Quotes:
Benny: Sendal gua sebelah, sebelah lagi disita.. sama setan!
Storyline:
Sepakat mengisi liburan bersama, Benny, Kiki dkk pergi ke kampung hutan Ciwidey untuk bermain jailangkung di sebuah bangunan tua. Peringatan pria tua setempat tidak diindahkan mereka. Saat memainkan boneka jailangkung tersebut bergetar dan kemudian ada suara misterius yang menyebutkan nama Yanti. Panik ketakutan, semuanya berlarian meninggalkan Kiki sendiri yang kemudian menemukan kalng di atas kuburan. Semenjak kejadian itu, ada sesosok kuntilanak yang mengikuti mereka satu persatu. Sepulangnya ke Jakarta, Kiki jatuh sakit dan mengigau sebagai Yanti. Apakah mereka harus kembali untuk menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai?
Nice to know:
Diproduksi oleh BIC Production dan gala premierenya dilangsungkan di fX Platinum XXI tanggal 31 Januari 2011.
Cast:
Zaky Zimah sebagai Benny
Soraya Larasati sebagai Kiki
Rozi Mahally
Remon
Munajat Raditia
Director:
Baru saja di penghujung tahun kemarin, Koya Pagayo menghasilkan film bergenre sama yaitu Pocong Rumah Angker.
Comment:
Lewat film ini, saya bisa simpulkan Koya alias Nayato tampaknya sedang jatuh cinta! Kalau hanya untuk mengejar laki-laki lain.. Ooops, mudah-mudahan saya salah. Tidak berani dan tidak mau membayangkan lebih jauh. Namun terbukti kutipan dari tembang dangdut lawas Meggy Z yang berjudul Benang Biru tersebut berkali-kali didengungkan di sepanjang film disertai dengan goyang aduhai pemain-pemainnya.
Kali ini Koya seperti berusaha memparodikan Jelangkung nya Jose Poernomo dan Rizal Mantovani sampai ke jurang yang paling dalam sekalipun. Momok suster ngesot diganti menjadi kuntilanak yang bahkan dipermalukan separah-parahnya disini. Bisa jadi sang kunti bakal laris manis mendapat tawaran lenong dimana-mana setelah ini. Bayangkan ia diharuskan mencuri sandal sebelah bahkan menempelkan muka di toilet cowok. Kasian sekali. Sungguh terlalu!
Sosok manusia-manusia sungguhannya pun tidak kalah ajaibnya. Ikon baru Koya, Zaky kembali berusaha melucu dengan mimik muka dan celotehan-celotehan spontannya untuk yang kesekian kalinya. Sayangnya persentase keberhasilannya paling banter 30 persen. Sisanya garing dan hanya membuat penonton mengerutkan kening sambil berkomentar apaan sich?! Untuk aktor-aktris lain di luar Zaky masih bisa sedikit saya maafkan karena mungkin baru kali ini mereka bekerja untuk sutradara unik bin jijay tersebut. Namun duet Remon dan Munajat yang seringkali (dipaksa) membuka kaos mereka dengan body yang berbanding terbalik 360 derajat untuk kemudian berakting layaknya dumb and dumber sedikit mengganggu screen presence baik disengaja ataupun tidak. Om Torro apa yang anda lakukan di ending film jelas tidak ada manfaatnya samasekali.
Satu hal yang paling saya cemaskan, belakangan ini Koya/Nayato tampak asyik membuat komedi yang berfigurkan hantu tradisional dengan pemain yang itu-itu saja. Saya tekankan sekali lagi, KOMEDI! Bukan horor sehingga hantu-hantu yang ada tampaknya juga diharuskan melucu dengan make-up yang sudah dibuat seram. Bisa bayangkan jika Koya/Nayato berniat menciptakan komedi franchise ala Warkop DKI yang legendaris itu? Semoga tulisan saya ini tidak menginspirasi beliau. Kalung Jailangkung sama jayusnya dengan karyanya yang sudah-sudah, walau sedikit termaafkan jika benar-benar dimaksudkan sebagai hiburan belaka. Kalau hanya untuk mengejar laki-laki lain..
Durasi:
75 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar