XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Sabtu, 03 Desember 2011

THE BILLIONAIRE : Kerja Keras Jatuh Bangun Pengusaha Muda

Quotes:
Top: Saya tidak akan melakukan sesuatu yang membuat orangtua saya dipersalahkan pada akhirnya.


Storyline:
Aitthipat lahir dari keluarga berada dengan saudara perempuan dan laki-laki yang meneruskan pendidikan di China. Sayangnya Top, panggilannya, tidak terlalu berminat dengan sekolah ataupun universitas formal. Di usia 16 tahun menjadi pecandu game online yang membuahkannya sebuah mobil sedan sebelum memutuskan untuk hengkang dari sekolah setahun setelahnya untuk menjual kacang. Tak lama kemudian, orangtuanya bangkrut dan meninggalkannya seorang diri di Bangkok. Top harus mencari cara untuk bertahan hidup sekaligus menciptakan wirausaha baru dari rumput laut yang membutuhkan banyak pengorbanan.

Nice-to-know:
Film yang berjudul asli Top Secret ini rilis di negaranya sendiri pada tanggal 20 Oktober 2011 yang lalu.

Cast:
Sempat mendukung SuckSeed (2011), Patchara Chirathivat bermain sebagai Aitthipat ‘Top’ Kulapongvanich
Walanlak Kumsuwan sebagai Lin
Somboonsuk Niyomsiri sebagai Paman

Director:
Songyos Sugmakanan sebelumnya menggarap Hormones (2008) selain salah satu segmen dalam Phobia 2 yang populer itu.

Comment:
GTH Pictures merupakan salah satu production house Thailand yang mengkhususkan diri pada film-film komersil yang ditujukan untuk generasi muda dengan konsep yang istimewa. Itulah sebabnya berbagai film keluarannya meledak di pasaran lokal sekaligus mempunyai daya saing untuk pasar internasional. Khusus yang satu ini mengambil tema semi-autobiografi seorang Aitthipat Kulapongvanich, penemu snack rumput laut Tao Kae Noi yang ternama itu. Saya yakin sebagian besar dari anda pernah mencobanya. Jika belum silakan kunjungi 7-Eleven terdekat.
Terlepas dari kemapanan dunia nyata sebagai anak dari keluarga pemilik Central Group di Thailand sana, Patchara alias Peach ini tetap mampu menghidupkan tokoh yang kondisinya amat bertolak belakang. Aktingnya yang mendominasi film sebagai Top patut diacungi jempol dimana keras kepala dan optimismenya benar-benar terlihat di samping faktor minimnya pengalaman seorang remaja muda usia menghadapi hidup yang teramat keras itu.

Penampilan khusus Somboonsuk yang lebih dikenal dengan sebutan Piak Poster juga patut diapresiasi. Usia 80 tahun tidak menghalanginya bermain secara lugas dan lepas sebagai sang paman yang setia mendampingi Top di saat senang ataupun susah. Si cantik Walanlak yang berusia 1/5 nya alias 16 tahun juga memulai debut aktingnya dengan cukup baik dimana Lin yang “berada” dan terkesan manja itu seperti hambatan tak terlihat dari setiap langkah Top.
Sutradara Songyos yang pernah menghasilkan karya sebagus Fan Chan (2003) lagi-lagi berhasil menyuguhkan drama yang apik dalam durasi yang bisa dikatakan panjang ini. Tidak lupa sedikit unsur komedi khas remaja diselipkan untuk memperkaya penceritaan agar tidak terlalu monoton. Ketelatenannya menyorot setiap sudut Bangkok sebagai latar belakang cerita termasuk “weekend market” Jatujak itu menjadikan sinematografinya bernilai tambah. Belum lagi ilustrasi musik yang juga pas mengisi setiap tema adegan yang diinginkan.

Mengapa saya katakan semi autobiografi? Sebab jika dikisahkan 100% tentunya akan memakan waktu yang lebih lama selain terlalu banyak detail yang tidak perlu. Tentunya berbagai detil bisa jadi dipertanyakan anda seperti penyegelan ruko/tempat tinggal keluarga Top tetapi masih dapat dipergunakan tanpa pengawasan atau darimana Top bisa mendapatkan modal sedemikian banyak untuk membeli aset usaha dan menggaji karyawan yang tentunya tidak sedikit itu.
The Billionaire memang menempatkan setiap sekuensinya sedemikian rupa untuk membangun emosi penonton naik turun layaknya rollercoaster dalam ritme yang terjaga. Film ini merupakan tontonan wajib bagi anda para pengusaha muda yang butuh inspirasi nyata. Dalam mencapai suatu tujuan adakalanya tidak sekadar bermodalkan keyakinan dan keberuntungan tetapi kerja keras dan usaha pantang menyerah yang tidak sedikit. Memang tiada buah manis yang dapat dipetik begitu saja tanpa mengalami pahitnya sebuah proses yang terjal dan penuh liku.

Durasi:
125 menit

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

1 komentar:

Cineleone mengatakan...

Off to 7-11...
...then blitz.