Tagline:
Their world is mankind's only hope for survival.
Storyline:
Ketenangan planet Terra mendadak terganggu oleh kedatangan pesawat-pesawat asing. Adalah gadis pemberani bernama Mala yang berang saat mengetahui ayahnya diculik oleh salah satu pesawat tersebut. Inisiatif serangan tersebut ternyata berasal dari para manusia penduduk Bumi yang bertekad mencari tempat tinggal baru dipimpin oleh Jenderal Hemmer. Tanpa sengaja Mala malah menolong pilot pesawat tempur bernama Jim Stanton yang cedera parah dalam insiden itu. Kini eksistensi planet Terra menjadi terancam ketika Jenderal Hemmer memutuskan untuk meluncurkan Terraformer yang akan mengubah udara menjadi oksigen manusia. Berhasilkah Mala Senn dkk melakukan serangan balik?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh MeniThings LLC dan Snoot Entertainment.
Voice:
Luke Wilson sebagai Jim Stanton
Evan Rachel Wood sebagai Mala
Justin Long sebagai Senn
David Cross sebagai Giddy
Chris Evans sebagai Stewart Stanton
Brian Cox sebagai Jenderal Hemmer
Dennis Quaid sebagai Roven
Danny Trejo sebagai Elder Barum
Director:
Nama Aristomenis Tsirbas mungkin masih agak asing karena ia lebih banyak menangani spesial efek dan digital artist sebelumnya termasuk dalam Titanic (1997).
Comment:
Sayang sekali film ini harus menunda penayangan selama bertahun-tahun di Indonesia, bahkan jauh setelah Avatar (2009) yang dapat dikatakan versi human action nya dengan penyempurnaan di berbagai lini. Jadi bagi anda yang sudah menyaksikan Avatar maka disarankan dengan sangat untuk menonton yang satu ini juga. Tujuannya hanya sebagai komparasi atau mungkin malah membuka cakrawala tersendiri mengenai konsep film animasi. Anda yang menentukan!
Penulis dan sutradara Tsirbas di luar dugaan malah mendobrak pakem film animasi belakangan ini yang kental dengan nuansa komedi. Ia bekerjasama dengan Evan Spiliotopoulos yang mengerjakan skenarionya untuk menghadirkan konsep drama konvensional yang dibalut dengan pesan-pesan moral yang kuat untuk berbagai lapisan umur.
Premis sains fiksi yang diusungnya dapat dikatakan diputar balik 360 derajat. Planet asing yang digambarkan indah dan kontras dengan efek 3D yang dibebatkannya, tipikal alien yang biasanya seram malah terlihat menggemaskan dan sangat bersahabat, kaum manusia yang umumnya menjadi pahlawan justru sebagai pihak penyerang disini. Kelemahannya bisa jadi dari segi keseimbangan teknologi dua pihak yang bertikai terasa jomplang tetapi diselesaikan begitu saja di akhir cerita.
Para pengisi suara melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan wajah animasinya yang juga kaya ekspresi. Saya mencermati karakter Jenderal Hemmer yang paling berhasil dengan kebengisan dan sikap otoriternya sedangkan Mala mewakili kelembutan dan keberanian seorang gadis. Nama-nama tenar akan anda temukan di dalamnya seperti Wilson, Quaid, Long, Cox, Rachel Wood, Evans, Cross, Trejo dan lain-lain.
Animasinya tergolong mumpuni sehingga anda benar-benar seperti berada di dalam planet Terra yang ajaib. Elemen 3D disini tidak akan memunculkan benda-benda ke hadapan anda tapi lebih memanfaatkan kedalaman obyek terhadap persepsi mata anda. Battle For Terra akan mengajarkan anda mengenai perjuangan hidup, keberanian mempertahankan apa yang anda yakini dan yang terpenting adalah perdamaian yang harus dijaga bangsa manapun juga di dunia untuk menghindari perpecahan.
Durasi:
80 menit
U.S. Box Office:
$1,647,083 till Sept 2009
Overall:
8 out of 10
Movie-meter:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar