XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 18 September 2009

PREMAN IN LOVE : Berebut Cinta Kembang Desa

Cerita:
Preman desa Demolong di kaki gunung Sumbing, Sahroni hidup dari mencopet dan menjual obat-obatan. Meski demikian orang-orang desa tetap menyukainya. Kedatangan Rini sebagai staf pengajar di sekolah yang juga putri Pak Lurah menyita perhatian Sahroni. Keduanya menjadi dekat dan menyimpan ketertarikan satu sama lain. Sayangnya Pak Lurah berhutang budi pada Raden Mas Pono yang juga menyukai Rini. Raden Mas Pono pun meminta bantuan Heri, dukun sakti dari Dieng untuk memenangkan hati Rini. Bagaimana cinta segitiga tersebut diselesaikan pada akhirnya?

Gambar:
Bersetting di Wonosobo sebagai panggung kaki gunung Sumbing, suasana desa terasa natural di setiap sudutnya.

Act:
Masih sesuai stereotype nya seperti yang sudah-sudah, Tora Sudiro sebagai Sahroni, preman kampung yang sesungguhnya lugu dan baik hati.
Vincent Rompies kembali beradu akting dengan Tora setelah dua film sebelumnya kali ini memerankan Raden Mas Pono, aristokrat desa yang konyol dan ambisius sekaligus licik.
Pendatang baru, Fanny Fabriana sebagai Rini, kembang desa yang dipaksa mengikuti kemauan ayahnya Pak Lurah yang dimainkan oleh Marwoto.

Sutradara:
Film ketiga di tahun 2009 bagi Rako Prijanto dengan bintang-bintang yang sama setelah Benci Disko dan Krazy Crazy Krezy yang semuanya bergenre sama yaitu komedi. Rupanya Rako telah menemukan zona nyamannya di kategori ini.

Komentar:
Mau tidak mau kita harus membandingkan film ini dengan dua film yang baru saja saya sebutkan di atas. Jika tolok ukur tersebut digunakan, bolehlah Preman In Love berbangga karena jauh lebih unggul dari keduanya. Plot cerita yang lebih sederhana membumi ditambah gaya komedi yang lebih cerdas merupakan dua nilai plusnya selain tentunya penyelesaian cerita yang masuk akal, yang sayangnya tidak dimiliki Disko dan KCK. Beberapa adegan pengocok tawa yang terkesan "jorok" berlebihan rasanya bisa sedikit dimaafkan, juga penggunaan idiom-idiom baru yang mengundang tawa. Duet Tora dan Vincent memang menjadi nyawa cerita. Namun disini Vincent lebih diuntungkan dengan kostum dan penampilan rapinya yang bergaya bangsawan luar lengkap dengan sikap konyolnya. Kehadiran Fanny juga menambah semarak karena cukup memikat dalam debutnya ini. Secara keseluruhan memang cukup menghibur walau belum bisa dibilang bagus.

Durasi:
85 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar: