XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Sabtu, 07 Mei 2011

DON’T GO BREAKING MY HEART : Sweet Indecisive Urban Love Triangle


Quotes:
Cheng Zixin: Bagaimana dia bisa mencintaiku saat hatinya tidak hanya untukku?

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Media Asia Films, China Film Media Asia Audio Video Distribution Co. dan Milky Way Image Company ini dirilis di China pada tanggal 31 Maret 2011 yang lalu.

Cast:
Louis Koo sebagai Cheung Shen-ran
Daniel Wu sebagai Fang Qihong
Gao Yuanyuan sebagai Cheng Zixin
Lam Suet
Selena Li
JJ Jia
Terence Yin


Director:
Merupakan film ke-51 bagi Johnnie To yang mengawalinya sejak The Enigmatic Case (1990).

W For Words:
Jangan terpengaruh oleh judul ceritanya yang klise. Film yang mengadakan world premierenya pada ajang 35th Hong Kong International Film Festival ke-35 tanggal 20 Maret 2010 yang lalu ini terbukti menawarkan berbagai hal baru dari sisi realita romansa yang tidak selalu mulus dan indah layaknya dongeng cinta putri dan pangeran. Tak peduli bumbu cinta segitiga yang mungkin basi tersaji hasil buah pemikiran kuartet penulis skrip Wai Ka Fai, Yau Nai Hoi, Ryker Chan, Jevons Au, anda akan tetap merasakan keterikatan yang kuat dari tiga tokoh utamanya yang karismatik ini.

Zixin adalah gadis manis bersahaja yang patah hati karena kekasihnya lebih memilih untuk menikahi wanita lain. Saat itulah ia berkenalan dengan pria tampan kaya pemilik perusahaan keuangan di seberang kantornya, Shenran yang ternyata seorang playboy sejati. Hubungan mereka semakin dekat apalagi Cheng mengajaknya tinggal bersama. Zixin lupa bahwa pertemuan manis tak disengaja bertahun-tahun lalu dengan pemuda mantan arsitek ganteng Qihong juga menyimpan kisah yang belum selesai. Siapa yang akhirnya dipilih oleh Zixin sebagai pendamping hidupnya?
Spesies lelaki dalam film ini diklasifikasikan menjadi tiga yaitu yang selingkuh, yang akan selingkuh atau jenis ketiga yang diidentikkan dengan makhluk dari dunia lain. Menarik sekaligus faktual bukan? Louis Koo mewakili jenis pertama (dan kedua) dengan karakter Cheng yang flamboyan, menganggap semua cinta dapat dibeli dengan uang, sama mudahnya dengan menghabiskan stok kondom di mobilnya. Daniel Wu menginterpretasikan jenis ketiga dengan karakter Fang yang santun, meyakini sebuah cinta dalam seumur hidupnya, jelas tipikal pemuda yang ingin dibawa pulang setiap gadis ke rumah untuk diperkenalkan pada keluarga.

Gao Yuanyuan dengan kenaifan dan kecerdasannya bertransformasi dari pecundang cinta menjadi gadis menarik yang mampu memikat dua pria sukses. Sikap moody dan kebimbangannya dalam memilih memang kadang menjengkelkan, membuat konflik berlarut-larut sampai akhir. Namun audiens tentu dapat memahami pergolakan batinnya dalam menentukan pria mana yang tepat baginya. Momen demi momen yang dijalani oleh tokoh Zixin bersama Cheng ataupun Fang diyakini akan menempatkan penonton (terutama wanita) dalam dua kubu yang saling berseberangan. Teka-teki yang dibiarkan tanda tanda sampai akhir film.
Sutradara Johnnie To lebih banyak menggunakan aksen Mandarin daripada Cantonese dalam film yang kerap berpindah dari Hongkong ke Suzhou ini. Interaksi asmara unik mampu dihadirkan melalui dua elemen yang amat kekinian. Satu, jendela kaca di tempat kerja yang berseberangan, membuka kemungkinan pertukaran simbolisasi bahasa tubuh ataupun bahasa gambar dari dua pihak yang saling pandang dari kejauhan. Dua, ponsel canggih masa kini yang memungkinkan pertukaran tulisan, suara hingga video secara interaktif, meretas jarak yang terbentang sekalipun.

Don’t Go Breaking My Heart merupakan satu dari sedikit komedi romantis berkualitas Asia yang muncul selama beberapa tahun terakhir. Satu dari sedikit film pula yang mau mengedepankan kodok sebagai ikon kesetiaan sekaligus penjawab keraguan. Kekuatan karakterisasi yang konsisten dari Koo, Wu dan Yuanyuan berhasil menjaga konsep romansa yang seringkali salah timing atau bahkan tak terungkapkan. Tendensi yang pada akhirnya menimbulkan rasa penyesalan yang mendalam bagi siapapun yang mengalaminya. Selain itu, penerapan teori bahwa jatuh cinta memang tak selalu melihat kesempurnaan dari diri seseorang melainkan mencintai ketidaksempurnaannya itu adalah benar adanya. Path of true love doesn’t always run smooth. Yes, this one is charming for ladies and delicate also for gentleman.

Durasi:
114 menit

Asia Box Office:
$1,500,000 on first day in China till end of March 2011

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar: