Arthur Jacobs: Marilyn, is it true you wear nothing in bed but Perfume?
Marilyn Monroe: Darling, as I'm in England let's say I sleep in nothing but Yardley's lavender.
Nice-to-know:
Catatan yang ditulis Arthur Miller dan membuat Marilyn menangis adalah draft teaternya "After the Fall" yang mengisahkan satu karakter plesetan Monroe.
Cast:
Michelle Williams sebagai Marilyn Monroe
Eddie Redmayne sebagai Colin Clark
Julia Ormond sebagai Vivien Leigh
Kenneth Branagh sebagai Sir Laurence Olivier
Pip Torrens sebagai Sir Kenneth Clark
Geraldine Somerville sebagai Lady Jane Clark
Emma Watson sebagai Lucy
Director:
Merupakan debut penyutradaraan Simon Curtis yang sebelumnya berpengalaman menyutradarai berbagai mini seri dan serial televisi.
W For Words:
Sosok Marilyn Monroe merupakan bintang film sekaligus simbol seks paling ternama di abad ini yang malangnya harus tutup usia di usia 36 tahun. Pencapaian tertinggi di bidang akting yaitu Academy Awards memang belum diraihnya tetapi satu piala Golden Globe sudah berhasil digenggamnya. Di tahun 2011 lalu Lipsync Productions, BBC Films, UK Film Council, The Weinstein Company, Trademark Films sepakat mengambil sekelumit babak dalam hidup Monroe untuk difilmkan. Guess who's in her shoes? Yes, our lovely Michelle Williams.
Sir Laurence Olivier tengah membuat film di London dengan bintang Marilyn Monroe. Adalah seorang siswa perfilman yang berupaya keras untuk diterima sebagai asisten sutradara tiga, Colin Clark meski lebih bertindak sebagai pesuruh. Nyatanya ketidakprofesionalan sang aktris menghambat jalannya syuting dimana Colin berinisiatif masuk ke dunia pribadi Monroe untuk membantunya secara langsung. Ketenaran, kecantikan dan hasrat pun menjadi satu obsesi yang sulit dipungkiri.
Williams jelas pilihan terbaik untuk memerankan Monroe. Segi postur yang tidak terlalu mirip berhasil ditutupi dengan penjiwaan yang luar biasa sehingga Marilyn versi Michelle tak terkesan impersonifikasi. Salah satu aktris terbaik dari generasi masa kini itu menampilkan lakon dalam lakon dimana kita akan melihat sosok Monroe di dalam dan di luar dunia film. Monroe di tangan Williams glamor dan seksi tapi tidak murahan, rapuh dan misterius tapi tetap loveable.
Rentang waktu seminggu yang tergolong singkat mampu dimaksimalkan oleh sutradara Curtis untuk bertutur. Panggung lawas bergaya Inggris surealis tahun 50an tertata dengan baik dalam menciptakan mood swinging yang diinginkan. Permainan emosi naik turun setiap karakternya terbangun dengan baik sehingga penonton seakan bisa melihat dari kacamata mereka. Keintiman Monroe dan Clark mungkin tidak berjalan seperti yang anda harapkan, lebih ke arah pertukaran afeksi penuh makna lewat kedipan mata, sentuhan atau kecupan.
My Week with Marilyn mungkin belum cukup menggambarkan kiprah Monroe seumur hidupnya secara kaya dan informatif melainkan hanya sebuah eksplorasi periode singkat akan pribadinya yang kompleks itu. Pengalaman sinema yang mengingatkan anda bahwa status selebritis yang kerap diidam-idamkan itu tak lebih dari manusia biasa yang tetap bisa merasakan hampa. Selepas film berakhir, bayangan Monroe tak akan pergi begitu saja dari benak anda, star quality nya yang begitu dominan and we all should be proud of Williams' extraordinary work here.
Durasi:
99 menit
U.S. Box Office:
$14,581,677 till March 2012
Overall:
8 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar