Tagline:
In a land torn by strife, the righteous monks of Shaolin stand as a beacon of hope for the oppressed masses.
Storyline:
Berbagai kerajaan dengan panglimanya masing-masing berseteru satu sama lain untuk menguasai Cina Daratan. Salah satu diantaranya adalah Jenderal Hou Chieh yang arogan dengan asistennya Tsao Man yang bahkan mengejar korbannya sampai ke kuil Shaolin. Tanpa kenal ampun Hou Chieh selalu menghabisi korban-korbannya sekaligus bermain politik kotor meski sudah diperingatkan istrinya. Pada satu ketika, Tsao Man mengkhianati Hou Chieh bahkan menyebabkan putri kecilnya, Nan tewas. Sejak saat itu pandangan hidup Hou Chieh berubah dan ia mulai menjalani hidup di Shaolin sebagai pertapa. Namun apakah Tsao Man yang bekerjasama dengan pihak asing akan tinggal diam mengetahui mantan kakaknya itu masih hidup?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Beijing Silver Moon Productions, China Film Group, Emperor Motion Pictures, Huayi Brothers Media dengan estimasi biaya 29 juta dollar.
Cast:
Memulai karirnya sebagai aktor serial televisi Sou hat yi (1982) di usia 21 tahun, Andy Lau kali ini kebagian peran Jenderal Hou Chieh yang ambisius hingga bertobat menjadi pertapa Shaolin.
Sempat bermain dalam The Stool Pigeon dan Hot Summer Days di tahun 2010, Nicholas Tse disini sebagai Tsao Man.
Fan Bingbing sebagai Istri Hou Chieh
Jackie Chan sebagai Koki
Jacky Wu sebagai Jing Neng
Yu Xing sebagai Jing Kong
Director:
Benny Chan mengawali karir penyutradaraannya lewat miniseri televisi, Suet san fei wu di tahun 1985.
Comment:
Mungkin bagi anda yang masih ingat dengan Shaolin Temple di tahun 80an yang dibintangi Jet Li, film ini merupakan remake nya walau tidak persis sama dan melakukan penekanan yang sedikit berbeda. Dan harus saya katakan, peran utama yang dipercayakan pada Andy Lau terbayar tuntas. Sebab transformasi karakter yang dimainkan Hou Chieh dari jahat ke baik sangat menyita energi dan ia melakukannya dengan luar biasa terlepas dari kondisi fisik yang sudah tidak dapat dikatakan muda lagi.
Sebagai antagonis, Nicholas Tse memainkan karakter Tsao Man dengan penampilan yang dingin dan keji, cukup berhasil untuk memancing kebencian penonton padanya. Meski hanya berstatus “special appearance” rasanya Jackie Chan tetaplah akan menjadi favorit anda karena karakter Koki berhasil mencairkan suasana dengan begitu jenaka di setiap scene kemunculannya. Sayangnya di luar mereka bertiga, supporting cast terasa kurang digunakan secara maksimal termasuk Fan Bingbing yang hanya muncul sekitar lima scene padahal kesemuanya merupakan aktor-aktris kaliber yang dimiliki Hongkong.
Sutradara Benny Chan menunjukkan kinerja terbaiknya dengan mengedepankan unsur drama yang dikombinasikan dengan aksi sehingga tidak monoton. Kekurangannya adalah gambar-gambar lanskap yang tidak disorot secara utuh ataupun laju film yang terkadang terasa dipercepat untuk menyiasati durasi yang semakin melebar. Namun Benny mampu memaksimalkan bujet besar dengan penggunaan spesial efek yang sesuai pada tempatnya tanpa berusaha terlalu destruktif dalam penghancuran kuil Shaolin pada bagian endingnya.
Sebagai tontonan penyambut Imlek 2011, Shaolin memang memiliki banyak keunggulan yang patut diperhitungkan. Terutama filosofi Buddhist yang teramat kental. Bagaimana obsesi dan keserakahan akan kekuasaan dan kekayaan dapat membuat seseorang berbuat apapun juga walau harus terjerumus ke tempat yang teramat rendah sekalipun. Bukankah hukum karma berjalan secara adil dalam kehidupan ini?
Durasi:
125 menit
Overall:
8 out of 10
Movie-meter:
2 komentar:
Gua add ya linknya bos, thanks :)
Silakan Bang Mupi, sesama IMBlogger :)
Posting Komentar