Quotes:
The Huntsman: Who are you? Why does the queen want you dead?
Snow White: You should know. You're the one hunting me!
The Huntsman: Who are you? Why does the queen want you dead?
Snow White: You should know. You're the one hunting me!
Nice-to-know:
Johnny Depp, Tom Hardy dan Michael Fassbender sempat dipertimbangkan untuk memerankan Sang Pemburu sedangkan Viggo Mortensen dan Hugh Jackman menolak tawaran tersebut.
Cast:
Kristen Stewart sebagai Snow White
Chris Hemsworth sebagai The Huntsman
Charlize Theron sebagai Ravenna
Sam Claflin sebagai William
Sam Spruell sebagai Finn
Ian McShane sebagai Beith
Bob Hoskins sebagai Muir
Ray Winstone sebagai Gort
Director:
Merupakan debut penyutradaraan Rupert Sanders yang selama ini pernah main dalam serial televise Made In Hollywood dan Janela Indiscreta sebagai dirinya sendiri.
Johnny Depp, Tom Hardy dan Michael Fassbender sempat dipertimbangkan untuk memerankan Sang Pemburu sedangkan Viggo Mortensen dan Hugh Jackman menolak tawaran tersebut.
Cast:
Kristen Stewart sebagai Snow White
Chris Hemsworth sebagai The Huntsman
Charlize Theron sebagai Ravenna
Sam Claflin sebagai William
Sam Spruell sebagai Finn
Ian McShane sebagai Beith
Bob Hoskins sebagai Muir
Ray Winstone sebagai Gort
Director:
Merupakan debut penyutradaraan Rupert Sanders yang selama ini pernah main dalam serial televise Made In Hollywood dan Janela Indiscreta sebagai dirinya sendiri.
W For Words:
Dongeng Snow White memang terbilang inspiratif dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jika Tarsem Singh melalui Mirror Mirror (2012) sudah merekonstruksinya sedemikian rupa dalam balutan komedi ringan beberapa bulan lalu maka kali ini giliran Rupert Sanders yang mengerjakannya dalam nuansa yang lebih gelap dan serius. Seberapa berhasil tentu amat bergantung pada skrip hasil keroyokan Evan Daugherty, John Lee Hancock dan Hossein Amini ini. Jadwal rilis yang berdekatan juga membuat dua judul tersebut layak diperbandingkan oleh penikmat film internasional.
Dongeng Snow White memang terbilang inspiratif dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jika Tarsem Singh melalui Mirror Mirror (2012) sudah merekonstruksinya sedemikian rupa dalam balutan komedi ringan beberapa bulan lalu maka kali ini giliran Rupert Sanders yang mengerjakannya dalam nuansa yang lebih gelap dan serius. Seberapa berhasil tentu amat bergantung pada skrip hasil keroyokan Evan Daugherty, John Lee Hancock dan Hossein Amini ini. Jadwal rilis yang berdekatan juga membuat dua judul tersebut layak diperbandingkan oleh penikmat film internasional.
Snow White terlahir cantik, bijaksana dan dicintai warganya. Beranjak dewasa, Ratu Jahat yang telah merebut takhta bertekad menyingkirkannya. Beruntung Snow White mampu melarikan diri ke hutan gelap yang berbahaya. Ratu tak tinggal diam dan mengutus Sang Pemburu untuk menangkap Snow White hidup-hidup. Kala berjumpa, Pemburu justru balik bersimpati pada Snow White dan melatihnya menjadi pejuang bersama dengan 7 kurcaci kompak yang mendukung gerakan perlawanan terhadap Ratu sekaligus mengembalikan negeri seperti sediakalanya.
Entah mengapa Stewart justru mengalami penurunan kualita akting justru setelah terlibat dalam Twilight Saga yang membesarkan namanya. Well, it’s personal point for me though. Karakter Snow White di tangannya terasa hambar dan tanpa heroisme samasekali sehingga gagal mengundang simpati penonton terlepas dari daya tarik fisik dan masa kecil tragis yang dialaminya. Chemistry nya dengan Hemsworth dan Claflin yang memperebutkannya juga tidak maksimal apalagi keterlibatan romansa yang serba tanggung. Hey, are we on for another Bella-Edward-Jacob triangle this time?
Dua tokoh antagonis disini justru tampil cemerlang. Charlize Theron yang berambut pirang terkesan garang dan penuh ambisi dalam menjiwai tokoh Queen Ravenna yang juga didukung oleh dandanan dan kostum mengesankan karya Colleen Atwood. Saudaranya Finn dihidupkan Sam Spruell dengan tatanan rambut aneh dan mimik wajah memuakkan. Kepatuhannya terhadap Ravenna bisa jadi memunculkan anggapan-anggapan “liar” dalam benak penonton seperti hubungan incest di antara keduanya. Sayang porsi mereka tidaklah sedominan Stewart atau Hemsworth sehingga lebih mirip cameo yang timbul tenggelam.
Sutradara Sanders tampak sibuk membelanjakan bujet besar ke dalam departemen artistik dan spesial efek yang tidak main-main. Thanks to Dominic Watkins! Namun konsep cerita terasa tidak berjalan kemana-mana, berputar-putar di pertengahan sebelum bergerak cepat dalam setengah jam terakhir, mengakhiri penantian penonton akan “aksi” seru. Itupun terjadi di luar logika, bagaimana pasukan Duke Hammond yang kalah jumlah masih dapat “leluasa” memasuki istana setelah dihujani panah, bara api dsb. Pertarungan epic ala Lord of the Rings wannabe yang berupaya disodorkan pada akhirnya terkesan sebagai basa-basi. Apalagi adegan pamungkas dimana Snow White dan Queen Ravenna berhadapan. How can she..? Ah, forget it.
Snow White and the Huntsman memang memiliki elemen-elemen yang dibutuhkan sebagai nilai jual sebuah film musim panas tapi gagal dipersatukan ke dalam tontonan utuh yang diharapkan. Hutan gelap misterius dimana troll bersembunyi, padang rumput indah tempat tinggal 7 kurcaci hanyalah unsur pelengkap yang sia-sia ditampilkan. Semua tenggelam dalam narasi membosankan dan action yang tak kunjung datang, Tokoh-tokoh menarik yang “kalah pamor” dari tokoh-tokoh tidak menarik. Hiburan yang “ditakdirkan” sebagai kategori A tapi justru gagal karena berusaha terlalu keras. Should we blame on Stewart first?
Durasi:
127 menit
127 menit
Overall:
7 out of 10
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar