Cerita:
Lima sahabat sejak kecil, Ferry, Rifky, Simon, Aryo dan Steve sudah bersahabat sejak kecil. Mereka berkumpul kembali saat Steve berencana menikah dan diam-diam Simon menyiapkan kejutan penari perut bernama Safira di sebuah rumah tua. Apa mau dikata acara tersebut berantakan saat Safira “tertidur”. Tidak ingin mengecewakan teman-temannya, Simon malah berinisiatif bermain “Jangka Setan” dengan memanggil semua arwah dari segala penjuru. Tidak terjadi apa-apa. Pemilik rumah, Burhan dan dua asisten hansipnya, Japra dan Adung datang membubarkan acara mereka. Tanpa diduga, setelah kejadian itu, mereka berlima diganggu bermacam-macam hantu yang acapkali membuat mereka shock ketakutan. Bagaimana Ferry cs dapat meyelesaikan semua masalah lain dunia tersebut? Apa yang sesungguhnya terjadi di rumah tua itu di masa lampau?
Gambar:
Seringkali bermasalah dengan shot taking yang kurang fokus tapi gambar secara keseluruhan masih bisa dinikmati.
Act:
Fadly Fuad, Erland Joshua, Rizky Mocil, Umar Syarief Altaz, Diego Dimas tampil kompak sebagai lima sahabat dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Didukung pula oleh beberapa bintang senior seperti Nazar Amir, Elvie Sukaesih, Dorce Gamalama, Mpok Nori, Opie Kumis dan Eddie Karsito yang berakting cukup wajar dan sesuai jam terbangnya.
Sutradara:
We We alias Wiendy Widasari sepertinya cukup terinspirasi dari beberapa film yang pernah ditontonnya. Hantu Biang Kerok masih kurang orisinil dari ide cerita secara keseluruhan. Sebagai karya perdana sudah cukup maksimal karena pakem horor-komedi dipertahankan dengan konsisten dari awal sampai akhir.
Komentar:
Awalnya saya menyaksikan film ini tanpa ekspektasi apa-apa. Pada akhir film, saya mendapati film ini cukup sederhana, dalam arti tidak berusaha membuatnya terlalu pintar ataupun kelebihan bumbu seperti film lain buatan sutradara yang lebih ternama. Kelihatannya tim pembuat film ini berusaha menciptakan franchise horor-komedi, terbukti di end credit sudah dicantumkan tagline, Hantu Biang Kerok 2. Sementara itu kita lihat saja sambutan masyarakat terhadap film pertama ini, barulah menaruh harapan pada sekuel mendatangnya.
Durasi:
100 menit
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar