Cerita:
Pada suatu ketika di sebuah stasiun, Cundra, seorang porter serabutan berkenalan dgn Nayla, seorang massage-girl di sebuah spa. Sayangnya untuk menutupi kondisi yg sebenarnya, mereka berdua berbohong dgn identitas masing-masing2. Cundra mengaku sbg eksekutif muda yg hampir menikah dgn desainer Tika dan Nayla mengaku sbg manajer hotel yg bertunangan dgn pengusaha Tyo. Keduanya yg sebetulnya saling tertarik berusaha menyusun kebohongan demi kebohongan. Namun apakah hal itu bisa menyatukan mereka?
Act:
Tora Sudiro tampil dgn peran stereotipenya, playboy badung slengean. Cukup berhasil memang walau beberapa kebiasaannya di film ini terkesan menjijikan.
Luna Maya bermain cukup manis tapi tidak cukup baik mengeksplorasi mimik muka dan gesture tubuhnya sbg seorang spa-therapyst yg dilanda kebimbangan untuk meneruskan kebohongannya sendiri.
Tukul dan Ria Irawan terlihat paling natural, sesuai dgn porsi mereka sbg org desa yg bingung menghadapi kehidupan kota besar.
Sutradara:
Guntur Soeharjanto cukup terampil mengarahkan film ini yg banyak mengambil setting di slums area di Jakarta.
Komentar:
Terlihat jelas film ini ingin mengulangi kesuksesan Otomatis Romantis yg manis romantis menghibur itu. Namun sayangnya, Cinlok terjebak menjadi komedi romantis yg serba tanggung mau dibawa kemana. Penyelesaian film pun terkesan digampangkan dan kurang inovatif. Sayang!
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar