Tagline:
Watch and Sea.
Watch and Sea.
Nice-to-know:
Film yang diproduksi kolaborasi oleh nWave Pictures, Illuminata Pictures, Motion
Investment Group, BNP Paribas Fortis Film Fund, Le Tax Shelter du Gouvernement
Fédéral de Belgique dan uFilm ini sudah rilis di negara asalnya pada tanggal 15
Agustus 2012 yang lalu.
Voice:
Voice:
Pat Carroll
Carlos McCullers II sebagai Ray
Cinda Adams sebagai Veterinarian
Dino Andrade sebagai Manuel Hogfish
Chris Andrew Ciulla sebagai Russian Snowcrab
Isabelle Fuhrman sebagai Shelly
Joe Thomas sebagai Lulu the Lobster
Billy Unger sebagai Sammy
Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Ben Stassen yang diawali dengan Fly Me to the Moon (2008).
Carlos McCullers II sebagai Ray
Cinda Adams sebagai Veterinarian
Dino Andrade sebagai Manuel Hogfish
Chris Andrew Ciulla sebagai Russian Snowcrab
Isabelle Fuhrman sebagai Shelly
Joe Thomas sebagai Lulu the Lobster
Billy Unger sebagai Sammy
Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Ben Stassen yang diawali dengan Fly Me to the Moon (2008).
W For Words:
Kemunculan produksi Belgia, Sammy’s Adventure : The Secret Passage di tahun 2010 lalu rasanya tidak banyak dikenang (atau diketahui) orang. Saya pribadi hanya memberinya ponten 6.5 dan nyaris tertidur selama menyaksikannya karena bingung akan konsep animasi dokumenter yang diusungnya. Dua tahun kemudian, penulis skrip Domonic Paris dan sutradara Ben Stassen kembali lagi dengan premis yang tidak jauh berbeda yaitu isu lingkungan hidup yang terancam karena keegoisan manusia hingga merugikan ekosistem bawah laut.
Kemunculan produksi Belgia, Sammy’s Adventure : The Secret Passage di tahun 2010 lalu rasanya tidak banyak dikenang (atau diketahui) orang. Saya pribadi hanya memberinya ponten 6.5 dan nyaris tertidur selama menyaksikannya karena bingung akan konsep animasi dokumenter yang diusungnya. Dua tahun kemudian, penulis skrip Domonic Paris dan sutradara Ben Stassen kembali lagi dengan premis yang tidak jauh berbeda yaitu isu lingkungan hidup yang terancam karena keegoisan manusia hingga merugikan ekosistem bawah laut.
Dua kura-kura bersahabat karib, Sammy dan Ray tengah menggiring telur-telur cikal bakal cucu Ricky dan Ella menuju lautan bebas. Saat itulah mereka diganggu kawanan elang yang berniat menyantapnya. Ancaman lebih besar datang ketika sekawanan pemburu gelap menangkap mereka dan memenjarakannya di akuarium megah bawah laut penarik wisatawan di Dubai. Disana, Sammy berkenalan dengan si ikan buntal Jimbo, si lobster Lulu dan juga kuda laut pemimpin mereka Big D. Pelarian pun segera dirancang dimana kebebasan adalah tujuan akhirnya.
Jika pada prekuelnya membahas perjalanan besar Sammy kecil menjadi dewasa melewati berbagai macam perairan selama 50 tahun, maka kali ini rentang waktu dan ruang lingkupnya dipersempit. Hal ini menyebabkan sisi edukasinya tak lagi tercapai, tinggal menyisakan plot cerita yang usang, klise dan mudah diterka. Dialog yang tercipta antar karakternya pun hanya pengulangan belaka kalau tidak mau dikatakan tidak kreatif dan membosankan. Nyaris tak ada joke yang menggigit untuk menjaga rasa ketertarikan anda hingga akhir.
Satu-satunya yang pantas dihargai adalah kerja keras animator dalam mewujudkan obyek underwater yang memanjakan mata. Yang lebih mengesankan lagi adalah efek 3D nya yang membuat mereka semua tampak “bermunculan” di hadapan anda terlebih pada 15 menit pertama. Tatanan akuarium megah yang lebih mirip istana laut itu juga terbangun detail dengan segala seluk-beluknya mulai dari rongga pipa, saluran pembuangan, pintu air, pagar pembatas dan sebagainya yang menjadikan panggung aksi yang mengasyikkan mulai dari berenang hingga kejar-kejaran seru.
Sayangnya kelebihan itu masih tidak mampu menambal kelemahan alur cerita yang begitu kentara. Sammy’s Adventure 2 atau Sammy 2 : Escape From Paradise ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan standar animasi studio besar Hollywood jaman sekarang. Namun setidaknya pesan moral yang diembannya masih cukup efektif dicerna oleh penonton anak-anak pada khususnya. Kontribusi para pengisi suara juga tidak dapat diabaikan dimana kesemuanya terdengar wajar dan sesuai dengan situasi masing-masing. Tentunya suguhan musik Latin yang funky dan groovy juga semakin melengkapi. Actually i enjoyed this sequel slightly better than the previous one. Actually i enjoyed this sequel slightly better than the previous one. Don’t leave your cinema too soon for post-credit title scene.
Durasi:
93 menit
93 menit
Overall:
7 out of 10
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar