Seorang anak berusia 12 tahun bernama Jaya setelah kehilangan ibunya diantar menemui ayah kandungnya yang ia kira sudah lenyap. Pria berumur 48 tahun itu bernama Johar, bekerja di sebuah jermal yakni tempat penjaringan ikan yang beridiri di atas tonggak-tonggak kayu di tengah lautan. Bukan tanpa alasan, Johar berdiam disana karena ingin lepas dari masa lalunya yang kelam. Sayangnya Jaya yang tidak diakui ayahnya harus bekerja keras menyesuaikan diri dengan lingkungan yang keras sekaligus menghadapi rekan-rekan sebaya yang tidak bersahabat. Bagaimana hubungan ayah dan anak itu selanjutnya?
Gambar:
Hamparan laut kebiruan yang terbentang luas menjadi jualan utama film yang sebagian besar tidak bersetting di darat.
Act:
Didi Petet sebagai Johar wajahnya dipenuhi cambang dan jenggot. Eksplorasi emosinya cukup berhasil sebagai orangtua yang terluka akibat kesalahan masa lalu.
Pendatang baru cilik, Iqbal S. Manurung bermain lepas sebagai Jaya yang cerdas dan bercita-cita tinggi tapi menghadapi situasi kehidupan yang sulit.
Sutradara:
Kolaborasi ketiga orang, Ravi Bharwani, Rayya Makarim dan Utawa Tresno dalam membesut film yang berkelas festival ini boleh jadi kesulitan menyamakan visi dan persepsi secara keseluruhan.
Komentar:
Kesan sunyi nan depresi mewarnai film ini. Mungkin akan sangat membosankan bagi anda yang biasa mencari film hiburan. Namun jika ditelaah lebih dalam, film ini menceritakan perjuangan hidup dan interaksi antar manusia yang kompleks. Menurut saya, ide cerita dan penggarapan sudah baik walaupun sebetulnya sisi personal bisa lebih diperdalam lagi agar konflik batin yang terjadi bisa lebih ditekankan lagi. Kesimpulannya? Jermal cuma akan menambah khasanah film lokal kelas festival yang masih bisa dihitung dengan jari itu.
Durasi:
90 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar