Quotes:
Iin-Akang tahu pasti kenapa pernikahan membuat saya bahagia? Bukan karena pestanya, tetapi itu adalah satu hari dimana kita merayakan harapan, merayakan keinginan kita untuk kebahagiaan. Dan bagian terbaiknya kita bisa menjalani hari itu bersama orang yang kita cintai..
Cerita:
Menjalani cita-citanya sedari kecil menjadi penghulu, Agus menemui kesulitan karena tingkat pernikahan di kecamatannya menurun drastis. Dengan kondisi itu, cabang kecamatannya terancam dimerger dengan kecamatan sebelah, pimpinan Deon, penghulu muda yang narcis dengan asistennya, Mamud yang culas. Di kantor penghulu, Agus tidak sendiri karena dibantu Iin dan Beben, penghulu baru yang culun. Kepopuleran Agus membuat Deon dan Mamud cemas sehingga berbagai cara picik mereka lakukan. Peperangan antar penghulu pun tidak terhindarkan terutama mendapatkan klien penting, sang selebritis Amanda yang akan menikah dengan anak pejabat Pandu. Siapa di antara mereka yang akan menang?
Gambar:
Beberapa adegan slapstick juga ditampilkan tidak mengurangi dinamika gambar-gambar kaya warna yang disajikan sutradara. Situasi kecamatan dan sekitarnya disyut dengan pas.
Cast:
Zumi Zola yang pernah menjadi model vidklip Agnes Monica, Tanpa Kekasihku kembali ke layar lebar setelah bertahun-tahun. Sebagai Agus, Zumi tampil berkumis dan terkesan soleh.
Jill Gladys dan Edric Tjandra cukup memuaskan bermain sebagai asisten Agus yaitu Iin dan Beben.
Sang antagonis, Vincent Rompies berperan sebagai penghulu narsis dan matre, Deon yang didukung Candil sebagai asisten kribo, Mamud.
Ada juga Nana Mirdad sebagai Amanda Alissa dan Udjo Project Pop sebagai Pandu Wicaksana yang menjadi klien rebutan kedua penghulu tersebut.
Sutradara:
Baru saja mengarahkan Cinta Laura dan Randy Pangalila dalam Oh Baby (2008), salah satu dari sangat sedikitnya sutradara wanita di Indonesia, Cassandra Massardi kembali dengan tema yang lebih dewasa yang mengetengahkan persaingan antar penghulu.
Comment:
MM Insa & Mega Media Pte Ltd yang bekerjasama dengan Media Development Authority of Singapore menghasilkan komedi perdana mereka. Dari plot dan tema cerita, sesungguhnya ini hal yang baru karena belum banyak film yang mengangkat kisah hidup penghulu pernikahan yang sebetulnya profesi berjasa besar. Dari segi cast meski bukan yang terbaik, aktor aktris yang terlibat disini menjalankan peran masing-masing dengan cukup maksimal. Sang sutradara selama ini banyak bermain di film ringan juga harusnya tidak kesulitan mengolah resources yang ada. Tetapi mengapa pada akhirnya Kawin Laris (KL) tidak diterima masyarakat dan cenderung menghilang setelah putar kurang lebih seminggu di bioskop? Jawabannya terletak pada nilai jual! Penonton yang sedemikian banyak sayangnya masih berselerakan horor atau komedi seks sehingga KL dianggap kurang memenuhi selera pasar. Dari segi penggarapan eksplorasi cerita, sebenarnya sudah bisa dikatakan baik, hanya saja ada beberapa sekuens yang terasa datar-datar saja apalagi dengan intensitas turun naik. Fakta ini cukup mengganggu menikmati film secara keseluruhan. Menurut pandangan saya, KL sudah mencapai taraf standar sebuah hiburan. Bagaimana menurut anda?
Durasi:
90 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar