XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Minggu, 24 Juni 2012

BRAVE : Less Innovative But Still Morality Charming


Quotes:
Princess Merida: I want my freedom!
Queen Elinor: But are you willing to pay the price your freedom will cost?

Nice-to-know:
Awalnya dikabarkan berjudul The Bear and the Bow.

Voice:
Kelly Macdonald sebagai Merida
Emma Thompson sebagai Elinor
Billy Connolly sebagai Fergus
Julie Walters sebagai The Witch
Robbie Coltrane sebagai Lord Dingwall
Kevin McKidd sebagai Lord MacGuffin / Young MacGuffin
Craig Ferguson sebagai Lord Macintosh

Director:
Film kedua Brenda Chapman setelah The Prince of Egypt (1998) yang kali ini berkolaborasi dengan spesialis film pendek Mark Andrews dan astrada Steve Purcell.

W For Words:
Demi memperbaharui citarasa animasinya, Disney sudah beberapa kali bekerjasama dengan Pixar dalam menyuguhkan tontonan yang lebih modern dan tentunya menjual bagi segmentasi yang ditujunya. Salah satu dedengkot di belakangnya adalah Irene Mecchi yang kali ini bertandem dengan ketiga sutradara menggarap skrip aksi heroine (pertama kali dalam produksi Pixar) pemberani yang jago memanah dalam nuansa Skotlandia. Menarik walaupun trailernya tidak terlihat menawarkan apa-apa. Still we cannot judge a movie by its trailer only. See deeper and give it a chance, in fact it’s a school holiday for kids!

Puteri Merida seringkali berargumen dengan ibunya, Ratu Elinor yang ingin menikahkannya dengan salah satu dari putera Lord Dingwall, Lord MacGuffin atau Lord Macintosh. Kontes memanah pun diadakan dan bisa ditebak, Merida yang jago memegang busur pun menang telak. Ketika melarikan diri ke hutan, Merida berjumpa penyihir yang mengabulkan permintaannya yaitu mengubah sang Ibu sesuai takdirnya. Tak diduga, Ratu Elinor berubah menjadi beruang dan segera menjadi buruan seantero kerajaan. Merida harus andalkan keberaniannya untuk menghapus kutukan tersebut sebelum terlambat.

Premis yang diangkat masih seputar dongeng berlandaskan nilai-nilai keluarga yang memang tak terlalu inovatif. Pernah ada Brother Bear (2003) dengan ide yang kurang lebih sama, hanya berbeda ikatan dan gender saja. Disini Merida tetaplah tipikal puteri Disney yang mendambakan kebebasan dan kemandirian hidup. Konflik dengan sang ibu adalah kekuatan utama cerita tanpa berniat mengesampingkan sederetan tokoh lelaki yang berseliweran di istana dengan aksi spontanitas masing-masing. Raja Fergus dan tiga putra kembarnya terbukti masih mampu mencuri perhatian sebagai pelengkap.

Tampilan visualnya sangatlah memanjakan mata. Detil gesture terutama kibasan rambut merah kribo Merida amat diperhatikan. Alam Skotlandia dengan pegunungan, mata air alami, hutan rimbun sampai bukit hijau memang terasa lebih hidup dalam format 3D tetapi tidak terlalu esensial pengaruhnya. Musik latar yang menggugah juga mengalun pas mengiringi aksen Skotlandia asli Kelly McDonald dalam menyuarakan Merida yang pemberontak, sama halnya dengan aksen British aktris veteran Emma Thompson dalam menyulihkan Elinor yang over-protektif itu.

Brave memang lebih terkesan Disney yang simple and heartwarming dibandingkan Pixar yang complex and marvelous. Satu yang harus diakui adalah penyampaian pesan moral yang begitu mengena tentang menjadi diri sendiri tanpa harus bersikap egois. Penyesalan memang selalu datang terlambat tetapi akan selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Kids will love the decent fairytale and adults will enjoy the predictable moment to moment entertainment until it finished. Quite strong narrative from start to end with enough giggles from magical humors along the way.

Durasi:
100 menit

U.S. Box Office:
$66,700,000 in opening week of June 2012

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:

Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar: