Cerita:
Selepas menjadi suporter Persija (Angel Jak) dalam pertandingan skala nasional melawan Persib, Rangga justru jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Desi yang justru suporter lawan (Lady Vikers). Pertemuan kedua secara tidak sengaja mendekatkan mereka berdua. Benih-benih cinta pun tumbuh diantara kedua insane berbeda jenis berlainan kota tersebut. Sayang tekanan orang-orang di sekitar mereka terutama pendukung dua klub sepakbola terbesar tidak sependapat dengan hubungan tersebut. Berhasilkah Rangga-Desi menggenggam kebahagiaan cinta pada akhirnya?
Gambar:
Agak bergaya semi dokumenter terutama saat peliputan pertandingan sepakbola dengan atribut suporternya masing-masing.
Act:
Sissy Priscillia sebagai Desi tampak masih belum lepas dari peran-peran terdahulunya. Hal itu tidak bisa disebut kekurangan karena Sissy masih cukup konsisten dalam berakting sebagai mojang Bandung yang cantik dan pantang menyerah.
Edo Borne yang mengaku aslinya tidak bisa bersepakbola malah kebagian tokoh Rangga, pendukung fanatik Persija yang berkemauan keras.
Jangan lupakan nama Ramon Tungka yang tampil tuntas dengan merelakan rambutnya dipangkas mohawk dan juga harus menggemukkan tubuhnya berkilo-kilo serta Alex Komang sebagai Panji, kakak Desi yang keras hati.
Sutradara:
Andibachtiar Yusuf kembali setelah menyutradarai karya layar lebar perdananya The Conductors yang memenangkan Film Dokumenter Terbaik pada FFI 2008. Diinspirasi dari roman klasik William Shakespeare, Andi berusaha mentransformasikannya dengan gaya lokal. Usahanya boleh mendapat apresiasi sendiri.
Komentar:
Meski plot cerita cenderung bisa ditebak dari awal sampai akhir dikarenakan hasil adaptasi cerita ternama seantero jagad, Romeo Juliet tetap harus diacungi jempol karena secara kreatif mampu memadukan kisah cinta berbeda latar belakang yang didukung situasi persepakbolaan nasional yang memiliki pendukung fanatik masing-masing. Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada semisal perpindahan scene yang kurang mulus, kabar baik berhembus dimana tema universal yang dikemas dengan unik, film ini mendapat banyak undangan untuk mewakili Indonesia di ajang perfilman dunia.
Durasi:
100 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar