Cerita:
Canting mengantar sahabat karibnya Widya yang akan menikah di Bali dengan Tomtom. Sayangnya menjelang detik terakhir, Tomtom tidak hadir di acara tersebut, yang belakangan diketahui karena hasutan sobatnya, Raga yang tidak percaya komitmen. Widya yang putus asa terus disemangati oleh Canting dan Canting terang-terangan menantang Raga bahwa kedua sahabat mereka akan kembali bersama dalam waktu 3 hari! Tanpa disengaja, Raga dan Canting kemudian terdampar di pulau asing dan menghabiskan waktu bersama semalaman penuh. Disana barulah keduanya saling berinteraksi dan tertarik satu sama lain. Namun apakah kebersamaan itu dapat berlanjut saat Canting harus kembali ke Yogya dan menikahi Bimo atas perjodohan orangtuanya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh MD Pictures dan gala premierenya dilangsungkan di eX tanggal 18 Mei yang lalu.
Cast:
Tora Sudiro sebagai Raga
Artika Sari Devi sebagai Canting
Alex Abbad sebagai Tomtom
Ririn Ekawati sebagai Widya
Nungky Kusumastuti sebagai Ibu Canting
Banyu Putra Tanzil sebagai Bimo
Director:
Rako Prijanto terakhir membesut komedi asal berjudul Maling Kutang dan kali ini bekerjasama dengan penulis, Raditya Mangunsong.
Comment:
Tidak jauh berbeda dengan konsep komedi romantis Hollywood kebanyakan yang secara mengejutkan ternyata belum banyak diangkat di perfilman nasional mengenai sahabat-sahabat dari mempelai pria dan wanita yang dari saling membenci hingga mencintai satu sama lain. Beruntung disini penulis Raditya masih mengawinkannya dengan budaya Yogyakarta yang kental terutama segala pernak-pernik batik, musik latar dan adat kekeratonan yang kental di keluarga Canting. Dari jajaran cast, Artika bermain baik seperti biasanya. Dia terlihat cantik, pintar, patuh pada orangtua dan rasional. Sebaliknya Tora masih sedikit membawa gaya lamanya terutama di awal-awal dengan cengengesan tidak jelasnya itu. Di pertengahan hingga akhir sedikit membaik walaupun menurut saya tidak mampu menghapus kesan chemistry mereka berdua terlalu dipaksakan. Semua itu dibungkus Rako, masih dengan unsur kekosongan di setiap filmnya, entah kenapa seperti terasa menggunakan elemen keputusasaan di setiap scenenya tidak peduli scene bahagia ataupun sedih. Endnginya pun terasa dipenggal dan diselesaikan begitu saja. Meski demikian, Roman Picisan tetap cukup layak tonton jika ada waktu luang.
Durasi:
80 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar