Cerita:
Gina, Tari dan Zizi ngekos di tempat Ibu Laksmi di suatu gang sempit nan padat ibukota Jakarta walaupun harus menunggak pembayaran berbulan-bulan. Ketiganya yang masih berstatus mahasiswi pun bertekad mencari penghasilan tambahan, Gina menjadi wartawan freelance, Tari menjadi instruktur aerobik, Zizi menjadi seniman tatoo. Selain itu ada juga Seno, ketua Karang Taruna favorit mereka yang menyambi menjadi caddy di sebuah golf club. Ketenangan lingkungan seketika terganggu saat kepala preman, Rido datang bersama antek-anteknya yang bertujuan menguasai tanah yang akan diambil alih oleh PT. Garda Utama. Gina, Tari, Zizi bersama Seno pun memutar otak untuk mengusir Rido cs sekaligus mengamankan apa yang seharusnya menjadi hak warga setempat!
Nice-to-know:
Diproduksi oleh MVP Pictures dan gala premierenya dilangsungkan di fX tanggal 24 Mei yang lalu.
Cast:
Cukup lama absen bermain film, Luna Maya kembali sebagai Gina yang cantik dan bercita-cita menjadi wartawan untuk menyambung hidup.
Terakhir bermain dalam Air Terjun Pengantin, Tyas Mirasih disini berperan sebagai Tari yang seksi dan juga berani.
Debutan Imey-Liem bermain sebagai Zizi yang percaya pada hal-hal mistik.
Fathir Muchtar sebagai Seno, ketua Karang Taruna yang tampan dan lucu.
Reza Pahlevi sebagai Rido, ketua preman yang aneh bin ajaib.
Yattisurachman sebagai Ibu Laksmi, pemilik kost.
Adi Kurdi dan Verina Widodo sebagai Bapak dan Ibu RT.
Director:
Ody C. Harahap terakhir mendirect Punk In Love mengenai empat muda-mudi punkers yang melakukan perjalanan ke Ibukota itu.
Comment:
Menyaksikan film ini mau tidak mau mencermati dua hal utama yaitu cerita dan humor. Dari segi cerita, harus diakui memang dangkal. Sebetulnya dangkal tidak menjadi masalah asal dibangun dengan struktur yang kuat. Namun film ini seakan menempatkan terlalu banyak hal di paruh pertama durasinya dan memaksa penonton untuk menerima saja situasi yang dihadirkan tersebut. Memang menginjak paruh kedua tidak terlalu mengganggu lagi tetapi tetap saja secara logika bercerita terasa ada sesuatu yang kurang. Dari segi humor mesti diapresiasi karena karakter Gina, Tari dan Zizi seakan mengingatkan kita pada Warkop DKI dan Luna, Tyas dan Imey tampil cukup kompak bahu-membahu mengatasi problema yang ada dengan solusi yang sekenanya. Tingkah laku ketiganya juga terasa spontan dan tidak dibuat-buat meski unsur berlebihan tidak dapat dihilangkan begitu saja. Beberapa adegan slapstik juga terkesan tempelan belaka tanpa alasan yang kuat seperti contohnya adegan Seno berganti pakaian yang diiringi instrumen yang nyaris sama persis dengan My Love nya Justin Timberlake?! Ataupun adegan bloon perilaku Rido dan anak buahnya yang absurd itu. Sutradara Ody yang juga merangkap sebagai penulis pada akhirnya cukup berhasil menjadikan Ratu Kost-mopolitan sebuah tontonan yang kocak menghibur walaupun dari penggarapan skrip masih kurang matang.
Durasi:
100 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar