Storyline:
Bos agensi model Heaven's Secret, Alex menyewa fotografer terbaiknya, Damian beserta asistennya, Inggrid untuk menangani proyek bertemakan Wild Fantasy. Maka dipilihlah Farah, Wiwid dan Gabriella untuk bersama-sama menuju alam liar yang disebut Hutan Werenggini di pedalaman. Tidak mengindahkan larangan penduduk setempat, mereka tetap menuju lokasi pemotretan dengan memakai lingerie seksi. Selesai sesi foto tersebut, Dallas menemukan keanehan pada hasilnya. Sayang semua mungkin saja terlambat karena dedemit penunggu hutan mulai mengincar mereka satu-persatu.
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Rapi Films dan diproduseri oleh Gope T. Samtani dan Subagio S.
Cast:
Terakhir muncul sebagai preman wanita dalam Perjaka Terakhir (2009), Fahrani Empel yang hobi mengoleksi tatoo ini berperan sebagai Farah, mantan kekasih Dallas yang juga harus mencari uang demi mengurus ibunya yang sakit keras di rumah sakit.
Baru saja bermain dalam Serigala Terakhir (2009), Dallas Pratama kali ini bermain sebagai Damian.
Memulai debut layar lebar pertamanya, penyanyi Rebecca sebagai Gabriella.
Shinta Bachir sebagai Wiwid.
Meidian Maladi sebagai Alex.
Reynavenska sebagai Inggrid.
Director:
Baru saja menggarap Air Terjun Pengantin (2009) sekitar enam bulan lalu itu, Rizal Mantovani bekerjasama dengan penulis cerita Alim Sudio untuk mengembangkan skenario film ini.
Comment:
Plot ceritanya sangat sederhana dan terkesan tidak mau banyak berpikir. Tidak banyak berbeda dengan apa yang tersaji dalam Air Terjun Pengantin, film ini hanya mengubah tokoh "antagonis" dari psikopat menjadi makhluk halus tradisional Indonesia. Selain itu faktor gadis-gadis seksi yang berpakaian minim dan terjebak di lokasi terpencil masih dipertahankan oleh Rizal. Satu-satunya hal baru yang ditampilkannya adalah sosok dedemit yang memburu dengan cara berjalan mundur ataupun kayang. Menarik atau aneh? Entahlah. Ilustrasi musik dan penampakan hantu sedikit banyak mengingatkan kita pada trilogi Kuntilanak yang laris itu, hanya saja tanpa nyanyian pemanggilan. Dari segi cast, Fahrani seperti biasa bermain dengan karakter yang kuat, itupun mungkin karena skrip mempercayakan porsi yang lebih padanya. Sedangkan yang lain tidak terlalu terekspos secara maksimal termasuk Dallas dan Rebecca yang sebenarnya cukup mencuri perhatian. Jika anda perhatikan, suasana malam terasa sangat panjang dalam film, kontras dengan siang yang terasa sekejap saja. Tujuannya jelas menakuti-nakuti penonton yang mungkin di beberapa sekuens cukup berhasil. Kesimpulannya Taring bukan film yang akan diingat terus oleh audiens apalagi endingnya yang dipaksakan gantung seperti biasa walaupun kurang relevan. Cape rasanya!
Durasi:
80 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
2 komentar:
HAhaha.. ini mah .. film yg cuma pamer dada ama paha.. mesti ditonton nih
Resep Masakan Indonesia
Betul sekali, tapi Fahrani dan Rebecca tetap cool kok disini :)
Posting Komentar