XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 24 Februari 2012

THE ARTIST : Respectful Silence Is Golden Experiences


Quotes:
Doris: I'm unhappy.
George Valentin: So are millions of us.

Nice-to-know:
Film (sebagian besar) bisu pertama yang rilis di bioskop sejak Silent Movie milik Mel Brooks di tahun 1976.

Cast:
Jean Dujardin sebagai George Valentin
Bérénice Bejo sebagai Peppy Miller
John Goodman sebagai Al Zimmer
James Cromwell sebagai Clifton
Penelope Ann Miller sebagai Doris

Director:
Merupakan feature film keempat bagi Michel Hazanavicius yang diawali oleh Mes amis di tahun 1999.

W for Words:
Berapa dari anda yang pernah menyaksikan film hitam putih? Nah ada segelintir orang angkat tangan. Bagaimana kalau di bioskop? Lho, kok semua tangan turun? Baik, mungkin anda belum lahir seperti halnya saya. Tak usah malu mengakui dan tidak perlu sok modern dengan memberi seribu satu macam alasan. Skenario yang ditulis sekaligus disutradarai oleh Michel Hazanavicius ini jelas bukan film sembarangan karena berhasil menyabet 10 nominasi Academy Awards 2012 di berbagai kategori.
Tahun 1927, bintang film bisu Hollywood yaitu George Valentin memikirkan kemungkinan era film berbicara akan mengakhiri karirnya. Kemungkinan itu menjadi kenyataan saat penari muda yang ditemuinya tanpa sengaja, Peppy Miller mulai mencuat ke permukaan ketenaran. Hidup George yang semula di atas mengalami kemunduran drastis, film terbarunya gagal total bahkan sang istri Doris tega meninggalkannya. George terpikir untuk mengakhiri hidupnya terlebih semua orang di sekitar mulai menghujatnya. Apakah Peppy akan tinggal diam melihat pria yang diidolakannya itu terpuruk?

Michel Hazanavicius memang bercerita dengan cara amat sederhana yang paling memungkinkan dari sebuah film bisu. Anda diajak untuk bersimpati penuh pada tokoh George Valentin sambil memperhatikan perilaku variatif orang-orang di sekitar terhadapnya. Hal inilah yang dianggap cukup berhasil untuk menggali sisi emosional terdalam penonton terlebih iringan musik karya Ludovic Bource yang teramat pas membangun mood senang maupun sedih.
Chemistry yang karismatik juga terpancar dari duet Jean dan Berenice. Dujardin adalah daya tarik utama film dimana senyumnya terasa memiliki seribu arti diperkuat dengan ekspresi beragam seorang George Valentin yang mampu berbicara banyak. Sedangkan Bejo sukses menyuguhkan kombinasi pribadi Peppy Miller yang hangat dan lemah lembut dengan ketangguhan di dalamnya. Mereka berdua menciptakan keajaiban yang teramat menyenangkan saat tampil bersama seperti magnet tersendiri bagi penonton.

Kekurangan film ini sangatlah minor, salah satunya adalah aspek kebosanan yang sangat mungkin melibatkan rasa kantuk tipikal genre sejenis atau setidaknya itulah yang ada di kepala orang. Kebisuan tersebut tak jarang bermakna ambigu yang bisa jadi disalahartikan penonton yang berharap terlalu tinggi untuk sebuah kompleksitas narasi sang filmmaker. Dialog yang terpampang di layar sebagai pemisah antar bab terkadang bergerak terlampau cepat sehingga tidak sampai diresapi secara utuh.
Harus diakui, The Artist merupakan tontonan yang mempesona. Samasekali tidak terasa komedi satir atau parodi meskipun berkali-kali menghadirkan tawa dengan esensi yang tidak jauh berbeda. Diam adalah emas dan presentasi Hazanavicius seakan membawa anda ke masa silam dimana bahasa gambar khas Eropa dapat diinterpretasikan secara bebas dengan estetika yang tetap terjaga. Adegan tap dance penutup pun bagaikan buah ceri di atas sebuah kue lezat yang menggugah rasa. The real pleasure that handled with risky care, a respectful tribute to classic contemporary cinema gone by.

Durasi:
100 menit

U.S. Box Office:
$24,002,038 till Feb 2012.

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar: