XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 25 April 2008

UNTRACEABLE : Melacak Pembunuh Berantai Internet Online

Quotes:
Agent Jennifer Marsh-Listen to this, I'm running the logs from that mirror we took down, he's blocking all the foreign IPs, only Americans can gain access to the site.
Agent Griffin Dowd-Oh, how patriotic.

Cerita:
Agen rahasia Jennifer Marsh terlibat dalam permainan kucing tikus yang mematikan dengan seorang pembunuh berantai yang menyiksa orang dan melakukan pembunuhan yang mengerikan secara live di internet dimana cepat lambatnya korban tewas tergantung dari jumlah aksesnya. Keberadaan si pelaku sangat sulit dilacak karena menggunakan teknologi tingkat tinggi dan seringkali berpindah-pindah. Berhasilkah Jennifer membongkar kasus tersebut sekaligus menyelamatkan orang-orang terdekatnya yang mungkin jadi incaran si pelaku?

Gambar:
Film yang awalnya berjudul Streaming Evil ini menyajikan adegan-adegan cepat dengan setting markas polisi dan rumah tinggal disertai dengan beberapa direct shoot dari komputer yang menampilkan adegan live streaming.

Act:
Diane Lane, aktris senior yang pernah terpilih Best Actress dalam Hollywood Film Festival 2003 kali ini berperan sebagai agen rahasia Jennifer Marsh yang tangkas dan menguasai teknologi komputer sekaligus sebagai ibu yang baik dari putri semata wayangnya. Menarik melihat Lane berjibaku menghadapi kriminalitas disini.
Didukung pula oleh Billy Burke sebagai Detektif Eric Box, Colin Hanks sebagai Griffin Dowd, Joseph Cross sebagai Owen Reilly yang perannya tidak terlalu diekspos dengan baik.

Sutradara:
Gregory Hoblit yang juga tergolong sutradara senior tapi lebih banyak berkarya di serial TV. Dalam Untraceable, Hoblit berusaha menggabungkan beberapa elemen sebuah suspense thriller dengan ciri khasnya. Sepintas kelihatan berhasil tapi jika dilihat secara keseluruhan masih terdapat kelemahan disana-sini.

Komentar:
Diane Lane seakan bermain sendiri di film ini, chemistry nya kurang tercipta dengan baik dengan tokoh lainnya yang seharusnya bisa lebih dieksplorasi lagi. Overall awal film berjalan lambat tapi memasuki pertengahan, tempo menjadi lebih cepat dan menarik untuk diikuti. Unsur kejutannya cukup terjaga walau mungkin sudah bisa diduga kemana arah berakhirnya.

Durasi:
100 menit

U.S. Box Office (till March 2008):
$28,687,835

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Kamis, 24 April 2008

FINDING RIN TIN TIN : Heroisme Anjing Di Tengah Perang Dunia I

Cerita:
Mengambil latar belakang tahun 1918 di Paris, tentara muda Lee Duncan bertemu penjaga warga negara Jerman dengan 5 ekor anak anjingnya. Lee kemudian mengambil 2 di antaranya untuk dibawa ke kamp dan oleh temannya Pierre diberi nama Nanette dan Rin Tin Tin. Kemanapun Lee pergi, kedua anjing tersebut selalu menyertai. Hingga pada suatu ketika Lee cedera dan jatuh sakit akibat keracunan di darahnya, Rin Tin Tin menyelamatkan Lee. Setelah perang selesai, Lee tidak dapat membawa Nanette dan Rin Tin Tin ikut kembali ke US. Akankah hubungan tersebut harus berakhir?

Gambar:
Syuting dilakukan di Sofia, Bulgaria yang kental dengan nuansa Eropa klasik. Suasana paska peperangan tertangkap dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya.

Act:
Keseluruhan pemainnya adalah aktor-aktris Eropa sehingga namanya tidak banyak dikenal
Tyler Jensen sebagai Lee
Velizar Binev sebagai Henri the Merchant
Ben Cross sebagai Nikolaus
Gregory Gudgeon sebagai Gaston
William Hope sebagai Major Snickens
Todd Jensen sebagai Captain Sandman
Ian Porter sebagai Lieutenant Bryant
Ivan Rankov sebagai Jacques
Wesley Stiller sebagai Steve
Michal Yannai sebagai Monique

Sutradara:
Sejauh ini Finding Rin Tin Tin adalah karya kedua Danny Lerner yang diedarkan di layar lebar setelah dua karya sebelumnya yaitu Shark Zone (2003) dan Raging Sharks (2005) langsung tayang dalam bentuk format video.

Comment:
Film anak-anak yang baik sudah sangat jarang belakangan ini. Jika memang cukup baik, biasanya orang dewasa belum tentu menikmatinya. Sebaliknya jika terlalu berpihak pada orang dewasa, anak-anak akan sulit mencernanya. Dibanding film-film blockbuster Hollywood kategori Semua Umur yang menonjolkan spesial efek, Rin Tin Tin bisa dibilang jauh dari kesan itu. Kesederhanaan plot cerita dan gaya bercerita yang simpel merupakan kekuatan utamanya. Tema yang dipadu dengan latar belakang kisah Perang Dunia I cukup mewujudkan nilai-nilai keluarga dan persahabatan yang kental. Rin Tin Tin, aktor utamanya pun diperankan oleh empat anjing German Shepperd yang berbeda yang masing-masing menggambarkan kekuatan, kecerdasan, kepahlawanan. Semua itu kontras dengan beberapa karakter antagonis yang mengusung kekejaman, keegoisan dan ketidakjujuran. Finding Rin Tin Tin akan membawa semangat film-film khas Disney tradisional yang bertempo cepat dan menghibur bagi semua kalangan.

Durasi:
90 menit

Europe Box Office:
50,047 in France till August 2007

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 23 April 2008

THE NANNY DIARIES : Perjuangan Pengasuh Anak Menemukan Dirinya Sendiri

Quotes:
Annie Braddock-You want to know about the dads? I'll tell you about the dads. They're chubby, bald, steak-eating, cigar-smoking, type-A pigs who get more turned on by the Bloomberg Wire than they do by any hot nannies. Actually, it's all of you in about 5 years. So take it from me, guys: Enjoy tonight, because your future looks pretty fucking bleak.

Cerita:
Lulus kuliah, Annie Braddock mendapat tekanan dari ibunya yang seorang juru rawat agar mendapatkan posisi terhormat di dunia usaha, meskipun Annie lebih memilih menukarkan blackberry miliknya untuk sebuah buku harian milik seorang antropolog. Lewat serangkaian peristiwa, nasib Annie berakhir di lingkungan elit timur Manhattan dengan bekerja sebagai pengasuh anak keluarga X yang kaya. Tugas tidaklah mudah karena Annie harus melayani segala keinginan Nyonya X dan putranya Grayer, selain itu mencoba menghindari Tuan X. Semua menjadi semakin rumit saat Annie jatuh cinta kepada tetangga keluarga X.

Gambar:
Visualisasi payung merah selayaknya nasib yang membawa kita kemana saja menjadi sesuatu yang menarik.

Act:
Aktris muda yang memulai debutnya pada umur 10 tahun di North (1994), Scarlett Johansson telah tumbuh sebagai bintang masa depan Hollywood yang cukup rajin bermain film min 2 per tahunnya. Sebagai gadis muda yang awalnya bercita-cita tinggi, ia menjelma menjadi pengasuh telaten Annie Braddock.
Laura Linney yang sebelum ini tampil dalam Breach (2007) tampil kuat sebagai Mrs X, majikan yang otoriter sekaligus menyebalkan.
Chris Evans terlihat "manis" membawakan karakter tetangga simpatik dan baik hati.
Si cilik kelahiran 13 Januari 1999, Nicholas Art bermain cukup mengesankan sebagai bocah Grayer.
Didukung pula oleh 2 bintang senior, Paul Giamatti sebagai Mr. X dan Donna Murphy sebagai Judy Braddock. Jangan lupakan penampilan biduan kondang Alicia Keys sebagai Lynette.

Sutradara:
Kolaborasi manis suami istri, Shari Springer Berman dan Robert Pulcini dalam mengangkat novel sukses ke dalam layar lebar. Walau tidak banyak terlibat sebagai sutradara, The Nanny Diaries memiliki banyak elemen yang mengasyikan untuk sebuah tontonan ringan tapi berisi.

Komentar:
Film yang menghibur. Sebuah refleksi problema keluarga kelas atas New York yang super sibuk dan seringkali mengabaikan hal-hal penting dalam hidupnya termasuk anak. Seorang lugu yang berusaha teguh pada pendiriannya dan secara optimis mampu mengubah situasi sulit menjadi kemenangan pada akhirnya. Meskipun semuanya bukan hal baru yang diperlihatkan tapi satir yang penuh sindiran berhasil menjadi "nyawa" dalam The Nanny Diaries.

Durasi:
100 menit

U.S. Box-Office:
$25,925,170 till Nov 2007

Overall:
8 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 16 April 2008

CHAOS : Permainan Kucing Tikus Detektif dan Penjahat

Quotes:
Bernie Callo-I need to speak with you.
Quentin Conners-Well that's where you run out of luck. Because I don't need to speak with you!

Cerita:
Detektif Quentin Conners tanpa keadilan dipenjara dan partnernya Jason York meninggalkan kepolisian setelah penembakan tragis di Pearl Street Bridge. Ketika sebuah bank dalam situasi penyanderaan, Conners ditugaskan pada operasi tersebut bersama protege Shane Dekker. Perampokan yang dipimpin Lorenz sama sekali tidak mengambil uang melainkan menanamkan suatu virus dalam sistem yang bisa mencuri 1 milyar Dollar dari beberapa rekening yang berbeda menggunakan prinsip Chaos. Apakah operasi bisa digagalkan pada akhirnya?

Gambar:
Mengambil setting di Kanada, drama kepolisian ini menggunakan banyak lokasi termasuk berawal di sebuah bank dan berakhir di sebuah dermaga sekaligus airport.

Act:
Aktor laga masa kini, Jason Statham yang pernah menjadi musuh Jet Li dalam The One (2001) kali ini kebagian peran sebagai Detektif Conners yang tangguh dan misterius.
Mantan suami Reese Witherspoon ini yang sebelumnya tampil singkat dalam film peraih Oscar, Crash (2004), Ryan Phillippe bermain sebagai detektif baru Shane Dekker yang cukup terampil dan gigih.
Pertama kali tampil dalam Wildcats (2006), karir Wesley Snipes bisa dibilang turun naik. Dalam Chaos, ia memerankan karakter antagonis York yang culas nan kejam.

Sutradara:
Namanya tidak terlalu kondang karena baru menyutradarai tiga film sebelum ini termasuk yang pertama, Soccer Dog : The Movie (1999). Tony Giglio membesut Chaos yang bertemakan drama kepolisian penuh intrik dan kejutan.

Komentar:
Chaos sebetulnya film yang cukup baik kualitasnya tapi tidak akan diingat orang dalam waktu lama. Plotnya berusaha dibuat cerdas terutama paruh ketiga film menjelang akhir yang seharusnya tidak perlu. Twist-twist yang seperti dipaksakan untuk mengangkat performa film secara keseluruhan. Teori "Chaos" yang bisa dibilang mendasari cerita tidak terlalu kuat mendukung elemen-elemen drama kepolisian yang sudah seringkali ditampilkan. Sayang sekali terlalu banyak kelemahan seakan CHAOS dimana-mana!

Durasi:
100 menit

Box Office:
$321,602 in Netherlands by March 2006

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Sabtu, 12 April 2008

WOLF CREEK : Perjalanan Mobil Berbuntut Mimpi Buruk

Quotes:
Liz Hunter-Thanks again for helping us out.
Mick Taylor-No worries.
Liz Hunter-Obviously it would be great to get going as soon as possible.
Mick Taylor-No worries.

Cerita:
1999, Ben Mitchell dan dua teman wanitanya yang berkebangsaan Inggris, Liz Hunter dan Kristy Earl membeli mobil bekas untuk melakukan perjalanan ke pedalaman Australia dengan bekal uang seadanya. Tujuan utamanya adalah kubah bekas meteor di daerah terisolasi Taman Nasional Wolf Creek. Beberapa saat setelah menikmati alam, mereka menemukan mobil tidak menyala. Tak lama kemudian seorang penduduk lokal yang kelihatan bersahabat menawarkan bantuan dengan membawa mobil mereka ke camp. Ketiganya tidak menyadari bahaya yang menanti di depan mata. Apakah mereka berhasil selamat dari segala mimpi buruk yang mungkin terjadi?

Gambar:
Mengambil syuting di Australia bagian barat dan selatan lengkap dengan Taman Nasional Wolf Creek yang indah namun sunyi dan terpencil.

Act:
Aktor asli Australia yang tampil pertama kali dalam Warriors Of Virtue 2 : The Return To Tao (2002), Nathan Phillips sebagai Ben Mitchell.
Satu lagi aktor senior Australia, John Jarratt berakting meyakinkan sebagai psikopat sadis Mick Taylor.
Dua aktris Australia, Kestie Morassi dan Cassandra Magrath sebagai Kristy Earl dan Liz Hunter yang bernasib malang saat ingin bersenang-senang.


Sutradara:
Menulis, memproduseri sekaligus menyutradarai tiga filmnya sejauh ini, Greg Mclean memulai debutnya dalam ICQ (2001). Kehandalannya meramu thriller cukup membantu.

Komentar:
Slow di awal film seakan kesendirian ketiga tokoh bisa ikut dirasakan. Tidak banyak kejutan yang diberikan Wolf Creek selain thriller yang seakan tidak terlalu antusias memberikan ketegangan bagi penonton tetapi itulah justru kekuatannya karena terasa natural dan tidak dipaksakan. Ditambah lagi sang sutradara mampu memberikan sekuens cerita yang baik dengan dukungan aktor-aktris yang cukup baik menjiwai. Overall bagi saya tetap sebuah thriller yang lumayan baik hanya tidak terlalu mengasyikan untuk ditonton.

Durasi:
100 menit

U.S. Box Office:
$16,186,348 till March 2006

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!