, Frank dibantu Inspektur Tarconi kerapkali menemui hambatan dari pada agen Vasilev yang berniat menghalanginya, belum lagi Valentina yang teramat sangat sulit diatur. Meskipun demikian, Frank harus menempuh situasi berbahaya untuk mengambil resiko selamat sekecil apapun.
Gambar:
Bersetting dari Hungaria, Perancis hingga Ukraina, franchise Transporter ini kembali menyuguhkan adegan-adegan cepat yang memacu adrenalin terutama dari kejar mengejar kendaraan yang sangat seru!
Act:
Masing-masing berselang 3 tahun dari installment pertamanya di tahun 2002, Jason Statham tetap memegang peranan Frank Martin yang tangguh sekaligus flamboyant sebagai si pengantar dengan mobil mewah.
Aktris Rusia, Natalya Rudakova memulai debutnya dengan bermain sebagai Valentina, putri Menteri yang berperangai manja dan sulit diatur.
Sutradara:
Satu-satunya prestasi internasional yang sudah dikenal bagi Olivier Megaton adalah saat menjadi astrada Hitman (2007). Selebihnya hanya beberapa film Perancis terutama serial televisi yang pernah digarapnya.
Komentar:
Awalnya saya merasa akan disuguhkan episode lain Transporter yang fun dan seru seperti dua prekuelnya. Ternyata dari 30 menit pertama, saya sudah tahu akan mengarah kemana seri ketiga ini. Plot cerita yang semakin simple tidak menjadi nilai plus, melainkan terkesan menggampangkan logika. Ditambah lagi dengan sentuhan buruk sang sutradara yang seakan kebingungan mengambil gambar ataupun editing adegan aksi dalam film ini. Dua fakta utama tersebut merupakan kelemahan terbesar yang sulit dibantah. Statham memang tampil sebagaimana biasanya untuk menjaga nyawa film dengan kharismanya yang dingin sekaligus tangguh. Beberapa adegan kejar-mengejar mobil juga masih mencengangkan walaupun tidak bisa dibilang baru. Secara keseluruhan Transporter 3 hanyalah film aksi biasa yang mungkin masih dapat dinikmati penonton awam tanpa perlu banyak berpikir.
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$31,316,973 till Dec 2008
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Frank Martin-Do I look like a man who came half-way across Europe to die on a bridge?
Cerita:
Frank Martin dipaksa untuk mengantar Valentina, putri Leonid Vasilev yang diculik, kepala dari Agensi Perlindungan Lingkungan Ukraina dari Marseilles sampai Stuttgart dan Budapest hingga Laut Hitam. Selama perjalanan, Frank dibantu Inspektur Tarconi kerapkali menemui hambatan dari pada agen Vasilev yang berniat menghalanginya, belum lagi Valentina yang teramat sangat sulit diatur. Meskipun demikian, Frank harus menempuh situasi berbahaya untuk mengambil resiko selamat sekecil apapun.
Gambar:
Bersetting dari Hungaria, Perancis hingga Ukraina, franchise Transporter ini kembali menyuguhkan adegan-adegan cepat yang memacu adrenalin terutama dari kejar mengejar kendaraan yang sangat seru!
Act:
Masing-masing berselang 3 tahun dari installment pertamanya di tahun 2002, Jason Statham tetap memegang peranan Frank Martin yang tangguh sekaligus flamboyant sebagai si pengantar dengan mobil mewah.
Aktris Rusia, Natalya Rudakova memulai debutnya dengan bermain sebagai Valentina, putri Menteri yang berperangai manja dan sulit diatur.
Sutradara:
Satu-satunya prestasi internasional yang sudah dikenal bagi Olivier Megaton adalah saat menjadi astrada Hitman (2007). Selebihnya hanya beberapa film Perancis terutama serial televisi yang pernah digarapnya.
Komentar:
Awalnya saya merasa akan disuguhkan episode lain Transporter yang fun dan seru seperti dua prekuelnya. Ternyata dari 30 menit pertama, saya sudah tahu akan mengarah kemana seri ketiga ini. Plot cerita yang semakin simple tidak menjadi nilai plus, melainkan terkesan menggampangkan logika. Ditambah lagi dengan sentuhan buruk sang sutradara yang seakan kebingungan mengambil gambar ataupun editing adegan aksi dalam film ini. Dua fakta utama tersebut merupakan kelemahan terbesar yang sulit dibantah. Statham memang tampil sebagaimana biasanya untuk menjaga nyawa film dengan kharismanya yang dingin sekaligus tangguh. Beberapa adegan kejar-mengejar mobil juga masih mencengangkan walaupun tidak bisa dibilang baru. Secara keseluruhan Transporter 3 hanyalah film aksi biasa yang mungkin masih dapat dinikmati penonton awam tanpa perlu banyak berpikir.
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$31,316,973 till Dec 2008
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sabtu, 20 Desember 2008
QUARANTINE : "Laporan Langsung" Karantina Gedung Apartemen
Cerita:
Reporter televisi, Angela Vidal dan kameramen, Scott ditugaskan untuk meliput kehidupan Pemadam Kebakaran Los Angeles. Setelah melakukan pengenalan dibantu dua petugas, Jake dan Fletcher beberapa saat, tiba-tiba alarm 911 berbunyi. Segera mereka mengunjungi sebuah gedung apartemen 4 tingkat dengan total 12 unit. Di dalam mereka menemukan seorang wanita tua bersimbah darah yang tiba-tiba menyerang Fletcher hingga terluka parah. Pertolongan tidak didapatkan begitu mudah karena tanpa sebab yang jelas, polisi mengkarantina mereka semua dan tidak membiarkan siapapun keluar hidup-hidup. Perlahan-lahan karena serangan misterius, beberapa penghuni apartemen "berubah" seperti terinfeksi sesuatu. Apa sebenarnya yang terjadi di gedung tua tersebut? Bagaimana perjuangan mereka yang masih hidup untuk keluar dengan selamat?
Gambar:
Film dengan handheld camera bukan hal yang baru dan kita semua sudah tahu gangguan gambarnya seperti apa. Tapi dalam film ini hal tersebut tidak terlalu mengusik. Setiap sudut apartemen mampu tertangkap dengan baik walau minim pencahayaan.
Act:
Jennifer Carpenter mungkin paling dikenal sebagai Emily Rose dalam film horor 2005, The Exorcism Of Emily Rose. Di Quarantine, Jen boleh dikatakan "berimprovisasi" dengan teriakan dan komentar-komentar lugas sebagai reporter televisi, Angie. Kinerjanya cukup wajar walau kadang mengganggu.
Jay Hernandez yang karirnya berawal dari Crazy/Beautiful (2002) kali ini kebagian peran sebagai pemadam kebakaran Jake yang cukup cekatan dalam situasi sulit yang tidak diduga. Tidak jauh beda dengan apa yang sudah diperlihatkannya dalam Hostel (2005) yang menghebohkan itu.
Sutradara:
Nominator Grand Jury Prize di Slamdance Film Festival 2005 untuk The Dry Spell, John Erick Dowdle menulis ulang skenario dan menyutradarai film ini yang merupakan remake horor Spanyol, REC. Untuk film keduanya, Dowdle bisa dibilang cukup berhasil untuk sebuah film berbujet rendah dan mencapai hasil yang lumayan di box office Amerika.
Komentar:
Dibuat dengan gaya live documenter dimana aktor-aktris seolah berbicara langsung dengan penonton, Quarantine berhasil mengedepankan unsur suspense thriller mystery sehingga tidak terkesan membosankan. Dari awal sampai akhir, ketegangan cukup terjaga walaupun endingnya mungkin sudah bisa diduga oleh penonton.
Durasi:
89 menit
U.S. Box Office (till mid Nov):
$31,691,811
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Reporter televisi, Angela Vidal dan kameramen, Scott ditugaskan untuk meliput kehidupan Pemadam Kebakaran Los Angeles. Setelah melakukan pengenalan dibantu dua petugas, Jake dan Fletcher beberapa saat, tiba-tiba alarm 911 berbunyi. Segera mereka mengunjungi sebuah gedung apartemen 4 tingkat dengan total 12 unit. Di dalam mereka menemukan seorang wanita tua bersimbah darah yang tiba-tiba menyerang Fletcher hingga terluka parah. Pertolongan tidak didapatkan begitu mudah karena tanpa sebab yang jelas, polisi mengkarantina mereka semua dan tidak membiarkan siapapun keluar hidup-hidup. Perlahan-lahan karena serangan misterius, beberapa penghuni apartemen "berubah" seperti terinfeksi sesuatu. Apa sebenarnya yang terjadi di gedung tua tersebut? Bagaimana perjuangan mereka yang masih hidup untuk keluar dengan selamat?
Gambar:
Film dengan handheld camera bukan hal yang baru dan kita semua sudah tahu gangguan gambarnya seperti apa. Tapi dalam film ini hal tersebut tidak terlalu mengusik. Setiap sudut apartemen mampu tertangkap dengan baik walau minim pencahayaan.
Act:
Jennifer Carpenter mungkin paling dikenal sebagai Emily Rose dalam film horor 2005, The Exorcism Of Emily Rose. Di Quarantine, Jen boleh dikatakan "berimprovisasi" dengan teriakan dan komentar-komentar lugas sebagai reporter televisi, Angie. Kinerjanya cukup wajar walau kadang mengganggu.
Jay Hernandez yang karirnya berawal dari Crazy/Beautiful (2002) kali ini kebagian peran sebagai pemadam kebakaran Jake yang cukup cekatan dalam situasi sulit yang tidak diduga. Tidak jauh beda dengan apa yang sudah diperlihatkannya dalam Hostel (2005) yang menghebohkan itu.
Sutradara:
Nominator Grand Jury Prize di Slamdance Film Festival 2005 untuk The Dry Spell, John Erick Dowdle menulis ulang skenario dan menyutradarai film ini yang merupakan remake horor Spanyol, REC. Untuk film keduanya, Dowdle bisa dibilang cukup berhasil untuk sebuah film berbujet rendah dan mencapai hasil yang lumayan di box office Amerika.
Komentar:
Dibuat dengan gaya live documenter dimana aktor-aktris seolah berbicara langsung dengan penonton, Quarantine berhasil mengedepankan unsur suspense thriller mystery sehingga tidak terkesan membosankan. Dari awal sampai akhir, ketegangan cukup terjaga walaupun endingnya mungkin sudah bisa diduga oleh penonton.
Durasi:
89 menit
U.S. Box Office (till mid Nov):
$31,691,811
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 19 Desember 2008
IP MAN : Ketangguhan Jiwa dan Raga Jago Kungfu
Cerita:
Ye Wen mulai mempelajari aliran beladiri Yong Chun sejak berusia 13 tahun. Kecintaannya pada beladiri diimbangi dengan perhatiannya terhadap keluarganya yaitu istri Yong Cheng dan anaknya. Di saat ingin mengembangkan perguruan sendiri pada tahun 1935, Jepang datang menyerang China. Polemik pun terjadi dimana-mana dan berujung pada saat Ye Wen harus memilih mempertahankan martabat masyarakat Tionghoa atau menyelamatkan keluarganya.
Gambar:
Suasana perang China melawan Jepang di daerah Fo Shan selama 8 tahun digambarkan dengan sangat apik.
Act:
Aktor senior Hongkong yang sudah merintis karir di Hollywood, Donnie Yen sebagai Guru Ye Wen memberikan kesan dingin dan tangguh sebagai guru kungfu aliran Yong Chun tapi tetap seorang figur yang baik bagi keluarganya.
Simon Yam kali ini berperan sebagai sahabat lama Ye Wen, Zhou Qing Quan yang memiliki pabrik tekstil.
Hiroyuki Ikeuchi memegang peran antagonis sebagai Jenderal Miura, pemimpin pasukan Jepang sekaligus pengagum sejati seni beladiri.
Sutradara:
Wilson Yip sebelum film ini juga bekerjasama dengan Donnie Yen dalam action modern Flash Point. Berbeda tema tidak membuat Yip Wai Shun kedodoran, semua elemen dieksekusi dengan sangat baik. Boleh ditunggu sekuel Ip Man tahun depan!
Komentar:
Sebuah film beladiri yang tidak hanya menonjolkan teknik kungfu yang nyaris sempurna tapi didukung dengan inti cerita yang mengandung pesan moral. Cerita bergulir dengan lancar, mulai dari perguruan kungfu sekitar Fo Shan sampai terjadinya perang China melawan Jepang yang mengubah segalanya. Walaupun bergaya semi dokumenter, film yang sangat menghibur ini mampu mengetengahkan Donnie Yen ke porsi akting maksimal yang sesungguhnya.
Durasi:
105 menit
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Ye Wen mulai mempelajari aliran beladiri Yong Chun sejak berusia 13 tahun. Kecintaannya pada beladiri diimbangi dengan perhatiannya terhadap keluarganya yaitu istri Yong Cheng dan anaknya. Di saat ingin mengembangkan perguruan sendiri pada tahun 1935, Jepang datang menyerang China. Polemik pun terjadi dimana-mana dan berujung pada saat Ye Wen harus memilih mempertahankan martabat masyarakat Tionghoa atau menyelamatkan keluarganya.
Gambar:
Suasana perang China melawan Jepang di daerah Fo Shan selama 8 tahun digambarkan dengan sangat apik.
Act:
Aktor senior Hongkong yang sudah merintis karir di Hollywood, Donnie Yen sebagai Guru Ye Wen memberikan kesan dingin dan tangguh sebagai guru kungfu aliran Yong Chun tapi tetap seorang figur yang baik bagi keluarganya.
Simon Yam kali ini berperan sebagai sahabat lama Ye Wen, Zhou Qing Quan yang memiliki pabrik tekstil.
Hiroyuki Ikeuchi memegang peran antagonis sebagai Jenderal Miura, pemimpin pasukan Jepang sekaligus pengagum sejati seni beladiri.
Sutradara:
Wilson Yip sebelum film ini juga bekerjasama dengan Donnie Yen dalam action modern Flash Point. Berbeda tema tidak membuat Yip Wai Shun kedodoran, semua elemen dieksekusi dengan sangat baik. Boleh ditunggu sekuel Ip Man tahun depan!
Komentar:
Sebuah film beladiri yang tidak hanya menonjolkan teknik kungfu yang nyaris sempurna tapi didukung dengan inti cerita yang mengandung pesan moral. Cerita bergulir dengan lancar, mulai dari perguruan kungfu sekitar Fo Shan sampai terjadinya perang China melawan Jepang yang mengubah segalanya. Walaupun bergaya semi dokumenter, film yang sangat menghibur ini mampu mengetengahkan Donnie Yen ke porsi akting maksimal yang sesungguhnya.
Durasi:
105 menit
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Kamis, 18 Desember 2008
AT STAKE : "Pertaruhan" Nyata Issue Mengenai Perempuan
Terbagi menjadi 4 cerita:
MISS & MRS (25 min) by Lucky Kuswandi
Durasi:
110 menit
Overall:
EFFORT FOR LOVE (30 min) by Ani Ema Susanti
Berkisah tentang dua orang TKW di Hongkong yaitu Ruwati dan Ryantini.
Ruwati menghadapi penyakit sejenis tumor rahim dan harus dilakukan operasi lewat vagina. Hal ini dipermasalahkan oleh calon suaminya yang seorang duda beranak satu yang menganggap Ruwati mencari alasan ketidakperawanannya.
Ryantini yang lesbian menjalin hubungan mesra dengan seorang gadis. Pasang surut romantika dua sejoli sesama jenis ini diakhiri dengan kepulangan mereka berdua ke kampung halaman dan harus menyembunyikan fakta sesungguhnya di negara berbudaya Timur itu.
Ruwati menghadapi penyakit sejenis tumor rahim dan harus dilakukan operasi lewat vagina. Hal ini dipermasalahkan oleh calon suaminya yang seorang duda beranak satu yang menganggap Ruwati mencari alasan ketidakperawanannya.
Ryantini yang lesbian menjalin hubungan mesra dengan seorang gadis. Pasang surut romantika dua sejoli sesama jenis ini diakhiri dengan kepulangan mereka berdua ke kampung halaman dan harus menyembunyikan fakta sesungguhnya di negara berbudaya Timur itu.
WHAT FOR? (25 min) by Iwan Setiawan & Muhammad Ichsan
Mengetengahkan permasalahan sunat perempuan yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Perempuan harus disunat agar tidak liar, tidak terbawa arus, dsb begitulah alasan praktisi setempat. Pada kenyataannya, dari segi kesehatan tidak ada efek yang pasti atas praktek ini. Jadi sebenarnya apa tujuannya?
MISS & MRS (25 min) by Lucky Kuswandi
Menjabarkan diskriminasi terhadap perempuan tidak menikah dalam menerima layanan kesehatan reproduksi. Keputihan dan penyakit lain yang berhubungan dengan vagina harus diperiksa dengan cara "pap smear" oleh dokter ginekolog. Sayangnya dokter, bidan dan perawat tidak diberikan penyuluhan bagaimana penanganan pasien yang baik sehingga bukan membantu malah terkesan memojokkan bahkan menghakimi perempuan yang ingin diperiksa.
RAGAT'E ANAK (30 min) by Ucu Agustin
Bercerita tentang Nur dan Mira yang bekerja siang hari sebagai buruh pemecah batu dan malam hari sebagai pekerja seks komersil bertarif murah di Gunung Bolo, pekuburan Cina di daerah Tulungagung. Hal itu mereka lakukan karena minimnya penghasilan demi menghidupi diri sendiri maupun anak sehari-hari.
Komentar:
Film dokumenter yang lugas bercerita ini diambil dari berbagai sudut pandang sehingga tidak memihak. Perasaan iba, gemas, prihatin, geli dll wajar saja timbul di benak penonton saat menyaksikan issue-issue dengan subyek perempuan yang memang nyata terjadi dalam kehidupan ini. Workshop kolaborasi Kalyana Shira Foundation, Dewan Kesenian Jakarta dan The Body Shop dengan produser Nia Dinata berhasil menelurkan 5 sutradara dengan karya-karyanya yang bertutur dengan ketajaman sudut pandang dan gaya bahasa ini. Hasilnya? Salah satu film dokumenter terbaik yang pernah dibuat di Indonesia.
110 menit
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10
Rabu, 17 Desember 2008
THE CONTRACT : Pembunuh Ulung Cerdas Kontra Ayah Tangguh Berpendirian Teguh
Quotes:
Frank-I don't have to help I am the bad guy
Seorang duda yang berprofesi sebagai guru dan pelatih basket juga baseball, Ray Keene hidup berdua dengan anaknya, Chris setelah kematian istrinya akibat kanker dua tahun yang lalu. Setelah anaknya tertangkap polisi mengganja, Ray memutuskan untuk membawa Chris pergi camping untuk membangun ikatan di antara mereka. Sementara itu, pembunuh bayaran ulung Frank Carden ditahan FBI saat berusaha menuntaskan misinya. Dalam pengawalan, komplotan Frank berusaha membebaskan rekannya dan melumpuhkan tiga agen FBI. Namun mobil yang ditumpangi Frank justru terjun ke sungai dan terbawa arus. Nasib kemudian mempertemukan Frank dengan Ray dan Chris. Ray yang bersikukuh menahan Frank dengan sebilah pistol tidaklah menyadari ia dan anaknya menjadi incaran komplotan Frank yang berbahaya. Bagaimana akhir dari perjalanan kucing tikus itu?
Gambar:
Syuting yang dilakukan di Sofia, Bulgaria sebagian besar outdoor berlanskap tebing dan sungai di daerah pegunungan.
Act:
Dua aktor watak ternama Hollywood yang tidak diragukan lagi aktingnya, Morgan Freeman sebagai Frank dan John Cusack sebagai Ray adu akting di film ini. Keduanya tampil dengan ciri khas masing-masing sehingga menarik menyaksikan dialog dan interaksi mereka.
Sutradara:
Konon Bruce Beresford dengan susah payah menyelesaikan produksi film ini setelah produser memutuskan proyek ini setelah 50 hari karena dianggap skrip tidak cukup masuk akal. Walau akhirnya selesai dengan dana sendiri, kinerja Bruce di film ini hanya berlevel sedang-sedang saja.
Komentar:
Menyaksikan film yang langsung beredar home video di US sana ini awalnya menjanjikan karena nama Freeman-Cusack sudah punya kualitas sendiri. Namun seiring pengembangan cerita dengan dialog-dialog sarkastik yang tak jarang membuat kita tertawa getir malah mempertajam kekurangan film ini. Yah overall menurut saya The Contract tidak terlalu bagus tetapi bukan karya yang buruk juga. Nilai jualnya ya cuma dua aktor tadi, tidak lebih.
Durasi:
95 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 16 Desember 2008
MARRIED BY ACCIDENT : Kisah Pasangan Belia Menghadapi Kehamilan Dini
Cerita:
Act:
Sutradara:
Komentar:
Durasi:
Memasuki usia enam bulan pacaran, pasangan belia belasan tahun Raskal dan Ole dipusingkan masalah harus make love atau tidak. Desakan dari kedua teman Raskal yang mesum dan kakak Ole yang hiperseks membuat keduanya terjebak dalam hubungan seks pra nikah. Ternyata kejadian "satu kali" itu membuat Ole hamil. Kebingungan karena tidak siap menghadapi konsekuensi pernikahan dini, Raskal dan Ole nekat mendatangi dokter aborsi. Namun karena asumsi yang menakutkan dan tidak tega dengan anak yang dikandungnya, Ole memutuskan untuk memelihara jabang bayi. Sementara pertengkaran demi pertengkaran terjadi diantara keduanya, kandungan Ole semakin membesar dan sulit untuk disembunyikan lagi. Bagaimana tindakan Ole dan Raskal selanjutnya? Berhasilkah ketahanan cinta mereka lolos dari ujian di saat harapan dan cita-cita yang masih membubung tinggi?
Gambar:
Kualitas gambar secara keseluruhan di indoor maupun outdoor terlihat kurang terang sehingga cukup mengganggu. Apakah karena diblow up atau belum diremastered?
Act:
Marcell Darwin terbukti tidak hanya berwajah cute tapi telah membintangi beberapa jenis film mulai dari horor dan komedi, kini hadir dalam perannya sebagai Raskal, cowok lugu baik hati yang menunjukan rasa tanggungjawab yang tinggi di usia yang tergolong muda.Nikita Willy berperan dalam film layar lebar keduanya setelah Bestfriend. Kali ini sebagai Ole, gadis belia yang terjebak dalam kehamilan, penjiwaan Nikita cukup meyakinkan.Sarah Sechan lagi-lagi menguasai peran komedik yang disodorkan kepadanya. Sebagai bidan de'Bunting, Sarah berhasil "mencuri" layar setiap kali scene ditujukan kepadanya.Duet Ikang Fawzi dan Marini Zumarnis serta Tino Saroenggalo sebagai orangtua Raskal dan Ole melengkapi film ini sesuai karakternya masing-masing.
Sutradara:
Karya kedua Winaldha E. Melalatoa ini jauh lebih baik daripada Drop Out. Kolaborasinya dengan penulis Ve Handojo menghasilkan sebuah drama remaja yang bisa menjadi teladan. Terlihat dari segi casting yang lumayan menjanjikan dan eksekusi akhir yang ada di atas rata-rata.
Komentar:
Chemistry Raskal dan Ole tertangkap dengan baik, itu yang menjadi poin plus film ini sehingga membuat penonton berempati pada mereka. MBA bisa menjadi potret nyata untuk pergaulan remaja sekarang yang semakin bebas yang tidak tahu konsekuensi apa yang akan mereka hadapi di kemudian hari dari tindakan mereka itu. Film yang manis, wajar, lucu, sarat pesan moral walaupun tidak menggurui.
Durasi:
95 menit
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10
Senin, 15 Desember 2008
HENRY POOLE IS HERE : Mempercayai Mukjizat Itu Nyata
Cerita:
Dibuka dengan pengenalan terhadap seorang pria penyendiri, Henry Poole yang baru saja pindah ke pinggir kota untuk menghindari masalah-masalah dalam hidupnya. Segera dia mengenal tetangga barunya terutama wanita Spanyol relijius, Esperanza dan janda cantik, Dawn beserta anaknya yang selalu diam, Millie. Satu peristiwa aneh terjadi, noda air di dinding belakang rumah Henry disinyalir Esperanza menyerupai wajah Yesus Kristus. Kontan saja, halaman belakang rumah Henry seringkali didatangi orang yang percaya padaNya. Namun Henry berusaha mengingkari itu semua setelah apa yang dialaminya dalam hidup. Apa sesungguhnya masa lalu Henry? Benarkah mukjizat itu nyata dalam dunia modern sekarang ini?
Gambar:
Daerah tempat tinggal Henry yang teratur dan terkesan sunyi disyut dengan baik beserta aktivitas warga di sekitarnya. Sekelebat potongan gambar tentang masa lalu Henry seringkali ditampilkan, membuat kita memahami sosok Mr Poole yang sesungguhnya.
Act:
Luke Wilson yang sebelumnya kerapkali tampil dalam film komedi atau drama romantis kali ini didapuk sebagai sosok Henry Poole. Walau terkesan miscasting tetapi Luke mampu memberikan jiwa tersendiri dalam perannya sebagai pria penyendiri dan kebingungan atas hidupnya sendiri.
Radha Mitchell (Dawn), Adriana Barraza (Esperanza) dan Cheryl Hines (Meg) memberikan warna masing-masing sebagai tiga wanita dalam hidup baru Henry. Semuanya menampilkan karakter yang khas, tidak banyak scene tetapi konsisten aktingnya.
Sutradara:
Gaya Mark Pellington dalam menyutradarai serial tv dan video musik masih cukup kental dalam film ini terutama saat adegan lambat dan flashback. Secara umum memang tidak buruk tetapi masih membutuhkan inovasi lebih untuk sebuah proyek layar lebar.
Komentar:
Film yang cukup monoton ini banyak bermain dengan dialog dan interaksi yang sesungguhnya cukup menarik namun sangat lambat. Menonton Henry Poole Is Here bisa bermakna dua sisi. Di satu sisi, jika anda seorang yang relijius mungkin akan menyukai film ini dan di sisi lain, jika anda seorang yang praktis hanya bisa menikmati film ini dengan kening berkerut. Coba buktikan sendiri!
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office (till end of Oct):
$1,829,917
Overall:
6.5 out of 10
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Minggu, 14 Desember 2008
BOLT : Petualangan Dunia Nyata Anjing Bintang Televisi
Quotes:
Gambar:
Voice:
Sutradara:
Komentar:
Durasi:
Bolt-What is this red liquid coming from my paw?
Seekor anjing bernama Bolt berkekuatan super bertualang dengan majikannya Penny untuk menyelamatkan dunia! Sayangnya hal itu hanya terjadi di dunia televisi dimana serial tersebut mendapat rating yang bagus. Namun Bolt menganggap semua itu nyata dan konflik mulai muncul saat ia terlepas dari kandang trailernya dan terdampar di dunia nyata. Bolt kemudian bertemu kucing belang Mittens dan hamster di dalam bola plastik Rhino yang berusaha membantunya kembali ke habitat asalnya dengan kekuatan seekor anjing biasa.
Gambar:
Animasi Walt Disney boleh dikatakan halus walau kualitas 3D nya tidak sebaik hasil produksi studio lain. Dalam Bolt ini, gambar animasi tergolong detail dan tajam. Adegan petualangan Bolt menyusuri kota menjadi menarik untuk disaksikan.
Voice:
Aktor senior John Travolta dengan cemerlang menghidupkan tokoh Bolt. Dengan tekstur suara nyaring dan berat, ia memberikan energi pada si anjing super itu.
Bintang muda yang tengah menanjak, Miley Cyrus didapuk sebagai Penny. Walau bagian dubbingnya tidak banyak, intonasi Penny menjadi nilai plus.
Mark Walton dan Susie Essman sebagai Rhino dan Mittens juga terdengar ceria menggigit mengiringi perjalanan Bolt menemukan rumahnya.
Sutradara:
Bolt menjadi film animasi pertama yang disutradarai duet Byron Howard dan Chris Williams. Sebelumnya mereka hanya menjadi pendukung dalam divisi animasi sekaligus menggagas beberapa ide cerita untuk film produksi Disney terdahulu. Karya perdana Howard-Williams ini boleh dibilang cukup mewakili semangat animasi Disney yang biasanya sarat pesan moral.
Komentar:
Kesan yang saya tangkap saat menyaksikan Bolt, Walt Disney sudah mulai kehilangan taring karena karya-karyanya tidak sebaik dahulu pada rentang waktu 1990-2000. Itu bukan berarti Bolt mengecewakan, hanya saja hasil akhir cenderung biasa saja. Pesan saya, nikmati saja film ini dari awal sampai akhir, ajak anak, adik atau saudara anda yang lebih kecil untuk menonton bersama tanpa perlu berpikir panjang, niscaya anda sekalian akan tertawa ringan dan terhibur :)
Durasi:
90 menit
U.S. Box Office (till early Dec):
$79,381,422
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Label:
7.5,
animasi,
bolt,
disney,
john travolta
Sabtu, 13 Desember 2008
ZWARTBOEK : Perjuangan Gadis Yahudi Menghadapi Nazi Jerman
Quotes:
Act:
Sutradara:
Komentar:
Durasi:
Worldwide Box Office (till end of 2007):
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Rachel Stein aka Ellis de Vries-They're working off a list. Of Jews with money. They murder them.
Gerben Kuipers-How do you know all this?
Rachel Stein aka Ellis de Vries-Because I was set up myself! Because I've seen my entire family be slaughtered!
Seorang gadis Yahudi muda, Rachel Stein bersembunyi dari pasukan Nazi selama Perang Dunia II di Belanda. Setelah tempat persembunyiannya diketahui, melewati beberapa kejadian sampai akhirnya menewaskan keluarganya, Rachel bergabung dengan pemberontak dan mengubah namanya menjadi Ellis de Vries. Sebuah kebetulan bagi Ellis bertemu Kapten Ludwig Muntze di kereta hingga membuatnya bekerja sebagai staf administrasi dan mata-mata pada saat bersamaan. Sulit dipungkiri, keduanya menjadi saling tertarik satu sama lain. Namun saat seorang dari kaum pemberontak mengkhianati Ellis, keadaan menjadi teramat sulit karena Ellis dianggap musuh oleh kedua belah pihak. Dalam pelariannya, Ellis berusaha mencari sendiri kebenaran itu sekaligus membersihkan namanya.
Gambar:
Setting perkantoran tentara Jerman dan segala atributnya terkesan sangat nyata. Suasana Belanda di tahun 1940an pun ditangkap dengan cermat dimana perang berkecamuk dan revolusi terus menerus terjadi. Beberapa adegan vulgar khas sang sutradara juga menghiasi film ini, tentunya dengan guntingan sensor dimana-mana.
Act:
Totalitas Carice Van Houten patut diacungi dua jempol di film ini. Aksen dan gestur tubuhnya sebagai Ellis de Vries sangat meyakinkan serta menguasai setiap scene dengan brilian. Tidak heran masa depan aktris Belanda ini di Hollywood akan terbentang cerah. patut ditunggu proyeknya Valkyrie bersama Tom Cruise di penghujung tahun ini.
Beberapa aktor Jerman di film ini seperti Sebastian Koch sebagai Ludwig Muntze, Thom Hoffman sebagai Hans Akkermans, Waldemar Kobus sebagai Gunther Franken, Derek De Lint sebagai Gerben Kuipers dan lain-lain mampu menampilkan porsi akting yang gemilang dan seimbang.
Sutradara:
Paul Verhoeven yang pertama kali angkat nama lewat beberapa cult sex movies termasuk Basic Instinct kali ini hadir dengan karya terbaiknya. Sinematografi yang sangat menakjubkan di film ini membawanya memenangi beberapa penghargaan internasional sebagai sutradara terbaik.
Komentar:
Awalnya saya berpikir film ini akan membosankan dan tidak jauh beda dengan Lust Caution nya Ang Lee yang berplot hampir sama. Tetapi setelah menonton dari awal sampai akhir dengan intensitas cerita yang terus terjaga dan ilustrasi musik yang dinamis, akhirnya saya setuju dengan sebagian besar komunitas film dunia kalau film ini merupakan salah satu film Eropa terbaik yang pernah dibuat!
Durasi:
135 menit
$21,855,189
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
ANAK AJAIB : Bocah Berkemampuan Menghentikan Waktu
Cerita:
Bocah berusia 10 tahun, Rizky mempunyai kemampuan menghentikan waktu tanpa ia sadari dan diduga merupakan bakat turun-temurun. Saat bertemu Prof Adnan yang khusus meneliti kemampuan khusus manusia, Rizky diajarkan untuk menerima dan menggunakan bakatnya itu dengan baik dan benar. Awalnya, Rizky memang memakai kekuatannya itu untuk menjahili teman sekelasnya, Amanda yang menyebalkan. Namun setelah kasus pencurian berlian terjadi, melalui pertanda di mimpinya, Rizky sadar bahwa ia dan teman-temannya mungkin akan berhadapan langsung dengan komplotan pencuri tersebut tepat pada waktu karyawisata sekolah!
Gambar:
Transisi gambar dinamis menjadi statis saat Rizky menghentikan waktu cukup mulus. Spesial efek yang digunakan cukup halus dan sepintas mengingatkan kita pada film-film Hollywood sejenis macam serial Heroes ataupun The Matrix Trilogy.
Act:
Bio-One sebagai Rizky terlihat "manis", lugu dan natural, membuat penonton berempati untuk mengikuti petualangannya.
Pemilihan Vanessa Hinkel sebagai Amanda juga cukup tepat, kesan menyebalkan dan sok Inggris nya mampu ditampilkan dengan baik.
Aktor senior El Manik tampil meyakinkan dalam peran gandanya di film ini dengan atau tanpa wig, juga tidak dilupakan aktris serba bisa yang sering kebagian peran antagonis, Aimee Juliete.
Didukung pula oleh para bintang yang sudah tidak asing lagi yaitu Ray Sahetapy, Ira Wibowo, Ferry Salim, Iszur Mochtar, Chintami Atmanegara, Fahmi Bo dan Eddi Brokoli.
Sutradara:
Tjandra Warasto boleh dibilang sudah bekerja dengan baik menerjemahkan naskah Hilman "Lupus" Hariwijaya untuk membuat film ini fun dan mudah diterima. Tidak dilupakannya penceritaan dari sudut pandang anak-anak yang merupakan aspek penting dalam membangun nyawa film secara keseluruhan.
Bocah berusia 10 tahun, Rizky mempunyai kemampuan menghentikan waktu tanpa ia sadari dan diduga merupakan bakat turun-temurun. Saat bertemu Prof Adnan yang khusus meneliti kemampuan khusus manusia, Rizky diajarkan untuk menerima dan menggunakan bakatnya itu dengan baik dan benar. Awalnya, Rizky memang memakai kekuatannya itu untuk menjahili teman sekelasnya, Amanda yang menyebalkan. Namun setelah kasus pencurian berlian terjadi, melalui pertanda di mimpinya, Rizky sadar bahwa ia dan teman-temannya mungkin akan berhadapan langsung dengan komplotan pencuri tersebut tepat pada waktu karyawisata sekolah!
Gambar:
Transisi gambar dinamis menjadi statis saat Rizky menghentikan waktu cukup mulus. Spesial efek yang digunakan cukup halus dan sepintas mengingatkan kita pada film-film Hollywood sejenis macam serial Heroes ataupun The Matrix Trilogy.
Act:
Bio-One sebagai Rizky terlihat "manis", lugu dan natural, membuat penonton berempati untuk mengikuti petualangannya.
Pemilihan Vanessa Hinkel sebagai Amanda juga cukup tepat, kesan menyebalkan dan sok Inggris nya mampu ditampilkan dengan baik.
Aktor senior El Manik tampil meyakinkan dalam peran gandanya di film ini dengan atau tanpa wig, juga tidak dilupakan aktris serba bisa yang sering kebagian peran antagonis, Aimee Juliete.
Didukung pula oleh para bintang yang sudah tidak asing lagi yaitu Ray Sahetapy, Ira Wibowo, Ferry Salim, Iszur Mochtar, Chintami Atmanegara, Fahmi Bo dan Eddi Brokoli.
Sutradara:
Tjandra Warasto boleh dibilang sudah bekerja dengan baik menerjemahkan naskah Hilman "Lupus" Hariwijaya untuk membuat film ini fun dan mudah diterima. Tidak dilupakannya penceritaan dari sudut pandang anak-anak yang merupakan aspek penting dalam membangun nyawa film secara keseluruhan.
Komentar:
Yang paling mengganggu di film ini adalah munculnya pesan sponsor (tidak perlu saya sebutkan produknya) yang terlalu frekuentif! Beberapa idiom yang sebetulnya tidak perlu digunakan dalam film ini juga cukup menjengkelkan. Di luar itu, film ini cukup fun untuk disaksikan anak-anak bersama keluarga karena banyak mengandung pesan moral. Hanya saja pengembangan cerita masih cenderung datar dan mudah sekali ditebak.
Durasi:
90 menit
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10
Jumat, 12 Desember 2008
TROPIC THUNDER : "Kisah" Di Balik Pembuatan Film Perang Vietnam
Quotes:
Act:
Sutradara:
Komentar:
Durasi:
U.S. Box Office (till end of Sep):
Overall:
Penilaian:
Kirk Lazarus-I don't read the script. The script reads me.
----------
----------
Tugg Speedman-This is insane. Are you really going to abandon this movie? We're supposed to be a unit!
Kirk Lazarus-Suck my unit.
Dengan narasi John "Four Leaf" Tayback, kita diajak untuk menyaksikan perang Vietnam dalam film aksi "Tropic Thunder" dengan empat karakter utama Tugg Speedman, Kirk Lazarus, Alpa Chino dan Jeff Portnoy. Sayangnya adegan ledakan yang dirancang dengan bujet besar malah terjadi sebelum waktunya. Sang sutradara, Damien Cockburn menjadi murka apalagi setelah dicaci-maki sang big boss Les Grosman. Maka Damien pun merancang "naskah buatan" bagi keempat aktor yang sebetulnya memiliki masalah masing-masing dengan karirnya itu ke dalam situasi sungguhan di pedalaman Vietnam dengan beberapa kamera tersembunyi. Bersama aktor muda Kevin Sandusky, mereka berusaha survive dari komunitas Vietnam pemasok heroin terbesar di Asia. Bagaimana mereka bisa mengakhiri semua itu dan bertindak layaknya megabintang untuk menyelamatkan karir akting masing-masing?
Gambar:
Gambar:
Kita diajak melihat setting langsung dari lokasi syuting Tropic Thunder di hutan Vietnam dimana semua masih terlihat asri. Ditambah beberapa adegan di ruang produser kaya yang mewah beserta atribut kru yang membantunya. Semua terlihat natural dan "menipu" sudut pandang penonton.
Act:
Tiga aktor tenar yang banyak angkat nama di genre komedi yakni Ben Stiller, Jack Black, Robert Downey JR seperti memfilmkan keseharian mereka saat syuting dengan karakter khasnya masing-masing. Hasilnya cukup membanggakan sebagai sebuah tontonan sekaligus parodi.
Beberapa nama tenar seperti Tom Cruise, Matthew McConaughey, Nick Nolte turut mengisi peran kecil di film ini serta jangan lupakan beberapa cameo seperti Jack Nicholson, Tobey Maguire, Jon Voight, Alicia Silverstone menjadi diri mereka sendiri.
Sutradara:
Pengalaman Ben Stiller dalam menyutradarai memang belum banyak namun beberapa dari sedikit itu justru menunjukkan bakatnya sebagai sutradara. Kali ini harus diakui Ben sangat terampil menggarap ide cerita menjadi sesuatu yang fresh dan jarang sekali diekspos, ditambah dengan cast bintang-bintang ternama yang sangat menjual.
Komentar:
Opening yang memperlihatkan trailer dari Alpa Chino, minuman energi "Booty Sweat" dan cokelat batangan "Bust-A-Nut" sambil menyanyikan lagu "I Love Tha' Pussy"; Tugg Speedman's dalam 'Scorcher VI: Global Meltdown'; Jeff Portnoy dalam 'The Fatties: Fart 2'; pemenang lima Oscar Kirk Lazarus dalam 'Satan's Alley' dijamin bakal mengocok perut anda. Film ini sangat kreatif karena membuka mata penonton tentang semua hal yang biasa terjadi saat syuting pembuatan film. Salah satu film wajib tonton tahun ini walau humor yang ditawarkan masih kental dengan gaya Hollywood.
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office (till end of Sep):
$108,768,665
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Kamis, 11 Desember 2008
THE OTHER BOLEYN GIRL : Romantika Kakak Beradik Berbaur Intrik Kerajaan
Quotes:
Anne Boleyn: [happily to her sister] Younger than me, more beautiful than me, married before me. I'm eclipsed! *I'm* the other Boleyn girl.
Storyline:
Ketika Raja Henry VIII dan istrinya Katherine mengalami masalah perkawinan karena tidak kunjung dikaruniai seorang putera, keluarga Boleyn yaitu Sir Thomas dan Lady Elizabeth mengajukan Anne sebagai calon selir baru baginya. Hal ini didukung kuat oleh paman Anne yaitu The Duke of Norfolk yang berambisi mempertahankan kedudukannya. Namun Raja Henry VIII malah lebih tertarik pada saudari Anne, Mary yang kemudian diangkat sebagai selirnya. Anne yang diasingkan ke Perancis pun memiliki misi pribadi dan keluarganya sekaligus untuk memenangkan hati Raja Henry VIII suatu saat nanti. Akankah rencananya berhasil atau malah berbalik menjadi malapetaka yang sulit dihindarkan?
Nice-to-know:
Natalie Portman dan Scarlett Johansson mengatakan bahwa kostum mereka sangat penting dalam menjiwai karakter masing-masing.
Cast:
Sebelum ini sempat mendukung satu episode The Simpsons, Natalie Portman bermain sebagai Anne Boleyn
Tahun lalu hanya tampil dalam film ringan The Nanny Diaries (2007), Scarlett Johansson berperan sebagai Mary Boleyn
Eric Bana sebagai Henry Tudor
Jim Sturgess sebagai George Boleyn
Mark Rylance sebagai Sir Thomas Boleyn
Kristin Scott Thomas sebagai Lady Elizabeth Boleyn
David Morrissey sebagai The Duke of Norfolk
Director:
Merupakan film pertama Justin Chadwick yang sebelumnya lebih sering terlibat dalam serial atau film televisi.
Comment:
Jika anda menemukan kesamaan fakta dalam film ini dengan sejarah yang sesungguhnya, jangan lantas percaya begitu saja. Peristiwa pada masa itu memang sudah dibuatkan dalam berbagai versi mulai dari yang paling mendekati hingga fiksi belaka. Dan film ini merupakan contoh yang kedua.
Sutradara Chadwick masih meninggalkan banyak lubang dalam kinerjanya sebagai eksekutor. Jika apa yang ia perlihatkan dalam taraf kelas film televisi maka tidak menjadi masalah. Namun untuk kelas film layar lebar, sekuens cerita yang tidak runut menjadi kelemahan yang mendasar, terlebih harus menyimpulkan rentang waktu yang panjang disini.
Beruntung hal itu dapat ditutupi oleh akting gemilang para cast nya. Portman mengesankan sebagai Anne Boleyn yang cerdas, ambisius, menjijikkan sekaligus mampu menarik simpati di akhir film. Johansson bermain aman dengan karisma gadis innocent Mary yang lembut hati. Bana kurang bergigi sebagai Raja Henry VIII karena faktor womanizer yang dikedepankan disini daripada kearifannya memimpin Inggris. Sedangkan dari jajaran pendukung, Scott Thomas dan Morrissey tampil mengesankan sebagai dua pihak yang selalu bertolak belakang.
Kekuatan utama film ini adalah kostum dan setting yang menakjubkan. Bagaimana detail penampilan setiap aktor-aktrisnya diperhatikan terlebih Anne-Mary Boleyn yang karakterisasinya seakan tergambar dari gaun yang mereka pakai. Kastil Inggris yang megah juga terlihat otentik sekaligus ortodok sehingga mampu memberikan latar belakang yang artistik.
Terlepas dari ketidak akuratan sejarah yang diusungnya, The Other Boleyn Girl masih tergolong menyenangkan untuk ditonton. Bagaimana intrik dan romantika berbaur menjadi satu dalam permainan akting yang memikat dan setting yang memanjakan mata. Durasi nyaris dua jam tidak akan terlalu dirasakan walaupun endingnya terkesan diburu-buru tanpa penyelesaian yang masuk logika.
Durasi:
115 menit
U.S. Box Office:
$26,814,957 till Apr 2008
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Anne Boleyn: [happily to her sister] Younger than me, more beautiful than me, married before me. I'm eclipsed! *I'm* the other Boleyn girl.
Storyline:
Ketika Raja Henry VIII dan istrinya Katherine mengalami masalah perkawinan karena tidak kunjung dikaruniai seorang putera, keluarga Boleyn yaitu Sir Thomas dan Lady Elizabeth mengajukan Anne sebagai calon selir baru baginya. Hal ini didukung kuat oleh paman Anne yaitu The Duke of Norfolk yang berambisi mempertahankan kedudukannya. Namun Raja Henry VIII malah lebih tertarik pada saudari Anne, Mary yang kemudian diangkat sebagai selirnya. Anne yang diasingkan ke Perancis pun memiliki misi pribadi dan keluarganya sekaligus untuk memenangkan hati Raja Henry VIII suatu saat nanti. Akankah rencananya berhasil atau malah berbalik menjadi malapetaka yang sulit dihindarkan?
Nice-to-know:
Natalie Portman dan Scarlett Johansson mengatakan bahwa kostum mereka sangat penting dalam menjiwai karakter masing-masing.
Cast:
Sebelum ini sempat mendukung satu episode The Simpsons, Natalie Portman bermain sebagai Anne Boleyn
Tahun lalu hanya tampil dalam film ringan The Nanny Diaries (2007), Scarlett Johansson berperan sebagai Mary Boleyn
Eric Bana sebagai Henry Tudor
Jim Sturgess sebagai George Boleyn
Mark Rylance sebagai Sir Thomas Boleyn
Kristin Scott Thomas sebagai Lady Elizabeth Boleyn
David Morrissey sebagai The Duke of Norfolk
Director:
Merupakan film pertama Justin Chadwick yang sebelumnya lebih sering terlibat dalam serial atau film televisi.
Comment:
Jika anda menemukan kesamaan fakta dalam film ini dengan sejarah yang sesungguhnya, jangan lantas percaya begitu saja. Peristiwa pada masa itu memang sudah dibuatkan dalam berbagai versi mulai dari yang paling mendekati hingga fiksi belaka. Dan film ini merupakan contoh yang kedua.
Sutradara Chadwick masih meninggalkan banyak lubang dalam kinerjanya sebagai eksekutor. Jika apa yang ia perlihatkan dalam taraf kelas film televisi maka tidak menjadi masalah. Namun untuk kelas film layar lebar, sekuens cerita yang tidak runut menjadi kelemahan yang mendasar, terlebih harus menyimpulkan rentang waktu yang panjang disini.
Beruntung hal itu dapat ditutupi oleh akting gemilang para cast nya. Portman mengesankan sebagai Anne Boleyn yang cerdas, ambisius, menjijikkan sekaligus mampu menarik simpati di akhir film. Johansson bermain aman dengan karisma gadis innocent Mary yang lembut hati. Bana kurang bergigi sebagai Raja Henry VIII karena faktor womanizer yang dikedepankan disini daripada kearifannya memimpin Inggris. Sedangkan dari jajaran pendukung, Scott Thomas dan Morrissey tampil mengesankan sebagai dua pihak yang selalu bertolak belakang.
Kekuatan utama film ini adalah kostum dan setting yang menakjubkan. Bagaimana detail penampilan setiap aktor-aktrisnya diperhatikan terlebih Anne-Mary Boleyn yang karakterisasinya seakan tergambar dari gaun yang mereka pakai. Kastil Inggris yang megah juga terlihat otentik sekaligus ortodok sehingga mampu memberikan latar belakang yang artistik.
Terlepas dari ketidak akuratan sejarah yang diusungnya, The Other Boleyn Girl masih tergolong menyenangkan untuk ditonton. Bagaimana intrik dan romantika berbaur menjadi satu dalam permainan akting yang memikat dan setting yang memanjakan mata. Durasi nyaris dua jam tidak akan terlalu dirasakan walaupun endingnya terkesan diburu-buru tanpa penyelesaian yang masuk logika.
Durasi:
115 menit
U.S. Box Office:
$26,814,957 till Apr 2008
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Rabu, 10 Desember 2008
TARZAN KE KOTA : Formula Lawas Tarzan Modern
Cerita:
Saat sedang bertualang mencari tumbuhan di hutan, Ratna diculik oleh Arde beserta anak buahnya dan disembunyikan di dalam gua. Saat siuman, Ratna kaget mendapati seekor macan tutul dan sekaligus takut mendengar sebuah siulan manusia gua gondrong yang hanya bercawat saja. Kekhawatiran Ratna tidak menjadi kenyataan, karena makhluk tersebut ternyata baik hati dan dinamakan Tarzan karena mampu berkomunikasi dengan hewan. Tarzan pun mengantar Ratna pulang ke kota menggunakan kuda. Kehebohan muncul di apartemen Ratna saat Tarzan muncul dan lagi rupanya Tarzan sendiri tidak terbiasa dengan kehidupan metropolitan. Di lain pihak, Arde yang mengalami kecelakaan saat mobilnya masuk jurang, mengalami pengobatan khusus yang membuat area matanya menghitam sehingga ia mengganti namanya menjadi Master Mata Hitam. Arde berusaha memanfaatkan Tarzan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Bagaimana akhir dari petualangan Tarzan di kota?
Gambar:
Adegan pembuka dan beberapa scene yang mengambil suasana hutan terlihat tidak natural. Pergerakan kamera dan kualitas gambar yang dihasilkan juga tidak terlalu mulus untuk disaksikan dari awal sampai akhir.
Act:
Penampilan keduanya di layar lebar, Sandra Dewi berusaha menampilkan sosok gadis polos nan mandiri bernama Ratna. Cukup berhasil memang namun secara keseluruhan improvisasinya tidak cukup kuat sebagai pemeran utama di film ini.
Pendatang baru Ajul Jiung juga belum banyak dikenal orang. Rasanya di film ini, ia sedikit banyak mengadopsi gaya almarhum Benjamin sebagai Tarzan kocak dan baik hati.
Vincent Rompies yang seringkali terlibat dalam produksi komedi kali ini kebagian peran antagonis tapi hasil akhirnya tidak cukup meyakinkan sebagai Mamahi.
Sutradara:
Entah apa yang ada di benak Reka Wijaya yang juga bertindak sebagai penulis skenario saat memutuskan untuk mengeksekusi film ini. Semuanya menjadi serba tanggung dan dangkal padahal inti cerita harusnya bisa dikembangkan lagi, tentunya dengan persiapan praproduksi yang lebih matang. Apakah keterbatasan bujet menjadi kendala?
Komentar:
Film lawas serupa yang dibintangi alm Benjamin memang pernah sukses pada masanya dan mungkin masih berkesan untuk sebagian orang sampai saat ini. Namun formula lama yang coba diterapkan dalam produksi baru ini bisa dikatakan gagal. Penggunaan bahasa komunikasi antar Tarzan dan hewan-hewannya sungguh menggelikan dan tidak konsisten. Promosi yang cukup gencar pun, tidak mampu menolong film ini. Digadang-gadang sebagai film yang bisa disaksikan seluruh anggota keluarga, Tarzan Ke Kota malah terkesan sebagai hiburan yang tidak berkelas dan masih jauh dari unsur fun.
Durasi:
75 menit
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10
Saat sedang bertualang mencari tumbuhan di hutan, Ratna diculik oleh Arde beserta anak buahnya dan disembunyikan di dalam gua. Saat siuman, Ratna kaget mendapati seekor macan tutul dan sekaligus takut mendengar sebuah siulan manusia gua gondrong yang hanya bercawat saja. Kekhawatiran Ratna tidak menjadi kenyataan, karena makhluk tersebut ternyata baik hati dan dinamakan Tarzan karena mampu berkomunikasi dengan hewan. Tarzan pun mengantar Ratna pulang ke kota menggunakan kuda. Kehebohan muncul di apartemen Ratna saat Tarzan muncul dan lagi rupanya Tarzan sendiri tidak terbiasa dengan kehidupan metropolitan. Di lain pihak, Arde yang mengalami kecelakaan saat mobilnya masuk jurang, mengalami pengobatan khusus yang membuat area matanya menghitam sehingga ia mengganti namanya menjadi Master Mata Hitam. Arde berusaha memanfaatkan Tarzan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Bagaimana akhir dari petualangan Tarzan di kota?
Gambar:
Adegan pembuka dan beberapa scene yang mengambil suasana hutan terlihat tidak natural. Pergerakan kamera dan kualitas gambar yang dihasilkan juga tidak terlalu mulus untuk disaksikan dari awal sampai akhir.
Act:
Penampilan keduanya di layar lebar, Sandra Dewi berusaha menampilkan sosok gadis polos nan mandiri bernama Ratna. Cukup berhasil memang namun secara keseluruhan improvisasinya tidak cukup kuat sebagai pemeran utama di film ini.
Pendatang baru Ajul Jiung juga belum banyak dikenal orang. Rasanya di film ini, ia sedikit banyak mengadopsi gaya almarhum Benjamin sebagai Tarzan kocak dan baik hati.
Vincent Rompies yang seringkali terlibat dalam produksi komedi kali ini kebagian peran antagonis tapi hasil akhirnya tidak cukup meyakinkan sebagai Mamahi.
Sutradara:
Entah apa yang ada di benak Reka Wijaya yang juga bertindak sebagai penulis skenario saat memutuskan untuk mengeksekusi film ini. Semuanya menjadi serba tanggung dan dangkal padahal inti cerita harusnya bisa dikembangkan lagi, tentunya dengan persiapan praproduksi yang lebih matang. Apakah keterbatasan bujet menjadi kendala?
Komentar:
Film lawas serupa yang dibintangi alm Benjamin memang pernah sukses pada masanya dan mungkin masih berkesan untuk sebagian orang sampai saat ini. Namun formula lama yang coba diterapkan dalam produksi baru ini bisa dikatakan gagal. Penggunaan bahasa komunikasi antar Tarzan dan hewan-hewannya sungguh menggelikan dan tidak konsisten. Promosi yang cukup gencar pun, tidak mampu menolong film ini. Digadang-gadang sebagai film yang bisa disaksikan seluruh anggota keluarga, Tarzan Ke Kota malah terkesan sebagai hiburan yang tidak berkelas dan masih jauh dari unsur fun.
Durasi:
75 menit
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10
Langganan:
Postingan (Atom)