Cerita:
Sepasang sohib penggila bola, Ahmad yang mengerjakan pesanan t-shirt lengkap dengan desainnya dan Heru yang bekerja sebagai kasir di rumah makan bakmi ayahnya tumbuh bersama di lingkungan yang sama. Pada suatu malam di pertengahan tahun 2006 tepat dilangsungkannya Piala Dunia, Ahmad nekad mempertaruhkan sejumlah uang atas nama dirinya dan Heru tanpa sepengetahuan sohibnya itu yang tengah tertidur pulas karena yakin Jerman yang menang. Bisa ditebak kalau taruhan itu gagal dan mereka berdua harus menangguk sejumlah utang yang harus dilunasi hanya dalam waktu satu hari satu malam tepat di saat Heru dipecat oleh ayahnya sendiri dan juga kehilangan kontrakan mereka karena menunggak pembayaran! Apa yang akan mereka berdua lakukan sementara dua tukang tagih sangar dari bandar judi bola itu selalu mengawasi gerak-gerik mereka? Berhasilkah mereka menyelesaikan semua konflik itu hanya dalam waktu semalam?
Gambar:
Gambar-gambar cepat nan dinamis khas Nia Dinata akan tersaji di film ini dengan setting-setting yang tertata menarik.
Act:
Winky Wiryawan yang tampil berantakan dan seadanya cukup meyakinkan sebagai Ahmad. Gestur tubuh dan nada bicaranya mewakili sosok pemuda cuek yang hidupnya pecundang.
Herjunot Ali memberikan gambaran yang pas sebagai Heru, pemuda playboy yang sebenarnya berasal dari keluarga berada yang tidak bahagia.
Didukung juga oleh penampilan ciamik dari Amink, Tarzan, Aida Nurmala dll.
Sutradara:
Tidak buruk walau disutradarai oleh duet Agasyah Karim-Khalid Kashogi yang notabene asing namanya di perfilman Indonesia. Namun film ini kental dengan "nafas" Nia Dinata yang kali ini bertindak sebagai produser.
Komentar:
Di beberapa scene, dialog-dialog dan gambar-gambar yang ditampilkan hanya untuk konsumsi dewasa dan diyakini mampu memancing tawa. Cerita yang sebenarnya simpel dan realistis ini diubah menjadi suatu film yang bergerak cepat dan terkesan "chaos" tapi tetap menarik untuk disaksikan. Duet Winky-Junot yang kompak cukup memberikan nilai tambah tersendiri.
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
XL #PerempuanHebat for Kartini Day
THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day
Jumat, 31 Oktober 2008
Rabu, 29 Oktober 2008
FIREFLIES IN THE GARDEN : Keluarga Adalah Jendela Kehidupan
“Every kid grows up based on his/her parents’ character”
Cerita:
Act:
Sutradara:
Komentar:
Overall:
Penilaian:
Cerita:
Michael Taylor yang berencana menerbitkan buku autobiografinya diundang untuk datang ke suatu reuni keluarga di kawasan Chicago. Hal ini menimbulkan riak emosi dalam dirinya dikarenakan perselisihan yang pernah terjadi dengan ayahnya yang temperamental ambisius, Charles walau ia selalu dibela dengan ibunya yang penuh kasih sayang, Lisa. Suatu tragedi menimpa Lisa bahkan sebelum mereka semua berkumpul di rumah penuh kenangan yang kini ditempati adiknya Jane bersama sang suami Jimmy dan kedua anaknya, Christopher dan Leslie. Perlahan, potongan demi potongan kisah dari masa lalu terungkap di keluarga ini.
Gambar:
Sepanjang film anda akan disajikan gambar2 sunyi nan indah baik indoor maupun outdoor. Visualisasi pelarian dari konflik di tengah padang rumput pun membuat penonton mampu menangkap emosi dari sang tokoh.
Act:
Ryan Reynolds yg karier aktornya berangkat dari teen movie mampu meningkatkan eksistensinya dan tampil baik di beberapa film serius beberapa tahun terakhir termasuk di film ini.
Julia Roberts bermain cemerlang walau dengan porsi yang tidak banyak namun tokoh yang diperankannya menjadi sentral.
Willem Dafoe berhasil memperlihatkan sosok ayah yang keras, tegas dan ambisius dan terkesan menyebalkan.
Emily Watson menciptakan chemistry yang pas saat berbagi layar dengan aktor lain.
Beberapa nama seperti Carrie Anne Moss, Hayden Panettiere, Ioan Gruffudd, Shannon Lucio, Cayden Boyd, George Newbern juga tampil sesuai standardnya masing-masing.
Sutradara:
Walau menjadi film debut bagi Dennis Lee, pendekatan yang dilakukannya sangat brillian. Konsep2 drama mampu diraciknya dengan matang tanpa kehilangan esensi di dalamnya.
Komentar:
Untuk penyuka drama keluarga yang berkualitas seperti halnya saya, ini film yang tepat buat anda. Dialog2 smartnya mengalir mulus seakan membantu penonton memahami alur cerita secara keseluruhan. Ceritanya pun sangat personal dan mungkin pernah dialami oleh kita semua. Beautiful movie!
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 28 Oktober 2008
THE COFFIN : Ritual Menipu Roda Kehidupan
Cerita:
Ada suatu ritual ternama di Thailand yaitu masuk ke dalam peti mati untuk menghindari malapetaka dan memulai kehidupan baru yg lebih cerah. Seorang pria, Chris berusaha menyelamatkan tunangannya yg koma setelah kecelakaan mobil yg mereka alami. Seorang wanita Hongkong, Sue yg tengah resah menghadapi perkawinannya dgn Joe, bkn karena bimbang dlm hatinya melainkan krn penyakit kanker turunan yg dideritanya. Apakah mereka mampu mengubah nasib dan membalikan roda kehidupan yg tengah berjalan? Apa konsekuensi tindakan yg mereka lakukan?
Gambar:
Anda akan menemukan scene2 modern minimalis dgn pencahayaan yg konsisten bernuansa suram. Termasuk beberapa scene surealis untuk menggambarkan masa lalu atau mimpi yg dialami tokoh2 utama.
Act:
Karen Mok seperti biasa memperlihatkan kualitas akting yg prima. Sbg seorang wanita yg resah menghadapi perkawinan, emosi yg ditunjukannya sangat baik.
Ananda Everingham yg sebelumnya tampil cemerlang di Shutter mengulangi peran yg kurang lebih sama. Cukup baik tuk mengimbangi Karen walau mereka hanya dipertemukan dalam scene akhir film.
Sutradara:
Thumbs up for Ekachai Uekrongtham yg konsisten dlm scene lighting, background dan sound!
Komentar:
Untuk penyuka horor2 Thailand yg dinamis berkualitas, mgkn akan kecewa dgn film ini. Alurnya sangat lambat dan skenario terkesan lemah dalam memaparkan sekuens ceritanya. Durasinya pun hanya 80 menit. Namun tetap gw merekomendasikan film ini sbg horor yg beda dan menarik untuk disaksikan.
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Ada suatu ritual ternama di Thailand yaitu masuk ke dalam peti mati untuk menghindari malapetaka dan memulai kehidupan baru yg lebih cerah. Seorang pria, Chris berusaha menyelamatkan tunangannya yg koma setelah kecelakaan mobil yg mereka alami. Seorang wanita Hongkong, Sue yg tengah resah menghadapi perkawinannya dgn Joe, bkn karena bimbang dlm hatinya melainkan krn penyakit kanker turunan yg dideritanya. Apakah mereka mampu mengubah nasib dan membalikan roda kehidupan yg tengah berjalan? Apa konsekuensi tindakan yg mereka lakukan?
Gambar:
Anda akan menemukan scene2 modern minimalis dgn pencahayaan yg konsisten bernuansa suram. Termasuk beberapa scene surealis untuk menggambarkan masa lalu atau mimpi yg dialami tokoh2 utama.
Act:
Karen Mok seperti biasa memperlihatkan kualitas akting yg prima. Sbg seorang wanita yg resah menghadapi perkawinan, emosi yg ditunjukannya sangat baik.
Ananda Everingham yg sebelumnya tampil cemerlang di Shutter mengulangi peran yg kurang lebih sama. Cukup baik tuk mengimbangi Karen walau mereka hanya dipertemukan dalam scene akhir film.
Sutradara:
Thumbs up for Ekachai Uekrongtham yg konsisten dlm scene lighting, background dan sound!
Komentar:
Untuk penyuka horor2 Thailand yg dinamis berkualitas, mgkn akan kecewa dgn film ini. Alurnya sangat lambat dan skenario terkesan lemah dalam memaparkan sekuens ceritanya. Durasinya pun hanya 80 menit. Namun tetap gw merekomendasikan film ini sbg horor yg beda dan menarik untuk disaksikan.
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Label:
7.5,
coffin,
horor,
karen mok,
thai movie
Minggu, 26 Oktober 2008
GHOST SON : Dihantui Bayangan Mendiang Suami
Cerita:
Act:Laura Harring terlihat cukup baik memerankan seorang istri yang depresi semenjak ditinggal mati suaminya, juga sebagai seorang ibu yang meragukan kehadiran anaknya sendiri. Emosi yang dipancarkannya bisa jadi membuat penonton berempati padanya.
Sutradara:
Komentar:
Sepasang pengantin baru, Mark dan Stacey tinggal di pertanian Mark di pedalaman Afrika bersama pembantu remaja mereka, Thandi yang misterius. Keduanya hidup dalam suasana harmonis penuh cinta sampai suatu kecelakaan mobil mengubah segalanya. Mark tewas beberapa lama setelah Stacey menemukannya. Kehidupan Stacey berubah drastis, ia dihantui bayang2 Mark yang berusaha “mengajaknya” sehingga mencoba melakukan bunuh diri. Beberapa minggu kemudian, Stacey divonis hamil dan akhirnya melahirkan bayi bernama Martin setelah melalui beberapa masalah. Perlahan-lahan, Stacey semakin merasakan kehadiran Mark melalui Martin. Apakah Martin memang titisan Mark yang berusaha membunuh ibunya sendiri?
Gambar:
Sinematografi yang sebenarnya cukup indah. Pedalaman Afrika yang gersang dan sunyi disyut dengan baik lengkap dengan rumah dan suasana yang terasing di pinggir kota.
Act:
John Hannah yang sebelumnya angkat nama dalam trilogy The Mummy, tampil singkat sebagai suami yang penyayang dan terkesan posesif terhadap sang istri tercinta.
Sutradara:
Lamberto Bava yang dikenal sebagai spesialis pembuat horor dari Italia mempunyai 2 misi disini, menakuti penonton dan menciptakan kisah yang logis. Dalam hal ini, ia terbilang gagal dalam misi yang kedua walaupun gaya penyutradaraannya patut diberi apresiasi.
Komentar:
Anda yang mengharapkan thriller horror mencekam mungkin akan kecewa dengan film ini karena alur dan gaya penceritaan yang sangat lambat serta cerita yang tidak cukup logis untuk membuat penonton antusias mengikuti film sampai akhir. Suasana mencekam yang ditampilkan sepanjang film tidak diperkuat oleh beberapa tokoh pendukung yang tidak mendapat porsi cukup untuk mengangkat cerita secara keseluruhan. Di Amerika, film ini langsung rilis dalam bentuk DVD.
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 24 Oktober 2008
P2 : Terjebak Dalam Basemen Gedung Bersama Psikopat
Quotes:
Thomas-What kind of car does he drive?
Angela Bridges-I don't know.
Thomas-You don't know? You don't know what kind of car your fiancé drives?
Angela Bridges-A Toyota.
Thomas-A Toyota? Now. that is a fast car. He could be here any minute...
Cerita:
Angela pulang terakhir pada malam Natal di kantornya. Saat berusaha menstarter mobilnya di basement P2, mesinnya tidak mau menyala. Datang satpam bernama Thomas membantunya sekaligus mengajaknya makan malam bersama. Angela menolak karena harus memenuhi undangan keluarganya tapi malah membuat Thomas kecewa. Tiba-tiba ia menyergap Angela dan menyekapnya sambil menebar teror mimpi buruk yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Akankah Angela berhasil keluar dari P2 dengan selamat?
Gambar:
Bersetting di Ontario, Canada, film ini praktis hanya menggunakan satu gedung perkantoran dan basement parkir sebagai lokasi syutingnya.
Act:
Rachel Nichols memulai debutnya dalam peran kecil di Autumn In New York (2000) disini berperan sebagai Angela Bridges, karyawati mandiri ambisius yang harus menghadapi situasi sulit tidak terduga.
Pernah mendukung thriller horor remaja Soul Survivors (2001), Wes Bentley kali ini kebagian karakter antagonis Thomas, petugas security yang psikopat dan posesif.
Sutradara:
Franck Khalfoun terakhir menyutradarai Snowboarder (2003) dan dalam P2 ini dibantu oleh sutradara penulis spesialis thriller, Alexandre Aja.
Komentar:
Dengan setting irit yang memaksimalkan keterbatasan lokasi, P2 justru terlihat kuat dalam eksekusi. Berhasil mempertahankan tensi dari awal sampai akhir dengan aktor-aktris yang sangat minim dan plot yang simpel bukanlah perkara mudah. Namun hal itu dibuktikan sutradara dan cast dengan cukup baik. Meski tidak diungkapkan masa lalu Thomas hingga berkarakter seperti itu, rasanya tidak terlalu mengganggu bangunan cerita. Cocok lah bagi anda penyuka thriller yang baik dan sulit diduga.
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$3,992,339 till Dec 2007
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Thomas-What kind of car does he drive?
Angela Bridges-I don't know.
Thomas-You don't know? You don't know what kind of car your fiancé drives?
Angela Bridges-A Toyota.
Thomas-A Toyota? Now. that is a fast car. He could be here any minute...
Cerita:
Angela pulang terakhir pada malam Natal di kantornya. Saat berusaha menstarter mobilnya di basement P2, mesinnya tidak mau menyala. Datang satpam bernama Thomas membantunya sekaligus mengajaknya makan malam bersama. Angela menolak karena harus memenuhi undangan keluarganya tapi malah membuat Thomas kecewa. Tiba-tiba ia menyergap Angela dan menyekapnya sambil menebar teror mimpi buruk yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Akankah Angela berhasil keluar dari P2 dengan selamat?
Gambar:
Bersetting di Ontario, Canada, film ini praktis hanya menggunakan satu gedung perkantoran dan basement parkir sebagai lokasi syutingnya.
Act:
Rachel Nichols memulai debutnya dalam peran kecil di Autumn In New York (2000) disini berperan sebagai Angela Bridges, karyawati mandiri ambisius yang harus menghadapi situasi sulit tidak terduga.
Pernah mendukung thriller horor remaja Soul Survivors (2001), Wes Bentley kali ini kebagian karakter antagonis Thomas, petugas security yang psikopat dan posesif.
Sutradara:
Franck Khalfoun terakhir menyutradarai Snowboarder (2003) dan dalam P2 ini dibantu oleh sutradara penulis spesialis thriller, Alexandre Aja.
Komentar:
Dengan setting irit yang memaksimalkan keterbatasan lokasi, P2 justru terlihat kuat dalam eksekusi. Berhasil mempertahankan tensi dari awal sampai akhir dengan aktor-aktris yang sangat minim dan plot yang simpel bukanlah perkara mudah. Namun hal itu dibuktikan sutradara dan cast dengan cukup baik. Meski tidak diungkapkan masa lalu Thomas hingga berkarakter seperti itu, rasanya tidak terlalu mengganggu bangunan cerita. Cocok lah bagi anda penyuka thriller yang baik dan sulit diduga.
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$3,992,339 till Dec 2007
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
MUPENG : Komedi Proses "Pencarian" Tiga Remaja
Cerita:
Overall:
Tiga sahabat yang tinggal di kost dan belajar di kampus yang sama, Angga, Abi dan Eksa juga mempunyai nasib yang sama, menjomblo dan sulit mendapatkan cewek karena keterbatasan2 yang mereka punya baik dari segi finansial, tampang dan pengalaman. Pencarian jati diri mereka dimulai saat mereka bermimpi seorang cewek seksi pada suatu malam dan menafsirkannya menjadi indikasi untuk bercinta. Paginya kampus mereka kedatangan mahasiswi cantik dari luar negeri, Rebecca yang persis dengan sosok yang mereka impikan. Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana proses yang mereka alami bisa membantu mereka memahami arti hidup yang sesungguhnya?
