Quote:
Caius Martius Coriolanus: I'll fight with none but thee, for I do hate thee.
Tullus Aufidius: We hate alike.
Caius Martius Coriolanus: I'll fight with none but thee, for I do hate thee.
Tullus Aufidius: We hate alike.
Nice-to-know:
Ralph Fiennes pernah memerankan tokoh Coriolanus dalam opera di Almeida Theatre, London pada tahun 2000.
Ralph Fiennes pernah memerankan tokoh Coriolanus dalam opera di Almeida Theatre, London pada tahun 2000.
Cast:
Ralph Fiennes sebagai Caius Martius Coriolanus
Gerard Butler sebagai Tullus Aufidius
Brian Cox sebagai Menenius
Jessica Chastain sebagai Virgilia
Vanessa Redgrave sebagai Volumnia
Ralph Fiennes sebagai Caius Martius Coriolanus
Gerard Butler sebagai Tullus Aufidius
Brian Cox sebagai Menenius
Jessica Chastain sebagai Virgilia
Vanessa Redgrave sebagai Volumnia
Director:
Merupakan debut penyutradaraan Ralph Fiennes yang pernah dua kali dinominasikan sebagai aktor terbaik dalam ajang Oscar.
Merupakan debut penyutradaraan Ralph Fiennes yang pernah dua kali dinominasikan sebagai aktor terbaik dalam ajang Oscar.
W For Words:
William Shakespeare dikenal publik sebagai pujangga berbahasa Inggris terbaik di dunia. Karya-karyanya berulang kali dipertunjukkan di atas panggung dan beberapa di antaranya bahkan diadaptasi ke layar lebar. Paling ternama adalah Romeo + Juliet versi Leonardo DiCaprio dan Claire Danes dimana sutradara Baz Luhrmann memindahkan settingnya ke jaman modern. Sama halnya yang dilakukan oleh Ralph Fiennes lewat film ini yang merupakan kali pertama kisah pahlawan Roma ini diangkat dalam format apapun juga. Interesting, huh?
William Shakespeare dikenal publik sebagai pujangga berbahasa Inggris terbaik di dunia. Karya-karyanya berulang kali dipertunjukkan di atas panggung dan beberapa di antaranya bahkan diadaptasi ke layar lebar. Paling ternama adalah Romeo + Juliet versi Leonardo DiCaprio dan Claire Danes dimana sutradara Baz Luhrmann memindahkan settingnya ke jaman modern. Sama halnya yang dilakukan oleh Ralph Fiennes lewat film ini yang merupakan kali pertama kisah pahlawan Roma ini diangkat dalam format apapun juga. Interesting, huh?
Paska perang, Caius Martius adalah tentara sekaligus figur publik berpandangan ekstrim yang berbalik membenci rakyat Roma karena sikap dan perlakuan mereka yang apatis terhadapnya. Label pengkhianat pun disematkan padanya sehingga demi menghindari kekacauan masal, dewan memutuskan Caius wajib meninggalkan kota. Tidak terima, ia bertekad membalas dendam sekaligus berhadapan langsung dengan musuh bebuyutannya, Tullus Aufidius.
Yang menarik adalah kinerja Fiennes yang super sibuk di depan dan di belakang kamera sekaligus. Pergeseran konfliknya cukup terlihat mulai dari Caius yang dibenci, memperoleh simpati, kehilangan respek, pengasingan, pengkhianatan sampai keputusan hidup atau mati pada akhirnya. Sejujurnya banyak adegan yang dapat dipangkas untuk penekanan yang lebih efisien sehingga durasinya tidak kelewat lama. Sayangnya lagi nama-nama besar seperti Butler, Cox, Redgrave, Chastain tidak dimaksimalkan dan terkesan sebagai karakter pelengkap belaka bagi Fiennes yang sangat dominan disini.
Penggunaan bahasa menjadi kendala utama disini. Penulis skrip John Logan memilih “setia” pada Shakespeare dengan mempertahankan archaic language yang sangat asing di telinga. Porsi terbesar film yang dihabiskan melalui pertukaran dialog antar karakternya pun semakin memperburuk situasi dimana penonton masa kini bisa jadi kehilangan interest walaupun sudah dibantu dengan subtitle. Padahal jika mau dicermati, setting modern lengkap dengan pemakaian seragam/kostum masa kini, penggunaan ponsel dan pengendaraan mobil teranyar telah menegaskan adaptasi lawas yang bergulir lancar.
Coriolanus seakan diperuntukkan bagi ambisi positif seorang Ralph Fiennes. Karisma dan keahlian aktingnya belum pudar, ditambah kompetensi sutradara yang mulai dirambahnya semakin memperkuat posisinya di kancah perfilman Hollywood masa mendatang. Secara keseluruhan, saya merasa screenplay dengan bahasa asli ini sejatinya lebih cocok bagi panggung teater, bukan media film. It’s definitely not everybody’s cup of tea, especially for moviegoers nowadays who are looking for a quick snack but might end up bored and completely clueless.
Durasi:
123 menit
123 menit
U.S. Box Office:
$756,452 till May 2012
$756,452 till May 2012
Overall:
7 out of 10
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
1 komentar:
kesan pertama ane..bahasanya aga aneh,wkwkwk
tapi suka bgt performance oma Vanessa Redgrave disini,nampol bgd dah---
Posting Komentar