XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 25 Mei 2012

UDIN CARI ALAMAT PALSU : Impotensi Humor dan Siksaan Multi Karakter


Quotes:
Sinta: Kalo menurut skrip harusnya sekarang giliran Jojo
Jojo: Urang?
Sinta: Iya maneh.

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh d’Color Films ini gala premierenya diselenggarakan di Hollywood XXI pada tanggal 22 Mei 2012.

Cast:
Udin Sedunia
Sinta
Jojo
Moymoy
Palaboy
Fransoa
Mike Lucock
Uli Auliani sebagai Debby
Joanna Alexandra
Adelia Rasya
Marcella Lumowa
Mpok Atik
Ronald Gustav
Vicky Nitinegoro

Director:
Merupakan film keempat bagi Chiska Doppert di tahun 2012 ini.

W For Words:
Youtube dapat dikatakan media yang tepat untuk mengeksploitasi diri atau kelompok sendiri secara mudah sekaligus menyebarkannya melalui jaringan internet secara luas. Syukur-syukur anda bisa terkenal seperti orang-orang “biasa” yang bermain dalam film ini. Adalah rumah produksi D’Color Films yang memiliki ide untuk memperkenalkan mereka kepada publik. Pertanyaannya apakah sudah didukung oleh skrip yang baik untuk bercerita setidaknya secara wajar? Duet penulis Herry B Arissa dan Bagus Nugroho akan coba menjawabnya.

Fransoa, produser bule yang bangkrut memiliki ide mengumpulkan orang-orang terkenal di Youtube untuk tampil di kafenya. Mereka adalah Udin Sedunia yang tinggal bersama emaknya di NTB, Sinta-Jojo yang mulai gerah dengan popularitas instan, Moymoy dan Palaboy dari Filipina yang kecopetan di Jakarta saat ingin bertemu kekasihnya Marimar yang dikenal lewat Facebook. Sekelumit kisah yang terjadi di sepanjang perjalanan akan menentukan nasib kesemua insan tersebut.

Lagi-lagi-lagi Chiska Doppert “kejar setoran” yang semakin terpuruk dari satu karya ke karya lainnya. Editingnya semakin buruk, entah karena keterbatasan bujet atau deadline sehingga tidak dilakukan dengan baik. Begitu banyaknya cameo yang terlibat dalam film ini tidak terfasilitasi secara memadai sehingga hanya memberikan kesan lalu lalang yang tidak bermanfaat samasekali, mungkin masing-masing dari mereka kelak akan menyesali keputusannya ini. Lupakanlah Mike Lucock dalam peran banci ‘gengges’, Joanna Alexandra dalam peran gadis ‘desperate’ jodoh atau Uli Auliani dalam peran wanita ‘tersakiti’ yang tampil dalam rambut pirang!

Duet perempuan Sinta dan Jojo mungkin yang paling repot karena harus berganti kostum belasan kali termasuk aksesorisnya mulai dari wig, kacamata, tas dsb. Mereka tidak tampak berakting melainkan menjadi dirinya sendiri lengkap dengan logat aslinya berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa tujuan yang jelas. Duet lelaki Moymoy dan Palaboy sibuk beraksen Tagalog yang terjemahan bahasa Indonesianya agak diragukan karena tidak terstruktur dengan baik. Mereka seakan hanya berimprovisasi  dalam berdialog dan beradegan slapstick sekaligus tanpa juntrungan.

Udin yang menjadi titel film seharusnya mendapat bagian yang dominan. He is! Tapi sayangnya bukan dalam porsi yang manusiawi. Dari menit awal sampai akhir, anda akan menemukan seratus satu kesialan yang terjadi padanya mulai dari dijatuhkan dari pohon, dilumuri tai kebo, ditabrak mobil tiga kali, ditonjok, dilempar, dikafan sebagai pocong sampai diceburkan ke kali. Jika ada yang terlewat, mohon anda tambahkan. Terima kasih. Keseluruhan “insiden” itu tidak lantas membuat penonton bersimpati padanya melainkan prihatin, sebegitu inginkah main film hingga harus jalani siksaan sedemikian rupa?

Udin Cari Alamat Palsu mungkin hanya ingin mengekor Agent of Secret Stuff milik Wong Fu Production yang lebih dulu menampilkan Ryan Higa tapi jelas gagal total. Humornya terbilang impoten karena tidak berhasil membangunkan sisi humoris saya dan sebagian besar penonton yang menyaksikannya malam itu. Suguhan 82 menit ini tidak terasa seperti sebuah film panjang melainkan potongan videoklip yang disatukan secara random tanpa rajutan benang merah yang terarah. Departemen musik dengan hit-hit “artis” Youtube yang semestinya bisa menutupi kekurangan pun tidak terjamah samasekali. Yang tertinggal cuma penyiksaan terhadap intersepsi otak anda yang jauh lebih mahal daripada harga tiket.

Durasi:
82 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar: