Tagline:
The Hunt For The Most Wanted Man In History.
Nice-to-know:
Adegan yang mengambil lokasi Peshawar, Pakistan sesungguhnya disyut di Maharashtra, India terlihat dari plat kendaraan “MH” yang berlalu lalang di jalan selain beberapa aktor yang bermain sebagai anggota CIA adalah aktor-aktor televisi India ternama.
Cast:
The Hunt For The Most Wanted Man In History.
Nice-to-know:
Adegan yang mengambil lokasi Peshawar, Pakistan sesungguhnya disyut di Maharashtra, India terlihat dari plat kendaraan “MH” yang berlalu lalang di jalan selain beberapa aktor yang bermain sebagai anggota CIA adalah aktor-aktor televisi India ternama.
Cast:
Cam Gigandet sebagai Stunner
Anson Mount sebagai Cherry
Freddy Rodríguez sebagai Trench
Alvin ‘Xzibit’ Joiner sebagai Mule
Kathleen Robertson sebagai Vivian
Robert Knepper sebagai Lieutenant Commander
Eddie Kaye Thomas sebagai Christian
Director:
John Stockwell yang juga dikenal sebagai aktor ini terakhir membesut Dark Tide (2012).
Anson Mount sebagai Cherry
Freddy Rodríguez sebagai Trench
Alvin ‘Xzibit’ Joiner sebagai Mule
Kathleen Robertson sebagai Vivian
Robert Knepper sebagai Lieutenant Commander
Eddie Kaye Thomas sebagai Christian
Director:
John Stockwell yang juga dikenal sebagai aktor ini terakhir membesut Dark Tide (2012).
W For Words:
Rasanya terlalu jauh jika anda membandingkan film ini dengan Zero Dark Thirty (2012) nya Kathyn Bigelow yang banyak mendulang nominasi di ajang penghargaan film manapun di dunia meski bertemakan sama yaitu perburuan Osama bin Laden. Entah apa yang ada dalam benak importir 21 Cineplex hingga tega mencekoki penonton bioskop Indonesia dengan suguhan ala film televisi di Amerika Serikat sana dibandingkan judul berkelas yang saya sebutkan di atas. Saya sendiri lebih suka membandingkan yang satu ini dengan Act of Valor (2012) yang juga mengambil sudut pandang Navy SEALs.
Sekelompok anggota Navy SEALs tangguh dengan nickname Stunner, Mule, Trench dan Cherry mendengar rumor keberadaan Osama bin Laden. Mereka pun segera ditugaskan untuk memburu musuh nomor satu Amerika Serikat itu berdasarkan informasi yang dikumpulkan para analis CIA di bawah pimpinan Mr. Guidry. Ancaman serangan terhadap negara Pakistan menjadi pertaruhan penting di samping persiapan matang yang dirancang sedemikian rupa walaupun harus mengorbankan nyawa sekalipun.
Sutradara Stockwell secara telaten memperkenalkan “tim inti” Navy SEALs melalui serentetan aktifitas sehari-hari yang dilengkapi dengan isu-isu personal masing-masing personilnya. Tak jarang ia melakukannya dengan shaky cam terlebih saat sesi training berjalan. Paruh kedua yang mengambil panggung Abbottabad, Pakistan terus terang berjalan lebih menarik karena dikombinasikan dengan “kelompok pemantau” CIA dalam bekerjasama sehingga aksi penyerbuan menjadi membumi dan belieavable di mata penonton.
Skrip milik Kendall Lampkin ini bahkan dilengkapi dengan footage orasi Presiden Obama yang menjelaskan suksesnya misi yang berlangsung di bulan Mei 2011 itu sekaligus mengatrol kesempatannya lagi untuk kembali berjaya setahun kemudian. Namun bukan tugas mudah untuk meyakinkan penonton bahwa Osama bin Laden benar-benar tewas apalagi sejak menit awal sosok antagonisnya tidak benar-benar ‘muncul’, belum lagi hingga menit terakhir jasadnyapun tak sampai ‘terlihat’ mata. Can you take this as a fact?
Code Name : Geronimo memang lebih terasa seperti propaganda. Bagi saya film ini agak membosankan dan tidak inspiratif dalam menggambarkan “perjuangan” yang sesungguhnya. Motif para reviewer luar negeri yang memberikan minimal tiga bintang itu justru patut dipertanyakan. Lupakan nama-nama beken seperti Gigandet, Mount, Rodriguez, Kaye Thomas dll yang menyuguhkan akting lumayan meyakinkan disini. Film bertitel asli Seal Team Six: The Raid on Osama Bin Laden ini berupaya menjual kekuatan positif di atas kelemahan struktural yang ada. Not really a necessary movie for Asian moviegoers!
Durasi:
101 menit
Overall:
6.5 out of 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar