Quotes:
Ben: So, why didn't you guys ever even try to get together?
Jason Fryman: It's too much familiarity. It's like she's one of my limbs.
Ben: And that's bad, because...?
Jason Fryman: Because I hate myself.
Ben: So, why didn't you guys ever even try to get together?
Jason Fryman: It's too much familiarity. It's like she's one of my limbs.
Ben: And that's bad, because...?
Jason Fryman: Because I hate myself.
Nice-to-know:
Kristen Wiig, Maya Rudolph, Chris O'Dowd dan Jon Hamm semuanya pernah tampil bersama dalam Bridesmaids (2011).
Cast:
Adam Scott sebagai Jason Fryman
Jennifer Westfeldt sebagai Julie Keller
Maya Rudolph sebagai Leslie
Chris O'Dowd sebagai Alex
Kristen Wiig sebagai Missy
Jon Hamm sebagai Ben
Edward Burns sebagai Kurt
Megan Fox sebagai Mary Jane
Director:
Jennifer Westfeldt yang lebih dikenal sebagai aktris ini memulai debut penyutradaraannya.
Kristen Wiig, Maya Rudolph, Chris O'Dowd dan Jon Hamm semuanya pernah tampil bersama dalam Bridesmaids (2011).
Cast:
Adam Scott sebagai Jason Fryman
Jennifer Westfeldt sebagai Julie Keller
Maya Rudolph sebagai Leslie
Chris O'Dowd sebagai Alex
Kristen Wiig sebagai Missy
Jon Hamm sebagai Ben
Edward Burns sebagai Kurt
Megan Fox sebagai Mary Jane
Director:
Jennifer Westfeldt yang lebih dikenal sebagai aktris ini memulai debut penyutradaraannya.
W For Words:
Pernikahan bagi pria dan wanita di kota besar seperti New York mungkin bukan lagi sebuah tuntutan karena dapat mengubah kehidupan masing-masing. Tagline “Family doesn't always go according to plan“ dikemukakan dengan lugas oleh penulis skrip Jennifer Westfeldt yang juga menyutradarai dan membintangi sekaligus. Sayangnya film yang diproduksi oleh Locomotive, Points West Pictures dan Red Granite Pictures ini malah rilis terbatas di pasaran Amerika Serikat itu sendiri sehingga publisitasnya tidak terlalu luas apalagi diketahui luas oleh masyarakat.
Pernikahan bagi pria dan wanita di kota besar seperti New York mungkin bukan lagi sebuah tuntutan karena dapat mengubah kehidupan masing-masing. Tagline “Family doesn't always go according to plan“ dikemukakan dengan lugas oleh penulis skrip Jennifer Westfeldt yang juga menyutradarai dan membintangi sekaligus. Sayangnya film yang diproduksi oleh Locomotive, Points West Pictures dan Red Granite Pictures ini malah rilis terbatas di pasaran Amerika Serikat itu sendiri sehingga publisitasnya tidak terlalu luas apalagi diketahui luas oleh masyarakat.
Julie dan Jason adalah dua sahabat karib yang bertahan melajang di saat teman-teman mereka, Missy dan Ben serta Leslie & Alex sudah menikah. Tuntutan usia membuat keduanya mengambil keputusan gila yaitu melahirkan anak dan membesarkannya bersama! Lahirlah seorang putra bernama Joe. Awalnya pembagian tugas berjalan lancar sampai Jason berjumpa gadis idamannya yang juga aktris, Mary Jane dimana Julie bertemu lelaki impiannya yang juga duda beranak, Kurt. Akankah status mereka tetap seperti itu walaupun tuntutan perasaan dan masa depan semakin mendesak?
Skrip Westfeldt yang dikembangkan dari panggung teater ini sangat akurat dan relevan dengan kondisi kehidupan modern. Ben dan Missy adalah contoh nyata bahwa hubungan yang berapi-api di masa pacaran pada akhirnya bisa padam juga setelah memasuki jenjang pernikahan. Alex dan Leslie adalah umpama lain bahwa keharmonisan rumah tangga umumnya mulai luntur semenjak kehadiran anak. Pertukaran dialog di antara keenam orang dewasa mengenai karir, pernikahan dan membesarkan anak ini terbilang tajam, menertawakan sekaligus menohok dengan teramat jujur.
Kehidupan lajang tak jarang berarti kebebasan mencari pasangan termasuk urusan seks sekalipun. Konsep easy get, easy go banyak terjadi di masa sekarang yang serba egosentris ini sehingga membuat orang berubah menjadi “petualang” yang pada akhirnya mengindahkan kebutuhan berumah tangga. Jason adalah pria egois penyuka wanita seksi berdada besar sedangkan Julie adalah wanita sensitif pendamba pria kebapakan berpostur tinggi. Tanpa disadari sosok pasangan ideal yang selalu mereka cari itu sesungguhnya tak ada karena sesempurna apapun pasti memiliki kekurangan yang hakiki.
Saya mengagumi interaksi Westfeldt dan Scott disini. Mereka tampak saling melengkapi dengan plus minus dan pendirian masing-masing. Audiens akan jatuh cinta pada karakter keduanya sejak menit pertama. Lihat bagaimana perubahan emosi Jason ataupun Julie yang sangat bergantung pada timing seakan menegaskan peribahasa “A right person at the right moment”. O’Dowd dan Wiig juga mampu mencuri perhatian di setiap kemunculan mereka tanpa mengecilkan arti Rudolph dan Hamm. Sedangkan Burns dan Fox mampu menokohkan “perfect match” bagi Julie dan Jason sesuai talenta masing-masing.
Friends With Kids jelas komedi romantis wajib tonton di tahun 2012 bagi bff (best friends
forever), terlebih penggunaan sudut pandang seimbang dari pria dan wanita ini.
Peran seorang anak jelas penting sebagai perekat rumah tangga walau ironisnya
kerapkali dianggap lebih penting daripada suami/istri itu sendiri. Pro dan
kontra terhadap nilai keluarga dan struktur pembentuknya pun tak luput menjadi
perhatian anda sehingga memberikan perspektif baru bagi yang (kebetulan) belum
menjalani fase tersebut. Tenang, isu utama yaitu pencarian cinta sejati tak
lantas tenggelam karenanya. Speaking about true love, marriage and parenting?
Reality does bite!
Durasi:
107 menit
107 menit
U.S. Movie Box Office:
$7,250,054 till June 2012
Overall:
8 out of 10
$7,250,054 till June 2012
Overall:
8 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar