XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Kamis, 17 Juni 2010

RED COBEX : Geng Ibu-Ibu Berantas Ketidakadilan

Cerita:
Geng Red CobeX dapat dibilang multikultural karena para anggotanya dari berbagai daerah beranggotakan yaitu ibu-anak Ambon, Mama Ana dan Yopie, Tante Lisa dari Manado, Yu Halimah dari Tegal, Mbok Bariah dari Madura, Cik Meymey yang Cina Betawi. Mereka sangat disegani karena membela kaum lemah dengan menyingkirkan orang-orang yang mengambil keuntungan dari hal-hal maksiat ataupun tidak halal. Sayangnya aksi main hakim sendiri tidak ditolerir polisi yang tetap menjebloskan mereka ke dalam penjara Nusa Kembang. Namun Yopie yang dianggap tidak bersalah dibebaskan dan sementara menumpang tinggal di rumah sahabat karibnya, Ramli yang juga suami Ipah. Yopie mencoba hidup jujur dengan bekerja sebagai pelayan yang membawanya bertemu Astuti, gadis Jawa yang manis. Akankah Yopie dapat menemukan jati diri nya sendiri tanpa menyakiti hati Mama Ana and the gank?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Starvision dan gala premierenya dilangsungkan di Planet Hollywood pada tanggal 15 Juni yang lalu.

Cast:
Tika Panggabean sebagai Mama Ana
Indy Barends sebagai Tante Lisa
Sarah Sechan sebagai Mbok Bariah
Cut Mini sebagai Cik Meymey
Aida Nurmala sebagai Yu Halimah
Lukman Sardi sebagai Yopie
Revalina S Temat sebagai Astuti
Shanty sebagai Ipah
Irfan Hakim sebagai Ramli

Director:
Upi Avianto mengawali karir penyutradaraannya lewat 30 Hari Mencari Cinta (2004) yang cukup sukses itu.

Comment:
Dibuka dengan kehebohan geng Red Cobex memberantas preman di sebuah kampung, terus terang prolog tersebut menimbulkan firasat buruk dalam diri saya akan kualitas film secara keseluruhan. Dugaan itu tidak salah karena selama 105 menit durasinya, saya dan sebagian besar penonton merasa sangat tersiksa! Pertama, plot ceritanya sangat mengada-ngada dan klise. Sekelompok orang multiras yang kali ini diwakili ibu-ibu berusaha menunjukkan tajinya plus bumbu romansa dua pasangan yaitu sepasang suami istri dan dua sejoli yang sedang jatuh cinta. Kedua, genre komedi yang diusung tidak didukung oleh humor cerdas dan kreatif. Semua adegan pengocok tawa terlalu dipaksakan slapstick dan tidak lucu sama sekali. Satu-satunya yang membantu mungkin musik latar yang setidaknya terdengar kocak. Ketiga, gaya penyutradaraan yang acak adut. Entah apa yang ada di benak Upi yang sebetulnya menggunakan nama besarnya sebagai sutradara wanita lokal berbakat untuk menyedot calon penonton. Saya tidak menyalahkan jajaran castnya disini karena skrip yang mengharuskan mereka berada di relnya. Namun setidaknya masing-masing berusaha konsisten dengan logat dan gaya khas daerah yang diharuskan. Padahal banyak nama tenar nan berbakat yang ambil bagian disini. Yang mengganggu adalah pemilihan Lukman sebagai anak Tika. What?! Alhasil, Red Cobex gagal merebut simpati penonton yang sudah tidak peduli lagi dengan jalan cerita ataupun para tokohnya meskipun animo awalnya cukup tinggi.

Durasi:
105 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa

2 komentar:

Anonim mengatakan...

hmm apakah ini sekuel ratu Kostmopolitan? kok berasa dejavu setelah baca review ini...

^_^

@asliga mengatakan...

Yoi, mirip banget plotnya. Ratu Kostmopolitan trio yang bela kampung tempat mereka ngekost, sedangkan Red Cobex berlima yang bela tanah calon besan mereka. Hahaha. Biasa lah film lokal lg trend "serupa tapi tak sama"
:D