Gambar:
Kebanyakan adegan di film ini bernuansa slapstick vulgar mengundang tawa diselingi dengan adegan komikal saat Abi menjelaskan misi-misinya. Pengadeganan didominasi dengan setting kampus dan rumah kost.
Act:
Trio Dimas Aditya, Mario Maulana, Rizky Mocil tampil kompak dan saling mendukung sebagai tiga sahabat yang bisa dikatakan pecundang. Dialog2 yang mereka lontarkan dan tindakan2 yang mereka lakukan berhasil memancing animo penonton untuk terus mengikuti petualangan mereka dari awal sampai akhir.
Sutradara:
Awi Suryadi selama ini dikenal dengan sutradara seribu genre mulai dari drama (Claudia/Jasmine), horor (Sumpah Pocong Di Sekolah) dan beberapa kolaborasi dengan Thomas Nawilis, kali ini mulai menjajaki komedi. Boleh dikatakan cukup berhasil karena cerita mengalir ringan dari awal sampai akhir. Kentara sekali film ini diinspirasi dari beberapa film teen comedy sejenis buatan Hollywood.
Komentar:
Tidak perlu berekspektasi tinggi dengan film ini. Selain bergenre dumb sex comedy yang notabene hanya untuk memancing tawa atau rasa jijik dari adegan2 yg ditampilkan, ceritanya pun khas anak muda yang tengah penasaran dengan cinta dan keingin tahuannya tentang seks. Untuk penyuka film sejenis American Pie, inilah versi Indonesia nya yang paling tepat dan pas porsinya!
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Kamis, 23 Oktober 2008
KUTUNGGU JANDAMU : Komedi Eksplorasi Dewi Perssik
Cerita:
Setelah memenangkan persidangan dan resmi bercerai dari Rozak, Perssik menumpang hidup di rumah kakaknya yang juga seorang janda, Cherry. Kedatangan Perssik yang menarik secara fisik, tentu saja mengundang perhatian warga sekitar terutama yang berjenis kelamin laki-laki. Di lain pihak, diam-diam Rozak masih berusaha membalas perlakuan Perssik dengan cara yang licik. Apakah Perssik mampu menghadapi semua konflik yang ada di sekitarnya?
Gambar:
Mata anda akan dimanjakan adegan2 komikal yang memancing tawa. Pengambilan gambar di setting yang sebetulnya terbatas itu cukup stabil.
Act:
Dewi Perssik seperti memainkan karakter yang identik dengan hidup pribadinya sendiri. Walau berakting dengan cukup lugas, di beberapa adegan terlihat sangat berlebihan. Sepertinya dia dibebaskan berkreasi di luar tuntutan skrip.
Sutradara:
Findo Purwono HW yang angkat nama lewat komedi remaja vulgar Satu Kecupan, mengulangi formula yang sama. Sebagai hiburan belaka, mungkin cukup berhasil. Tapi tidak secara kualitas film secara keseluruhan.
Beberapa nama artis lawas turut menyemarakkan film ini seperti Eddi Brokoli, Yana Zein, Fara Diana, Yani dan Edwin Manangsang dari Trio Libels.
Komentar:
Pernah liat advertising 2121 yang menampilkan film ini? Hal yang cukup kreatif dan memancing rasa penasaran tentunya. Tapi hal itu tidak akan anda temukan dalam film ini. Yah sekadar ingin tertawa tanpa berkerut kening alias berpikir, boleh saja menjadikan film ini sebagai alternatif tontonan. Namun di luar itu, tidak ada yang spesial dari film ini karena cenderung sekuens cerita tidak terstruktur dengan baik dan fokus film menjadi terpecah-belah sampai berujung pada satu penyelesaian yang terlalu dangkal.
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Setelah memenangkan persidangan dan resmi bercerai dari Rozak, Perssik menumpang hidup di rumah kakaknya yang juga seorang janda, Cherry. Kedatangan Perssik yang menarik secara fisik, tentu saja mengundang perhatian warga sekitar terutama yang berjenis kelamin laki-laki. Di lain pihak, diam-diam Rozak masih berusaha membalas perlakuan Perssik dengan cara yang licik. Apakah Perssik mampu menghadapi semua konflik yang ada di sekitarnya?
Gambar:
Mata anda akan dimanjakan adegan2 komikal yang memancing tawa. Pengambilan gambar di setting yang sebetulnya terbatas itu cukup stabil.
Act:
Dewi Perssik seperti memainkan karakter yang identik dengan hidup pribadinya sendiri. Walau berakting dengan cukup lugas, di beberapa adegan terlihat sangat berlebihan. Sepertinya dia dibebaskan berkreasi di luar tuntutan skrip.
Sutradara:
Findo Purwono HW yang angkat nama lewat komedi remaja vulgar Satu Kecupan, mengulangi formula yang sama. Sebagai hiburan belaka, mungkin cukup berhasil. Tapi tidak secara kualitas film secara keseluruhan.
Beberapa nama artis lawas turut menyemarakkan film ini seperti Eddi Brokoli, Yana Zein, Fara Diana, Yani dan Edwin Manangsang dari Trio Libels.
Komentar:
Pernah liat advertising 2121 yang menampilkan film ini? Hal yang cukup kreatif dan memancing rasa penasaran tentunya. Tapi hal itu tidak akan anda temukan dalam film ini. Yah sekadar ingin tertawa tanpa berkerut kening alias berpikir, boleh saja menjadikan film ini sebagai alternatif tontonan. Namun di luar itu, tidak ada yang spesial dari film ini karena cenderung sekuens cerita tidak terstruktur dengan baik dan fokus film menjadi terpecah-belah sampai berujung pada satu penyelesaian yang terlalu dangkal.
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
RIEN PEMBUNUH BERANTAI : Motif Jahat Dihantui Bayangan Kelam Masa Lalu
Cerita:
Rien, seorang pemuda yang memiliki masa kecil yang kelam. Di rumah, ibunya berselingkuh dengan rekan kerja ayahnya sendiri. Di sekolah, temannya selalu menganiayanya karena sering bermain dengan anak perempuan. Semua itu berproses pada kondisi psikologisnya sampai pada saat dewasa tumbuh menjadi seorang pembunuh berantai yang selalu melakukan mutilasi para korbannya. Motifnya sederhana, menghukum orang-orang yang tidak setia. Semua itu tertutupi oleh fisiknya yang rupawan dan polahnya yang santun. Namun sampai kapan rahasia akan tersimpan rapat seperti bangkai yang berbau busuk walau ditutupi sedemikian rupa?
Gambar:
Sangat FTV!
Act:
Sulit mengomentari akting dari tiga pemeran utamanya yakni Guntur, Bari dan Nindy yang tergolong belum punya nama sama sekali. Meskipun terlihat sudah berusaha tapi kelemahan dari segi konsistensi penjiwaan masih sangat kurang.
Sutradara:
Steady Rimba yang dulu dikenal sebagai pembesut film laga muncul kembali untuk menggarap film ini. Belum ada improvisasi gaya yang berbeda dari karya terdahulunya. Kelemahan skrip yang didasarkan pada kisah nyata merupakan poin minus yang paling berpengaruh.
Komentar:
Film ini konon diprakarsai oleh jaringan bioskop Blitz Megaplex untuk peredaran internalnya. Walau tema yang diangkat sedang hangat tapi butuh kreatifitas tinggi untuk membuatnya berhasil sebagai tontonan layar lebar tanpa bujet yang tinggi. Semuanya menjadi serba tanggung dan cenderung akan sangat mudah dilupakan orang, terlebih jika memang ada yang mau menontonnya secara lengkap.
Durasi:
83 menit
Overall:
6 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 21 Oktober 2008
BODY OF LIES : Kolaborasi Konflik-Intrik-Polemik CIA
Cerita:
Act:
Sutradara:
Komentar:
Overall:
Penilaian:
Seorang staf operasional CIA, Roger Ferris yang ditugaskan di Timur Tengah secara lambat tapi pasti menunjukkan kapabilitasnya dalam “menyelesaikan” beberapa konflik yang terjadi. Semuanya ia kerjakan sendiri hanya dengan informasi dari atasannya, Ed Hoffman yang melakukan komunikasi dengan telpon secara berkala. Konflik intern mulai tumbuh saat Roger jatuh cinta dengan suster blasteran Iran-Yordania yang cantik, Aisha dan semakin yakin bahwa Timur Tengah merupakan tempat yang tepat baginya. Ed yang diam-diam mengawasi setiap gerak-gerik Roger dari kantor pusat CIA menyusun suatu “siasat” khusus untuk menghadapi musuh utama mereka, Al Saleem yang mungkin saja menempatkan Roger dalam situasi yang sulit.
Gambar:
Setting yang berpindah-pindah antar negara Timur Tengah seperti Iran, Yordania, UAE menggambarkan gambaran situasi yang kurang lebih sama yaitu populasi yang padat, kekeringan padang pasir, kemiskinan di sebagian besar masyarakatnya.
Act:
Leonardo DiCaprio sekali lagi memberikan nuansa akting yang berbeda. Kecemerlangannya dalam melakoni peran semakin diuji dan usahanya di film ini patut diacungi jempol sebagai Roger yang ambisius sekaligus cerdas.
Russell Crowe yang kerapkali kebagian peran-peran serius juga tampil apik walau terlihat “tidak terlibat” langsung dalam situasinya ini namun aksen dan gerak-gerik yang dia berikan sebagai seorang atasan dalam CIA yang berbahaya cukup meyakinkan.
Sutradara:
Ridley Scott sudah tidak diragukan lagi kehandalannya. Menyajikan drama spy tingkat tinggi seperti ini, ia cukup berhasil membangun intrik cerita yang rumit dengan diselingi adegan aksi yang tidak terduga.
Komentar:
Film ini bukan film yang bisa dinikmati oleh siapapun. Konflik internal dan eksternal berbau dunia spionase tidak bisa begitu saja dicerna oleh orang awam. Mungkin kalimat ini yang paling tepat menjelaskan film ini: “Good director, great two leading actors but complicated spy non-thriller movie.”
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Senin, 20 Oktober 2008
CINTA SETAMAN : Kompilasi 8 Cerita Pendek ala Harry Dagoe
Terbagi menjadi 8 cerita:
1-Kado Istimewa
Seorang anak pengangkut barang yg mengumpulkan uang untuk membeli air mineral dan sepatu olahraga idamannya
2-Stirbucks Mentok
Seorang karyawan penjual dvd yg terobsesi minum “kopi impor” walau hrs berseteru dgn bosnya
3-Seks, Cinta dan PMP
Seorang siswi SMP yg tumbuh di lingkungan keluarga yg tidak bermoral hingga salah menafsirkan perasaan kepada guru PMP nya
4-Moshi Moshi
Seorang karyawan Jepang yg jatuh cinta kepada gadis pengiring karaoke hingga mengorbankan segalanya
5-Yang Terindah
Seorang creative director televisi yg kerap menghadapi tekanan dari istri dan anak2nya sampai seringkali berangan-angan
6-Wallaikum Salam
Seorang wanita soleh yg selalu pasrah “menerima” dlm hidupnya hingga mendapati sang suami ingin berpoligami
7-Arwana
Seorang supir yg berargumen dgn istrinya mengenai kesetiaan dan keuntungan dgn ikan arwana sebagai sumber perdebatan
8-Pisang Ambon Teman Rio
Seorang ibu yg menghadapi dilema saat menerima hadiah naik haji dari anaknya yg berprofesi “tidak biasa”
Gambar:
Dengan mozaik cerita yg beraneka ragam, anda akan dibawa pada bermacam-macam setting mulai dari sekolah, pusat perbelanjaan, pasar, rumah kontrakan, perkantoran dsb. Semua disyut dgn baik dan menampilkan sudut2 yg unik.
Act:
27 bintang film papan atas perfilman Indonesia didukung oleh beberapa cameo ternama. Karena durasi pendek untuk masing2 cerita, tidak fair rasanya menilai kualitas akting secara keseluruhan. Namun 5 yg mendapat ponten maksimal: Lukman Sardi, Jajang C Noer, Ria Irawan, Harry Dagoe, Alex Abbad dgn pendalaman karakter yg unik.
Sutradara:
Sebagai proyek yg dikatakan “coba-coba”, Harry ‘Dagoe’ Suharyadi patut diacungi jempol. Dia berhasil menambah khasanah perfilman Indonesian dgn film yg bertemakan pluralisme seperti ini.
Komentar:
Film ini kurang bisa dinikmati penonton awam. Untuk penyuka film2 bergaya indie/festival, ini tontonan anda yg tidak boleh dilewatkan. Hanya saja jgn berharap terlalu tinggi. Cermati setiap adegan. tokoh dan settingnya, niscaya anda akan menemukan hubungan dari ke8 cerita tersebut.
Overall:
7.5 out of 10
Kriteria Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
1-Kado Istimewa
Seorang anak pengangkut barang yg mengumpulkan uang untuk membeli air mineral dan sepatu olahraga idamannya
2-Stirbucks Mentok
Seorang karyawan penjual dvd yg terobsesi minum “kopi impor” walau hrs berseteru dgn bosnya
3-Seks, Cinta dan PMP
Seorang siswi SMP yg tumbuh di lingkungan keluarga yg tidak bermoral hingga salah menafsirkan perasaan kepada guru PMP nya
4-Moshi Moshi
Seorang karyawan Jepang yg jatuh cinta kepada gadis pengiring karaoke hingga mengorbankan segalanya
5-Yang Terindah
Seorang creative director televisi yg kerap menghadapi tekanan dari istri dan anak2nya sampai seringkali berangan-angan
6-Wallaikum Salam
Seorang wanita soleh yg selalu pasrah “menerima” dlm hidupnya hingga mendapati sang suami ingin berpoligami
7-Arwana
Seorang supir yg berargumen dgn istrinya mengenai kesetiaan dan keuntungan dgn ikan arwana sebagai sumber perdebatan
8-Pisang Ambon Teman Rio
Seorang ibu yg menghadapi dilema saat menerima hadiah naik haji dari anaknya yg berprofesi “tidak biasa”
Gambar:
Dengan mozaik cerita yg beraneka ragam, anda akan dibawa pada bermacam-macam setting mulai dari sekolah, pusat perbelanjaan, pasar, rumah kontrakan, perkantoran dsb. Semua disyut dgn baik dan menampilkan sudut2 yg unik.
Act:
27 bintang film papan atas perfilman Indonesia didukung oleh beberapa cameo ternama. Karena durasi pendek untuk masing2 cerita, tidak fair rasanya menilai kualitas akting secara keseluruhan. Namun 5 yg mendapat ponten maksimal: Lukman Sardi, Jajang C Noer, Ria Irawan, Harry Dagoe, Alex Abbad dgn pendalaman karakter yg unik.
Sutradara:
Sebagai proyek yg dikatakan “coba-coba”, Harry ‘Dagoe’ Suharyadi patut diacungi jempol. Dia berhasil menambah khasanah perfilman Indonesian dgn film yg bertemakan pluralisme seperti ini.
Komentar:
Film ini kurang bisa dinikmati penonton awam. Untuk penyuka film2 bergaya indie/festival, ini tontonan anda yg tidak boleh dilewatkan. Hanya saja jgn berharap terlalu tinggi. Cermati setiap adegan. tokoh dan settingnya, niscaya anda akan menemukan hubungan dari ke8 cerita tersebut.
Overall:
7.5 out of 10
Kriteria Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sabtu, 18 Oktober 2008
MONGOL : Kisah Epik Genghis Khan Muda
Cerita:
Genghis Khan muda sudah harus berjuang dalam hidupnya sejak masih bocah, mulai dari pengkhianatan, pelarian dan perbudakan. Pada umur 13 tahun, ia sudah memilih calon istri yg dinikahinya kelak 5 tahun kemudian, Borte. Pilihannya tidak salah, walau sempat berpisah beberapa tahun, Borte yg cerdas dan tabah berhasil mendukung Genghis Khan sbg seorang legenda hidup yg menaklukan sebagian dunia.
Gambar:
Dominan dgn setting padang pasir di siang dan malam hari. Peperangan yg terjadi disyut dgn sangat nyata dan heroik.
Act:
Tadanobu Asano seperti bertransformasi menjadi Genghis Khan, dari kumis, janggut dan sikapnya yg sangat meyakinkan. Penjiwaannya sangat natural dan dialah yg memberi jiwa pada film epik ini.
Sutradara:
Sergei Bodrov, sutradara berbakat dari Kazakhstan dianggap sangat berhasil mengarahkan film ini sehingga mengantarkan film ini masuk nominasi Best Foreign Language Movie di ajang Piala Oscar tahun lalu.
Komentar:
Film ini hanya sebagian memaparkan perjuangan Genghis Khan, terutama pada saat belia dan mulai menaklukkan sebagian daratan Asia. Namun hal itu cukup memberikan gambaran mengenai jiwa ksatria seorang legenda hidup yg pernah ada di muka bumi. Walau terkadang alurnya agak lambat dan konflik yg cepat bergulir, film ini wajib tonton buat anda penggemar film2 epik bernuansa Asia.
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Genghis Khan muda sudah harus berjuang dalam hidupnya sejak masih bocah, mulai dari pengkhianatan, pelarian dan perbudakan. Pada umur 13 tahun, ia sudah memilih calon istri yg dinikahinya kelak 5 tahun kemudian, Borte. Pilihannya tidak salah, walau sempat berpisah beberapa tahun, Borte yg cerdas dan tabah berhasil mendukung Genghis Khan sbg seorang legenda hidup yg menaklukan sebagian dunia.
Gambar:
Dominan dgn setting padang pasir di siang dan malam hari. Peperangan yg terjadi disyut dgn sangat nyata dan heroik.
Act:
Tadanobu Asano seperti bertransformasi menjadi Genghis Khan, dari kumis, janggut dan sikapnya yg sangat meyakinkan. Penjiwaannya sangat natural dan dialah yg memberi jiwa pada film epik ini.
Sutradara:
Sergei Bodrov, sutradara berbakat dari Kazakhstan dianggap sangat berhasil mengarahkan film ini sehingga mengantarkan film ini masuk nominasi Best Foreign Language Movie di ajang Piala Oscar tahun lalu.
Komentar:
Film ini hanya sebagian memaparkan perjuangan Genghis Khan, terutama pada saat belia dan mulai menaklukkan sebagian daratan Asia. Namun hal itu cukup memberikan gambaran mengenai jiwa ksatria seorang legenda hidup yg pernah ada di muka bumi. Walau terkadang alurnya agak lambat dan konflik yg cepat bergulir, film ini wajib tonton buat anda penggemar film2 epik bernuansa Asia.
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 17 Oktober 2008
THE HOUSE BUNNY : Memperjuangkan Hak Sekumpulan Gadis Untuk Diterima
Quotes:
Shelley-They're kicking me out?
Marvin-Maybe it's because of your age.
Shelley-But I'm 27.
Marvin-But that's 59 in Bunny Years.
Cerita:
Ketika sang kelinci favorit mansion, Shelley didepak dari rumah yang paling asyik di kota, ia tersesat dalam keliaran Beverly Hills dan bertemu dengan perkumpulan gadis paling menyedihkan, Zeta Alpha Zeta ia justru menemukan tempat dimana ia dapat memanfaatkan bakatnya. Lalu Shelley bertemu dengan Oliver yang baik hati dan jatuh hati. Sekarang, mereka berlomba untuk mengubah para gadis penghuni Zeta dan menjadikan perkumpulan tersebut diminati banyak orang sebelum Universitas menutupnya.
Gambar:
Gambaran Playboy Mansion diekspos dengan wah pada pembuka film sampai berujung pada kehidupan University of Southern California dengan segala atribut sehari-harinya.
Act:
Memulai akting dalam film tak dikenal Eden (1996), Anna Faris merupakan langganan film komedi remaja seperti halnya peran Shelley, si pirang seksi yang berusaha bertahan hidup setelah didera kemalangan.
Memulai karir pada tahun yang sama dengan Anna, Colin Hanks dalam That Thing You Do! merupakan putra aktor papan atas Hollywood Tom Hanks. Meski demikian karir Colin tidak terlalu mulus. Disini ia bermain sebagai Oliver, pengurus panti jompo yang cerdas dan baik hati.
Aktris muda Emma Stone tampil cukup memikat sebagai Natalie, si nerd pintar yang akhirnya bermetamorfosa menjadi gadis cantik yang gaul.
Menjadi dirinya sendiri adalah Hugh Hefner yang memiliki Playboy Mansion Inc.
Jangan lupakan biduanita runner-up American Idol 2007, Katherine McPhee sebagai Harmony yang hamil di usia muda.
Sutradara:
Film keduanya di tahun yang sama setelah Strange Wilderness, Fred Wolf lebih banyak terlibat sebagai penulis dan aktor pendukung serial televisi. The House Bunny merupakan lompatan besarnya.
Komentar:
Film yang ringan, sepintas bahkan terlihat tolol. Tetapi itulah kekuatannya, dari kesederhanaan plot, mengalir cerita yang lucu menghibur, memiliki sedikit sisi romantisme dan tentunya juga memiliki pesan moral. Anna Faris tampil cukup outstanding disini sehingga mengangkat film secara keseluruhan. Hiburlah diri anda dengan The House Bunny yang cocok ditonton remaja wanita ataupun pria dan tidak tertutup kemungkinan penonton dewasa akan menyukainya juga.
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$48,237,389 till Oct 2008
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Shelley-They're kicking me out?
Marvin-Maybe it's because of your age.
Shelley-But I'm 27.
Marvin-But that's 59 in Bunny Years.
Cerita:
Ketika sang kelinci favorit mansion, Shelley didepak dari rumah yang paling asyik di kota, ia tersesat dalam keliaran Beverly Hills dan bertemu dengan perkumpulan gadis paling menyedihkan, Zeta Alpha Zeta ia justru menemukan tempat dimana ia dapat memanfaatkan bakatnya. Lalu Shelley bertemu dengan Oliver yang baik hati dan jatuh hati. Sekarang, mereka berlomba untuk mengubah para gadis penghuni Zeta dan menjadikan perkumpulan tersebut diminati banyak orang sebelum Universitas menutupnya.
Gambar:
Gambaran Playboy Mansion diekspos dengan wah pada pembuka film sampai berujung pada kehidupan University of Southern California dengan segala atribut sehari-harinya.
Act:
Memulai akting dalam film tak dikenal Eden (1996), Anna Faris merupakan langganan film komedi remaja seperti halnya peran Shelley, si pirang seksi yang berusaha bertahan hidup setelah didera kemalangan.
Memulai karir pada tahun yang sama dengan Anna, Colin Hanks dalam That Thing You Do! merupakan putra aktor papan atas Hollywood Tom Hanks. Meski demikian karir Colin tidak terlalu mulus. Disini ia bermain sebagai Oliver, pengurus panti jompo yang cerdas dan baik hati.
Aktris muda Emma Stone tampil cukup memikat sebagai Natalie, si nerd pintar yang akhirnya bermetamorfosa menjadi gadis cantik yang gaul.
Menjadi dirinya sendiri adalah Hugh Hefner yang memiliki Playboy Mansion Inc.
Jangan lupakan biduanita runner-up American Idol 2007, Katherine McPhee sebagai Harmony yang hamil di usia muda.
Sutradara:
Film keduanya di tahun yang sama setelah Strange Wilderness, Fred Wolf lebih banyak terlibat sebagai penulis dan aktor pendukung serial televisi. The House Bunny merupakan lompatan besarnya.
Komentar:
Film yang ringan, sepintas bahkan terlihat tolol. Tetapi itulah kekuatannya, dari kesederhanaan plot, mengalir cerita yang lucu menghibur, memiliki sedikit sisi romantisme dan tentunya juga memiliki pesan moral. Anna Faris tampil cukup outstanding disini sehingga mengangkat film secara keseluruhan. Hiburlah diri anda dengan The House Bunny yang cocok ditonton remaja wanita ataupun pria dan tidak tertutup kemungkinan penonton dewasa akan menyukainya juga.
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$48,237,389 till Oct 2008
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Rabu, 15 Oktober 2008
DOA YANG MENGANCAM : Perenungan Atau Penertawaan?
Cerita:
Terkisah Madrim, seorang kuli yg merasa hidupnya sangat susah ditambah dgn hutang yg bejibun dan istri yg kabur meninggalkan rumah. Sampai pada suatu ketika, Madrim berdoa mengancam Tuhan, jika dalam 3 hari ia masih sengsara, ia akan berbalik meninggalkan Tuhan. Apa yg terjadi? Seketika petir menyambar Madrim. Setelah bangun dari koma, Madrim memiliki kemampuan baru yaitu menemukan org hilang hanya dgn melihat fotonya saja. Dari sinilah titik hidup Madrim bergulir ke arah yg positif. Namun apakah ia bahagia dgn kemampuan dan kehidupan barunya itu?
Gambar:
Suasana pasar dan kehidupan masyarakat kelas bawah disorot dgn tajam. Namun tetap tidak mengganggu kualitas gambar sepanjang film krn terbantu dgn setting yg baik.
Act:
Aming berusaha keras menunjukan emosi dan kebiasaan hidup seorang kuli yg sengsara sampai menjadi seorang yg dicari dan dihargai krn kemampuannya. Transformasi yg Aming tunjukan cukup berhasil walau harus diakui sulit menghapus imej komedi komikal dari yg biasa diperlihatkannya.
Sutradara:
Sekali lagi Hanung Bramantyo menunjukan kepiawaiannya mengarahkan sebuah film yg baik dan bisa dinikmati dgn mudah.
Komentar:
Cerita yg acapkali kita temui dalam kejadian sehari-hari bahkan mungkin kita pernah alami sendiri pergulatan batin dalam diri kita saat menghadapi tumpukan masalah. Film yg menarik untuk disaksikan walau arahnya menjadi komedi satir. Untuk perenungan atau ditertawakan?
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Terkisah Madrim, seorang kuli yg merasa hidupnya sangat susah ditambah dgn hutang yg bejibun dan istri yg kabur meninggalkan rumah. Sampai pada suatu ketika, Madrim berdoa mengancam Tuhan, jika dalam 3 hari ia masih sengsara, ia akan berbalik meninggalkan Tuhan. Apa yg terjadi? Seketika petir menyambar Madrim. Setelah bangun dari koma, Madrim memiliki kemampuan baru yaitu menemukan org hilang hanya dgn melihat fotonya saja. Dari sinilah titik hidup Madrim bergulir ke arah yg positif. Namun apakah ia bahagia dgn kemampuan dan kehidupan barunya itu?
Gambar:
Suasana pasar dan kehidupan masyarakat kelas bawah disorot dgn tajam. Namun tetap tidak mengganggu kualitas gambar sepanjang film krn terbantu dgn setting yg baik.
Act:
Aming berusaha keras menunjukan emosi dan kebiasaan hidup seorang kuli yg sengsara sampai menjadi seorang yg dicari dan dihargai krn kemampuannya. Transformasi yg Aming tunjukan cukup berhasil walau harus diakui sulit menghapus imej komedi komikal dari yg biasa diperlihatkannya.
Sutradara:
Sekali lagi Hanung Bramantyo menunjukan kepiawaiannya mengarahkan sebuah film yg baik dan bisa dinikmati dgn mudah.
Komentar:
Cerita yg acapkali kita temui dalam kejadian sehari-hari bahkan mungkin kita pernah alami sendiri pergulatan batin dalam diri kita saat menghadapi tumpukan masalah. Film yg menarik untuk disaksikan walau arahnya menjadi komedi satir. Untuk perenungan atau ditertawakan?
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
EAGLE EYE : Berjuang Menuntaskan Misi Atas Dasar Teknologi Canggih
Quotes:
Jerry Shaw-[shouting] Are you the one who called me on the phone?
Rachel Holloman-She called you too?
———-
[while being chased through city streets by police cars]
Rachel Holloman-So you don't know anything about Sam?
Jerry Shaw-What, you mean your son? No, I know nothing. Just like you don't know how to drive! Use the clutch before you shift, not while you shift!
Rachel Holloman-I don't need driving lessons from you, asshole!
Jerry Shaw-What, you drive like this and I'm the asshole?
Cerita:
Karyawan copy centre, Jerry Shaw hidup dalam bayang-bayang kesuksesan abangnya, Ethan Shaw yang bekerja di Angkatan Udara. Setelah kematian Ethan, Jerry menerima uang ratusan ribu dollar pada ATM nya dan juga serangkaian persenjataan lengkap pada apartemennya. Kekagetannya berlanjut saat menerima panggilan misterius yang menginstruksikannya untuk melarikan diri. Tak lama kemudian, Jerry bertemu Rachel, single mom yang juga menerima panggilan serupa dimana nyawa anak semata wayangnya menjadi taruhan. Segera saja mereka berdua harus menjalani misi yang tampaknya sudah direncanakan dengan baik. Apa yang sesungguhnya mendalangi itu semua?
Gambar:
Full adegan aksi tempo cepat dari awal sampai akhir termasuk pengejaran di bagasi Los Angeles International Airport!
Act:
Satu dari dua debut layar lebarnya adalah The Christmas Path (1998) pada usia 12 tahun. Disini Shia LaBeouf berperan sebagai Jerry Shaw, karyawan Copy Cabana yang terlibat persekongkolan tingkat tinggi.
Karirnya Hollywood nya diawali dalam Perfume (2001), Michelle Monaghan kali ini bermain sebagai single mom, Rachel Holloman yang berusaha menyelamatkan diri sekaligus anak kesayangannya dengan mengikuti semua instruksi misterius.
Didukung pula oleh Billy Bob Thornton sebagai Agent Thomas Morgan, Rosario Dawson sebagai Agent Zoe Perez, Michael Chiklis sebagai Defense Secretary Callister dan Anthony Mackie sebagai Major William Bowman.
Sutradara:
Karya layar lebar perdananya dalam Cyclops, Baby (1997) membuat D.J. Caruso bertahan di jalur action. Ini adalah kerjasama keduanya dengan Shia setelah Disturbia (2007) yang di luar dugaan cukup sukses secara komersil.
Komentar:
Diangkat dari buku karya William Gibson, plot film sebetulnya tidak terlalu orisinil sebab sudah banyak diangkat sebelumnya. Tetapi Eagle Eye disajikan dalam tempo cepat dan diyakini bisa menguras energi penonton dalam mengikutinya sehingga tidak satu detikpun anda merasa bosan. Adegan aksi sangat menarik terutama kejar-kejaran baik dengan kaki maupun dengan mobil dimana semua difilmkan dengan realistis. Meski secara keseluruhan agak sulit diterima logika rasanya hal tersebut termaafkan dengan kolaborasi cast yang bermain maksimal dan sutradara yang brilian.
Durasi:
115 menit
U.S. Box Office:
$101,111,837 till December 2008
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jerry Shaw-[shouting] Are you the one who called me on the phone?
Rachel Holloman-She called you too?
———-
[while being chased through city streets by police cars]
Rachel Holloman-So you don't know anything about Sam?
Jerry Shaw-What, you mean your son? No, I know nothing. Just like you don't know how to drive! Use the clutch before you shift, not while you shift!
Rachel Holloman-I don't need driving lessons from you, asshole!
Jerry Shaw-What, you drive like this and I'm the asshole?
Cerita:
Karyawan copy centre, Jerry Shaw hidup dalam bayang-bayang kesuksesan abangnya, Ethan Shaw yang bekerja di Angkatan Udara. Setelah kematian Ethan, Jerry menerima uang ratusan ribu dollar pada ATM nya dan juga serangkaian persenjataan lengkap pada apartemennya. Kekagetannya berlanjut saat menerima panggilan misterius yang menginstruksikannya untuk melarikan diri. Tak lama kemudian, Jerry bertemu Rachel, single mom yang juga menerima panggilan serupa dimana nyawa anak semata wayangnya menjadi taruhan. Segera saja mereka berdua harus menjalani misi yang tampaknya sudah direncanakan dengan baik. Apa yang sesungguhnya mendalangi itu semua?
Gambar:
Full adegan aksi tempo cepat dari awal sampai akhir termasuk pengejaran di bagasi Los Angeles International Airport!
Act:
Satu dari dua debut layar lebarnya adalah The Christmas Path (1998) pada usia 12 tahun. Disini Shia LaBeouf berperan sebagai Jerry Shaw, karyawan Copy Cabana yang terlibat persekongkolan tingkat tinggi.
Karirnya Hollywood nya diawali dalam Perfume (2001), Michelle Monaghan kali ini bermain sebagai single mom, Rachel Holloman yang berusaha menyelamatkan diri sekaligus anak kesayangannya dengan mengikuti semua instruksi misterius.
Didukung pula oleh Billy Bob Thornton sebagai Agent Thomas Morgan, Rosario Dawson sebagai Agent Zoe Perez, Michael Chiklis sebagai Defense Secretary Callister dan Anthony Mackie sebagai Major William Bowman.
Sutradara:
Karya layar lebar perdananya dalam Cyclops, Baby (1997) membuat D.J. Caruso bertahan di jalur action. Ini adalah kerjasama keduanya dengan Shia setelah Disturbia (2007) yang di luar dugaan cukup sukses secara komersil.
Komentar:
Diangkat dari buku karya William Gibson, plot film sebetulnya tidak terlalu orisinil sebab sudah banyak diangkat sebelumnya. Tetapi Eagle Eye disajikan dalam tempo cepat dan diyakini bisa menguras energi penonton dalam mengikutinya sehingga tidak satu detikpun anda merasa bosan. Adegan aksi sangat menarik terutama kejar-kejaran baik dengan kaki maupun dengan mobil dimana semua difilmkan dengan realistis. Meski secara keseluruhan agak sulit diterima logika rasanya hal tersebut termaafkan dengan kolaborasi cast yang bermain maksimal dan sutradara yang brilian.
Durasi:
115 menit
U.S. Box Office:
$101,111,837 till December 2008
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 14 Oktober 2008
CINLOK : Potret Rendezvous Sempurna di Stasiun?
Cerita:
Pada suatu ketika di sebuah stasiun, Cundra, seorang porter serabutan berkenalan dgn Nayla, seorang massage-girl di sebuah spa. Sayangnya untuk menutupi kondisi yg sebenarnya, mereka berdua berbohong dgn identitas masing-masing2. Cundra mengaku sbg eksekutif muda yg hampir menikah dgn desainer Tika dan Nayla mengaku sbg manajer hotel yg bertunangan dgn pengusaha Tyo. Keduanya yg sebetulnya saling tertarik berusaha menyusun kebohongan demi kebohongan. Namun apakah hal itu bisa menyatukan mereka?
Act:
Tora Sudiro tampil dgn peran stereotipenya, playboy badung slengean. Cukup berhasil memang walau beberapa kebiasaannya di film ini terkesan menjijikan.
Luna Maya bermain cukup manis tapi tidak cukup baik mengeksplorasi mimik muka dan gesture tubuhnya sbg seorang spa-therapyst yg dilanda kebimbangan untuk meneruskan kebohongannya sendiri.
Tukul dan Ria Irawan terlihat paling natural, sesuai dgn porsi mereka sbg org desa yg bingung menghadapi kehidupan kota besar.
Sutradara:
Guntur Soeharjanto cukup terampil mengarahkan film ini yg banyak mengambil setting di slums area di Jakarta.
Komentar:
Terlihat jelas film ini ingin mengulangi kesuksesan Otomatis Romantis yg manis romantis menghibur itu. Namun sayangnya, Cinlok terjebak menjadi komedi romantis yg serba tanggung mau dibawa kemana. Penyelesaian film pun terkesan digampangkan dan kurang inovatif. Sayang!
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Pada suatu ketika di sebuah stasiun, Cundra, seorang porter serabutan berkenalan dgn Nayla, seorang massage-girl di sebuah spa. Sayangnya untuk menutupi kondisi yg sebenarnya, mereka berdua berbohong dgn identitas masing-masing2. Cundra mengaku sbg eksekutif muda yg hampir menikah dgn desainer Tika dan Nayla mengaku sbg manajer hotel yg bertunangan dgn pengusaha Tyo. Keduanya yg sebetulnya saling tertarik berusaha menyusun kebohongan demi kebohongan. Namun apakah hal itu bisa menyatukan mereka?
Act:
Tora Sudiro tampil dgn peran stereotipenya, playboy badung slengean. Cukup berhasil memang walau beberapa kebiasaannya di film ini terkesan menjijikan.
Luna Maya bermain cukup manis tapi tidak cukup baik mengeksplorasi mimik muka dan gesture tubuhnya sbg seorang spa-therapyst yg dilanda kebimbangan untuk meneruskan kebohongannya sendiri.
Tukul dan Ria Irawan terlihat paling natural, sesuai dgn porsi mereka sbg org desa yg bingung menghadapi kehidupan kota besar.
Sutradara:
Guntur Soeharjanto cukup terampil mengarahkan film ini yg banyak mengambil setting di slums area di Jakarta.
Komentar:
Terlihat jelas film ini ingin mengulangi kesuksesan Otomatis Romantis yg manis romantis menghibur itu. Namun sayangnya, Cinlok terjebak menjadi komedi romantis yg serba tanggung mau dibawa kemana. Penyelesaian film pun terkesan digampangkan dan kurang inovatif. Sayang!
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 10 Oktober 2008
SUAMI-SUAMI TAKUT ISTRI : Komedi Urban Berganti Panggung
Cerita:
Melanjutkan serial tevenya yang cukup sukses, 4 sekawan dengan dikomandani Pak RT terus berusaha “main aman”, diam-diam pergi ke Bali untuk nonton konser Trio Ganas yang sexy aduhai. Dengan membawa istri masing-masing, mereka berupaya agar konsep yang sudah direncanakan dengan matang tidak akan terungkap dan “membahayakan” diri mereka sendiri. Berhasilkah misi tersebut?!
Gambar:
Jangan expect terlalu tinggi karena film ini berbujet rendah. Namun gambar masih bisa dinikmati dengan cukup baik. Sayangnya sepertiga terakhir film yang mengambil syuting di Pulau Bali kurang mampu mengekspos eksotismenya.
Act:
Beberapa pelakon utama yang sudah jadi trademark film ini tampil natural "seadanya". Jangan salahkan mereka karena tidak ada pengembangan karakter lagi dalam versi layar lebar ini.
Sutradara:
Sofyan D’Surza cukup mampu menjalankan eksekusinya di kursi sutradara walau banyak keterbatasan di sana-sini.
Komentar:
Nikmati aja! Sebagai hiburan, sedikit banyak film ini mengingatkan kita pada lawakan2 Warkop DKI. Hanya saja sayang sekali konsep yang dibawa dari sinetron ke layar lebar kurang matang terutama dari segi pengembangan cerita yang tidak maksimal. Kemunculan Trio Ganas pun terkesan sebagai tempelan belaka. Juga ada cameo dari Fauzi Baadila dan Alexandra Gottardo yang cukup mencuri scene.
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Melanjutkan serial tevenya yang cukup sukses, 4 sekawan dengan dikomandani Pak RT terus berusaha “main aman”, diam-diam pergi ke Bali untuk nonton konser Trio Ganas yang sexy aduhai. Dengan membawa istri masing-masing, mereka berupaya agar konsep yang sudah direncanakan dengan matang tidak akan terungkap dan “membahayakan” diri mereka sendiri. Berhasilkah misi tersebut?!
Gambar:
Jangan expect terlalu tinggi karena film ini berbujet rendah. Namun gambar masih bisa dinikmati dengan cukup baik. Sayangnya sepertiga terakhir film yang mengambil syuting di Pulau Bali kurang mampu mengekspos eksotismenya.
Act:
Beberapa pelakon utama yang sudah jadi trademark film ini tampil natural "seadanya". Jangan salahkan mereka karena tidak ada pengembangan karakter lagi dalam versi layar lebar ini.
Sutradara:
Sofyan D’Surza cukup mampu menjalankan eksekusinya di kursi sutradara walau banyak keterbatasan di sana-sini.
Komentar:
Nikmati aja! Sebagai hiburan, sedikit banyak film ini mengingatkan kita pada lawakan2 Warkop DKI. Hanya saja sayang sekali konsep yang dibawa dari sinetron ke layar lebar kurang matang terutama dari segi pengembangan cerita yang tidak maksimal. Kemunculan Trio Ganas pun terkesan sebagai tempelan belaka. Juga ada cameo dari Fauzi Baadila dan Alexandra Gottardo yang cukup mencuri scene.
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Rabu, 08 Oktober 2008
CHIKA : New Movie or Just a Remake?
Hm, nonton Chika awalnya bikin kening gw berkerut. Kenapa? Karena prolog film penuh dengan kebetulan2 yang dipaksakan! Tapi harus diakui setelah itu, film mengalir lancar dan cukup fun untuk disaksikan.
Cerita:
Chika, remaja 15 tahun yang dunianya seakan runtuh dalam sekejap. Mulai dari diputusin pacarnya secara sepihak sampe “ditinggal” kedua orangtuanya yang tewas dalam kecelakaan pesawat. Dari situ, Chika dituntut untuk “bangkit” dan meneruskan hidupnya apapun rintangan yang dihadapi. Beruntung dia masih punya kakaknya Karen, seorang designer mandiri nan sibuk yang masih bisa membiayai hidup dan pendidikannya. Sampai pada suatu ketika, Chika bertemu seorang cowok judes plontos, Yoza. Sejak itulah konflik film berkembang dengan interaksi mereka yang berujung cinta?
Act:
Sharon Jessica, pendatang baru cukup memperlihatkan akting yang dominan di film ini sebagai Chika yang imut nan polos.
Muhammad Fardhan terlihat cukup natural membawakan karakter Yoza.
Sarah Sechan paling “nendang” di film ini sebagai kakaknya Chika, witty and funny!
Gambar:
Konsisten dengan konsep indoor outdoor secara simultan. Good quality pictures. Di epilog film, setting berpindah ke kota Venice yang indah lengkap dengan gondolanya.
Komentar:
Hm, yang jadi ganjalan itu, apa iya Chika remakenya Apa Artinya Cinta? Konsep cerita sangat2 mirip.Dua tokoh utama tetanggaan juga! Paris diganti Venice! Lagunya juga sama2 digarap Melly. Dulu duet sama Ari Lasso, sekarang mengusung Potret bawain I Just Wanna Say I L U! Karakter Shandy Aulia masuk ke Sharon Jessica, cantik nan lugu. Karakter Samuel Rizal juga diambil Fardhan, cool baldy but jutek. Gimana nih Pak Ram dan Sunil Soraya? Desperately mengulang kesuksesan Apa Artinya Cinta? di musim libur Lebaran ini? Well, gw harus akui, Chika slightly better daripada Apa Artinya Cinta? entah bagaimana pandangan anda :p
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Cerita:
Chika, remaja 15 tahun yang dunianya seakan runtuh dalam sekejap. Mulai dari diputusin pacarnya secara sepihak sampe “ditinggal” kedua orangtuanya yang tewas dalam kecelakaan pesawat. Dari situ, Chika dituntut untuk “bangkit” dan meneruskan hidupnya apapun rintangan yang dihadapi. Beruntung dia masih punya kakaknya Karen, seorang designer mandiri nan sibuk yang masih bisa membiayai hidup dan pendidikannya. Sampai pada suatu ketika, Chika bertemu seorang cowok judes plontos, Yoza. Sejak itulah konflik film berkembang dengan interaksi mereka yang berujung cinta?
Act:
Sharon Jessica, pendatang baru cukup memperlihatkan akting yang dominan di film ini sebagai Chika yang imut nan polos.
Muhammad Fardhan terlihat cukup natural membawakan karakter Yoza.
Sarah Sechan paling “nendang” di film ini sebagai kakaknya Chika, witty and funny!
Gambar:
Konsisten dengan konsep indoor outdoor secara simultan. Good quality pictures. Di epilog film, setting berpindah ke kota Venice yang indah lengkap dengan gondolanya.
Komentar:
Hm, yang jadi ganjalan itu, apa iya Chika remakenya Apa Artinya Cinta? Konsep cerita sangat2 mirip.Dua tokoh utama tetanggaan juga! Paris diganti Venice! Lagunya juga sama2 digarap Melly. Dulu duet sama Ari Lasso, sekarang mengusung Potret bawain I Just Wanna Say I L U! Karakter Shandy Aulia masuk ke Sharon Jessica, cantik nan lugu. Karakter Samuel Rizal juga diambil Fardhan, cool baldy but jutek. Gimana nih Pak Ram dan Sunil Soraya? Desperately mengulang kesuksesan Apa Artinya Cinta? di musim libur Lebaran ini? Well, gw harus akui, Chika slightly better daripada Apa Artinya Cinta? entah bagaimana pandangan anda :p
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 07 Oktober 2008
I KNOW WHO KILLED ME : Kembar Identik Kunci Misteri Pembunuhan
Quotes:
Penilaian:
Dakota Moss-I think I'm Aubrey's twin sister.
Cerita:
Siswi SMU yang juga berlaku sebagai penulis, Aubrey Fleming berhenti dari kelas piano untuk memfokuskan diri pada karyanya. Ketika teman sekolahnya yang menghilang, Jennifer Toland akhirnya ditemukan termutilasi, penduduk setempat mencemaskan anak-anak mereka sembari polisi berusaha mengungkap kasus pembunuhan itu. Setelah pertandingan football, Aubrey diculik dan kemudian menjadi korban mutilasi. Beberapa minggu kemudian, ia ditemukan tidak sadar di jalan yang sepi dan menjalani beberapa operasi. Namun setelah sadar, Aubrey malah mengatakan dirinya adalah Dakota Moss yang bekerja sebagai stripper klub lokal. Ketika FBI menemukan fakta kalau Dakota merupakan salah satu karakter dari cerita Aubrey, mereka mengira Aubrey mengalami gangguan jiwa. Apa yang sebetulnya terjadi? Benarkah Dakota merupakan kembaran Aubrey? Siapa sebetulnya pelaku pembunuhan berantai tersebut?
Siswi SMU yang juga berlaku sebagai penulis, Aubrey Fleming berhenti dari kelas piano untuk memfokuskan diri pada karyanya. Ketika teman sekolahnya yang menghilang, Jennifer Toland akhirnya ditemukan termutilasi, penduduk setempat mencemaskan anak-anak mereka sembari polisi berusaha mengungkap kasus pembunuhan itu. Setelah pertandingan football, Aubrey diculik dan kemudian menjadi korban mutilasi. Beberapa minggu kemudian, ia ditemukan tidak sadar di jalan yang sepi dan menjalani beberapa operasi. Namun setelah sadar, Aubrey malah mengatakan dirinya adalah Dakota Moss yang bekerja sebagai stripper klub lokal. Ketika FBI menemukan fakta kalau Dakota merupakan salah satu karakter dari cerita Aubrey, mereka mengira Aubrey mengalami gangguan jiwa. Apa yang sebetulnya terjadi? Benarkah Dakota merupakan kembaran Aubrey? Siapa sebetulnya pelaku pembunuhan berantai tersebut?
Gambar:
Kesan suram dan gelap tertangkap sepanjang film karena nuansa warna dark blue yang dominan.
Act:
Lindsay Lohan yang lebih dikenal sebagai gadis remaja bermasalah sebetulnya memiliki talenta yang cukup baik di dunia akting. Memulai karir sebagai bocah manis kembar, The Parent Trap, kali ini Lohan berusaha menunjukkan totalitas aktingnya. Sebetulnya cukup baik dan konsisten tapi terkadang peran Dakota dan Aubrey secara bergantian terlalu berat untuk dimainkan.
Sutradara:
Meski sudah menelurkan beberapa film, nama Chris Sivertson belum banyak dikenal luas dan film-filmnya belum menghasilkan apa-apa dari segi box-office. Di sini, Chris seperti terbebani untuk mengeksplorasi kebolehan Lindsay Lohan. Di satu sisi cukup baik tapi di sisi lain, Chris terlalu berusaha rumit dalam membuat I Know Who Killed Me sehingga hasil akhirnya malah kurang maksimal.
Komentar:
Bukan film yang buruk tapi sulit dikatakan baik. Background musik film ini seakan mengingatkan kita pada karya novelis Agatha Christie. Dari awal sampai akhir, film ini berusaha melakukan twist-twist agak tidak terjebak menjadi thriller biasa-biasa saja. Namun semua itu malah menjadikan tekanan tinggi yang sulit untuk diterima. Alhasil, film ini gagal di pasaran dan banyak mendapat caci-maki kritikus dan penonton film setia. Poor Lindsay Lohan yang sekiranya ingin mengangkat namanya lewat film ini setelah serangkaian kasus pidana.
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$7,233,485
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Langganan:
Postingan (Atom)