Kadang telinga saja tidak cukup untuk mendengar..
Kisah dibuka dengan tiga pemburu mayat yang kerapkali mengurusi mayat tanpa identitas yang bertebaran di jalan ibukota, terutama mereka yang kecelakaan terlindas kereta dan terpisah-pisah anggota tubuhnya! Saat menemukan mayat seorang gadis yang belakangan diketahui bisu tuli bernama Lala menghilang dari mobil jenazah, Pak Joko sebagai atasan mereka menjadi berang. Di lain waktu, Anita mendapat kabar kalau saudara kembarnya mengalami kecelakaan saat ia sendiri dipenuhi tanda tanya besar mengenai rahasia yang mungkin saja disembunyikan orang-orang terdekatnya?
Gambar:
Cukup jelas tersaji walau banyak bermain di malam hari dengan pencahayaan temaram hampir sepanjang film.
Act:
Dewi Perssik kembali dalam film keempatnya. Belum menunjukkan kemajuan akting yang berarti, kali ini dia bermain sebagai sepasang saudara kembar, Anita yang pandai mandiri dan Lala yang bisu tuli. Perbedaan dari penampilan fisik dan sifat yang ingin ditampilkan belum maksimal walau usahanya menarik.
Lucu menyaksikan debut akting Saipul Jamil sebagai suami Anita disini sebagai pengusaha yang sepintas hidupnya terlihat baik-baik saja.
Eddi Brokoli, Hardi Fadhillah dan Rizky Mocil tampil kocak sebagai trio pemburu jenazah, bahkan tanpa nama masing-masing! Beberapa adegan kocak cukup berhasil memancing tawa.
Sutradara:
Findo Purwono HW yang lebih banyak terlibat dalam produksi drama remaja salah satunya yang fenomenal kontroversial, Buruan Cium Gue kali ini kebagian mengarahkan mantan pasutri kondang Dewi Perssik-Saipul Jamil. Sayang memang keterbatasan skenario sulit disiasati lebih jauh lagi sehingga hasil akhir film ini cenderung tanggung.
Komentar:
Konsep yang ingin diusung film ini menjadi bias. Antara ingin menampilkan hal baru yaitu profesi pemburu mayat, ataukah profil setan budeg yang "katanya" sering berdiam di persimpangan rel kereta api? Belum lagi dikaitkan dengan cerita klise hubungan suami istri dan orang ketiga. Apa yang sebenarnya ingin difokuskan? Yah anggap saja film ini menjual banyolan tanpa perlu berpikir panjang jika misinya hanya ingin menghibur. Tidak lebih.
Durasi:
85 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar