Tagline:
No names. No badges. No mercy.
Nice-to-know:
Insiden penembakan 13 orang yang dilakukan empat gangster terhadap layar proyektor teater Aurora, Colorado Century yang dipenuhi pengunjung membuat Warner Bros melakukan syuting ulang yang mempengaruhi skrip dan tanggal perilisan film.
No names. No badges. No mercy.
Nice-to-know:
Insiden penembakan 13 orang yang dilakukan empat gangster terhadap layar proyektor teater Aurora, Colorado Century yang dipenuhi pengunjung membuat Warner Bros melakukan syuting ulang yang mempengaruhi skrip dan tanggal perilisan film.
Cast:
Josh Brolin sebagai Sgt. John O'Mara
Ryan Gosling sebagai Sgt. Jerry Wooters
Emma Stone sebagai Grace Faraday
Nick Nolte sebagai Chief Parker
Sean Penn sebagai Mickey Cohen
Holt McCallany sebagai Karl Lennox
Jack McGee sebagai Lt. Quincannon
Mireille Enos sebagai Connie O'Mara
Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Ruben Fleischer setelah terakhir 30 Minutes or Less (2011).
Josh Brolin sebagai Sgt. John O'Mara
Ryan Gosling sebagai Sgt. Jerry Wooters
Emma Stone sebagai Grace Faraday
Nick Nolte sebagai Chief Parker
Sean Penn sebagai Mickey Cohen
Holt McCallany sebagai Karl Lennox
Jack McGee sebagai Lt. Quincannon
Mireille Enos sebagai Connie O'Mara
Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Ruben Fleischer setelah terakhir 30 Minutes or Less (2011).
W For Words:
Saya ingat pernah berkata bahwa sebuah film yang berhasil menempatkan sosok protagonis dan antagonis secara seimbang itu akan menjadi sangat menarik untuk disaksikan sekaligus menebak-nebak siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada akhirnya. Please reconsider, we want good prevails over evil, but it’s not always that way. Adaptasi buku berjudul sama karangan Paul Lieberman ini jelas tidak boleh dilewatkan begitu saja apalagi disajikan dalam format noir crime drama yang konon terinspirasi dari kisah nyata di masa lampau.
Saya ingat pernah berkata bahwa sebuah film yang berhasil menempatkan sosok protagonis dan antagonis secara seimbang itu akan menjadi sangat menarik untuk disaksikan sekaligus menebak-nebak siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada akhirnya. Please reconsider, we want good prevails over evil, but it’s not always that way. Adaptasi buku berjudul sama karangan Paul Lieberman ini jelas tidak boleh dilewatkan begitu saja apalagi disajikan dalam format noir crime drama yang konon terinspirasi dari kisah nyata di masa lampau.
Kepala Polisi Bill Parker sepakat membentuk tim untuk menghancurkan jaringan kejahatan yang dipimpin oleh Mickey Cohen. Sersan John O’Mara dibantu istrinya Connie memilih Kapten Coleman Harris, Sersan Jerry Wooters, Detektf Conway Keeler, Detektif Navidad Ramirez dan Detektf Max Kennard yang masing-masing memiliki keahlian khusus dan alasan pribadi untuk bergabung. Gerakan mereka mulai menunjukkan hasil setelah menyadap kediaman Mickey. Namun Jerry yang jatuh cinta pada kekasih Mickey, Grace Faraday terancam mengacaukan segala rencana.
Sudah cukup lama seorang Sean Penn tidak tampil dalam peran menonjol. Ia memperoleh kesempatan itu dalam film ini. Tokoh Cohen di tangannya bukan hanya kejam tapi juga mengerikan seperti monster. Apa yang ada di kepalanya hanyalah memperluas daerah kekuasaan dengan menghalalkan segala cara termasuk menyuap polisi dan para petinggi untuk memperkuat posisinya. Penampilannya yang parlente dalam setelan jas lengkap dengan topi fedora semakin mempertajam raut muka keras dan kakunya. Setiap ia berhadapan dengan calon korbannya, anda sudah bisa membayangkan hal-hal mengerikan.
Baru kemarin saya menyaksikan Gosling ‘bersanding’ dengan Stone dalam Crazy, Stupid, Love (2011). Pertemuan awal keduanya berhasil menciptakan momen ‘wow’ yang mengundang senyum. Interpretasi Stone terhadap karakter Grace juga multi dimensi seperti saat ia mengatakan, “He’s not my type but i’m definitely his type”. Kharisma Gosling juga sulit dipungkiri. Jerry bukan hanya flamboyan tapi juga sensitif. Mereka bukan satu-satunya pasangan dalam film. Ada Brolin dan Enos yang tak kalah memikat chemistrynya sebagai pasutri yang bertekad menyelesaikan tugas terakhir sebelum dapat hidup tenang.
Sutradara Fleischer seakan membagi babak demi babak dalam narasinya layaknya zero, process, hero. Tampilan Los Angeles di tahun 40-50an yang meyakinkan mampu menjadi panggung baku tembak dan baku hantam yang mengasyikkan. Sayangnya tak semua tokoh dibekali karakteristik memadai, hanya satu kalimat one liner atau pertunjukan aksi yang dianggap cukup untuk menjelaskan siapa mereka. Beberapa kelemahan plot memang tak mampu ditutupi seperti pertukaran peluru jarak dekat yang tidak mengenai sasaran atau kelambanan geng Cohen dalam mengidentifikasi O’Mara dkk?
Meski demikian Gangster Squad tetaplah sebuah tontonan memukau bagi saya. Jajaran cast baik utama maupun pendukung mampu menjalin koneksi yang memadai satu sama lain. Hanya saja mungkin keseluruhan ide dalam film produksi Langley Park Productions, Lin Pictures, Village Roadshow Pictures ini sudah amat familiar bagi anda yang tumbuh dalam pengaruh The Untouchables (1987) atau mungkin Infernal Affairs (2002) bagi publik Asia. Bisa jadi bukan mob movie yang memorable bagi moviegoers tapi persinggungan penegak hukum melawan kriminal jelas akan selalu lestari, di dunia film atau nyata sekalipun.
Durasi:
113 menit
113 menit
U.S. Box Office:
$17,070,347 till Jan 2013
$17,070,347 till Jan 2013
Overall:
8 out of 10
8 out of 10
Movie-meter:
1 komentar:
referensi sinopsis film http://filmholicinformation.blogspot.com/..
Posting Komentar