XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Rabu, 28 Maret 2012

WAR OF THE ARROWS : Awesome Archers’ Battle Finale


Quotes:
Nam-yi: Rasa takut untuk dihadapi, bukan dielakkan.

Nice-to-know:
Mencatatkan diri sebagai film terlaris kedua setelah Sunny tahun 2011 di negeri asalnya, Korea. Namun saat diedarkan kembali pada bulan Oktober dengan tambahan director’s cut berhasil mendongkrak posisinya ke urutan teratas.

Cast:
Park Hae-il sebagai Nam-Yi
Ryoo Seung-yong sebagai Jyu Shin-Ta
Moon Chae-won sebagai Ja-In
Kim Mu-Yeol sebagai Seo-Goon
Lee Han-wi sebagai Gap-Yong
Lee Kyeong-yeong sebagai Kim Moo-Sun
Park Gi-woong sebagai Doreukon

Director:
Merupakan film ketiga Kim Han-min sejauh ini yang diawali oleh Paradise Murdered (2007).

W for Words:
Lotte Entertainment dengan pecahannya Dasepoclub Co. bekerjasama dengan DCG Plus Co. menghadirkan sebuah action bertempo cepat dengan latar belakang epik sejarah yaitu kependudukan Manchu China di ranah Korea sekitar tahun 1600an. Plot ceritanya mungkin umum yaitu seorang pria dalam misi penyelamatan saudarinya yang diculik musuh sampai memimpin gerakan masyarakat melawan tirani. Namun yang membedakan adalah penggunaan senjata yang disinggung dalam judulnya yaitu busur dan panah!

Pemanah ulung sekaligus pengkhianat mati-matian menyelamatkan putra putrinya ketika kediamannya diserbu hingga harus mengorbankan nyawanya. Saat itulah Nam-yi dan Ja-in melarikan diri, tumbuh dewasa bersama 13 tahun kemudian dengan kemampuan beladiri yang diwarisi dari ayahnya. Ketika Ja-in dilamar Seo-goon, armada kerjaan Qing tiba-tiba menyerang dan melarikan wanita malang tersebut. Nam-yi tak tinggal diam, ia memimpin gerakan pemberontakan sekaligus menghadapkannya pada pertarungan akhir hidup dan mati dengan Jyu Shin-ta dan kawanan yang bengis itu.
Sutradara Kim berhasil menangani action berskala besar dengan narasi yang linier dan sederhana sehingga tidak perlu membuat penonton sulit mencerna apa yang disuguhkannya. Pemakaian bahasa lawas Manchu yang nyaris punah menjadi daya tarik tersendiri meskipun teramat asing di telinga anda. Sinematografi Kim Tae-seong dan ilustrasi musik Choi Tae-young juga berhasil memperkuat intensitas yang diinginkan termasuk adegan kucing-tikus menelusuri belantara hutan dan lembah yang masih asri.

Semua aktor aktris disini terlihat keren dalam kostum tradisional Korea ataupun baju perang tentara Manchu yang meyakinkan itu. Park melanjutkan peran emosionalnya dalam The Host (2006) dalam sosok Nam-yi yang ditugaskan melindungi adiknya. Ketangkasannya memanah juga patut diapresiasi karena terlihat bertarung dengan hati. Moon sendiri juga bukan tipikal wanita yang tidak bisa apa-apa, Ja-in jelas bisa melawan dengan gigih jika dibutuhkan. Ryoo mampu menjiwai peran antagonis dengan maksimal, naluri pemburu Shin-ta terkesan mengerikan sampai titik darah penghabisan.
Paruh pertama film memang sedikit bertele-tele dengan kinerja kameranya yang sedikit shaky. Namun semuanya terbayar lunas di paruh kedua yang mencekam dimana duel panah kelompok Nam-yi dan Shin-ta seakan membawa film ke babak yang baru, survival in the woods yang memperhitungkan segala kemungkinan termasuk lokasi sarang harimau, arah angin, jarak lompatan dsb. War of the Arrows lemah dari konteks sejarah tapi kuat dari segi aksi intens. Anda hanya akan peduli pada nasib Nam-yi, Ja-in dan Seo-goon dimana anak panah terakhir bisa jadi menentukan nasib kubu yang terakhir berdiri tegak.

Durasi:
122 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar: