Seorang aktor terkenal, Boy mengalami kecelakaan mobil bersama sahabatnya dan menewaskan dua orang. Sang sobat sendiri akhirnya menanggung derita penjara karena menerima sejumlah uang pengganti demi menjaga reputasi Boy. Bertahun-tahun semenjak kejadian itu, Boy menjadi Duta Anti Narkoba dan sering mengunjungi Panti Rehabilitas Anti Narkoba yang membawanya berkenalan dengan sesosok junkie muda, Yani yang ternyata anak dari pasangan suami-istri yang tewas dalam kecelakaan mobil Boy 5 tahun lalu. Merasa bersalah, Boy berusaha menebusnya dengan membantu Yani terbebas dari ketergantungan narkoba. Di sisi lain, kedekatan kedua menumbuhkan sesuatu yang mengikat. Bagaimana akhir dari perjuangan Boy membantu Yani?
Gambar:
Agak miskin karena pencahayaan dan setting yang "tidak indah" di mata.
Act:
Marshanda memulai debutnya sebagai peran utama sebetulnya bisa mendapat apresiasi yang cukup baik. Hanya saja beberapa idiom yang digunakannya terasa mengganggu karena cenderung kasar, tidak perlu dengan cara seperti itu untuk menggambarkan pergolakan batin seorang junkie bernama Yani.
Sebagai artis bernama Boy, Ringgo Agus Rahman tidak cukup kuat menampilkan sosok simpatik sekaligus bertobat atas segala dosa-dosa masa lalunya. Karakternya cenderung terlalu santai untuk dipedulikan.
Didukung pula oleh Sigi Wimala dengan peran yang tidak biasa sebagai pacar posesif dan Dwi Sasono sebagai sahabat yang tertimpa apes demi menutupi kenyataan yang sesungguhnya.
Sutradara:
Bermain kembali dalam genre drama setelah mencoba horor dan komedi, Monty Tiwa berusaha mengeksplorasi hubungan dua karakter utama yang jatuhnya miscasting karena chemistry yang tidak cukup kuat. Di sisi lain, "kekosongan" karya-karya Monty terjadi lagi di film ini. Sayang memang!
Komentar:
Digadang-gadang sebagai film kasih sayang 14 Februari, otomatis kita akan membandingkan film ini dengan Selamanya (2005) karena kemiripan tema. Hasilnya? Cengeng jauh tertinggal karena kekurang fokusan dan serba tanggung untuk bisa menggugah emosi penonton. Dari awal konflik berjalan lambat dan tidak cukup menarik untuk membuat penonton bersimpati pada hubungan Boy-Yani. Kesimpulannya? Cengeng akan begitu saja dilupakan begitu penonton meninggalkan gedung bioskop.
Durasi:
110 menit
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar