Cerita:
Kakak beradik, Ruli dan Mili hidup sederhana di kawasan pinggir kota bersama ayahnya yang menjadi tukang ojek. Demi membantu ayahnya memiliki motor sendiri, Ruli bekerja sebagai pelayan dan juga menekuni hobi bernyanyinya bersama sebuah trio kocak. Pada suatu kesempatan, Ruli bertemu Chika, putri Ibu Wati yang juga senang olah vokal. Kedekatan keduanya mulai terjalin dan Chika mendorong Ruli untuk mengikuti kompetisi nyanyi daerah. Berhasilkah Ruli akhirnya merintis impiannya dan juga menyokong perekonomian keluarga?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh kolaborasi dari Imajika Films, Gerilya Films & Dagoe Film Workshop dan gala premierenya diselenggarakan di Epicentrum XXI tanggal 8 Juni yang lalu.
Cast:
Emir Mahira
Nadya Amanda
Yasamin Jasem
Tengku Wikana
Djenar Maesa Ayu
Vety Vera
Daus Separo
Mario Maulana
Nadya Vella
Andre Hehanusa
Director:
Harry Dagoe Suharyadi terakhir kali cukup sukses dengan Cinta Setaman (2008) yang banyak dipuji berbagai kalangan itu.
Comment:
Ekspektasi yang cukup tinggi bisa jadi awalnya dialamatkan pada film musikal ini terlebih nama besar sang sutradara. Namun yang terjadi sungguh mengecewakan. Harry Dagoe terbilang gagal menggarap Melodi. Saya tidak tahu pasti tetapi yang terlihat tiga hal mendasar yang patut dipersalahkan yaitu dana yang minim, casting yang kurang tepat dan penulisan skenario yang sangat miskin. Dalam hal bernyanyi, Emir Mahira sebagai Ruli memang bersuara lumayan, sayang sekali tidak didukung karakterisasi yang baik. Sama halnya dengan beberapa pemain cilik utama lainnya. Djenar dan Wikana sebagai aktris-aktor senior seharusnya diberikan porsi lebih untuk mengangkat nilai secara keseluruhan. Dari segi harmonisasi, pemilihan nada dan lirik juga kurang maksimal, seharusnya lebih ear-catchy dengan tekstual yang ringan tetapi menyentil sesuai calon penonton yang ingin dituju. Sepanjang durasi film nyaris bergulir tanpa riak dan tempo sehingga benar-benar flat dan membosankan. Konflik yang coba dihadirkan masih kurang kuat dan tidak konsisten. Klimaks lomba nyanyi yang semestinya "nendang" juga seperti balon kempis begitu saja. Hm, mungkin terlalu kejam jika mengatakan ini adalah salah satu dari segelintir film lokal segmentasi anak-anak dengan kualitas terendah sepanjang sejarah!
Durasi:
95 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar