XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Sabtu, 24 September 2011

FINAL DESTINATION 5 : Keselamatan Jembatan Runtuh Mengintai Maut

Tagline:
Death has never been closer.


Storyline:
Perusahaan Paper Presage mengadakan perjalanan team building yang diikuti oleh Sam, Molly, Peter, Candice, Olivia, Isaac, Nathan, Dennis. Saat melewati sebuah jembatan yang tengah direkonstruksi, Sam mendapat penglihatan bahwa kecelakaan maut akan segera terjadi. Ia pun ngotot ke luar dari bis dengan diikuti orang-orang tersebut. Ternyata apa yang ditakutkan benar adanya. Kedelapan orang yang selamat itu pun sekali lagi memancing maut untuk betul-betul menjalankan takdirnya!

Nice-to-know:
Merupakan film kedua dari franchise Final Destination yang disyut dalam format 3D sekaligus yang pertama rilis dalam format IMAX.

Cast:
Memulai karirnya lewat Election (2009), Nicholas D'Agosto berperan sebagai Sam
Cukup mencuri perhatian dalam Frozen (2010), Emma Bell bermain sebagai Molly Harper
Miles Fisher sebagai Peter Friedkin
Ellen Wroe sebagai Candice Hooper
Jacqueline MacInnes Wood sebagai Olivia Castle
Tony Todd sebagai William Bludworth

Director:
Merupakan feature film pertama bagi Steven Quale yang sebelumnya hanya menangani film pendek, dokumenter dan film televisi.

Comment:
Franchise Final Destination adalah satu-satunya film yang sukses membuat saya merasa ngeri dibandingkan judul-judul thriller/horor lainnya. Tidak pernah ada satupun film yang membuat saya menutup mata saat menyaksikannya, bisa jadi karena faktor pengalaman kecelakaan itu tidak (akan) pernah menyenangkan untuk ditonton atas dasar apapun juga. Dibutuhkan 11 tahun untuk mengakomodir 5 episodenya dan FD tak dinyana telah tumbuh dewasa bersama kita semua.

Meskipun sempat pesimis saat mengetahui Craig Perry dan Warren Zide akan meneruskan installment ini dikarenakan episode 3 dan 4 sendiri sudah kehilangan giginya akibat tidak adanya plot cerita. Beruntung Eric Heisserer dan Jeffrey Reddick memperbaiki karakterisasi tokoh-tokoh yang terangkum disini sehingga penonton diajak peduli akan nasib Sam dan kawan-kawan dalam menghindari kematian. Formula yang tidak jauh berbeda kembali disuguhkan, hanya saja dengan kekelaman dan kejutan khusus yang akan membuat anda tetap antusias sepanjang satu setengah jam lamanya.
Bagian pembuka kali ini terjadi di sebuah jembatan yang runtuh karena kesalahan konstruksi. Kinerja grafis spesial efek yang sangat mengagumkan dalam balutan 3D selama 4 menit 44 detik, menghasilkan pekik kaget disusul jeritan panjang dari seantero gedung bioskop saat maut menjalankan tugasnya. Definitely one of the best (or scariest) opening sequence I’ve ever seen! Efek tiga dimensi tidak berhenti sampai disitu karena kedalaman gambar berhasil dipertahankan secara konsisten hingga akhir film.

Penampilan para bintangnya kali ini cukup di atas rata-rata meski tidak luar biasa, terbukti keterikatan semua tokohnya dapat anda rasakan. D’Agosto cukup simpatik sebagai Sam yang mampu melihat premonition, sama halnya dengan Alex Browning (FD) dan Nick O’Bannon (FD 4). Sedangkan Fisher lumayan mengganggu sebagai Peter yang paranoid dan bossy. Sisanya merupakan tipikal tokoh-tokoh dalam film sejenis, temukan saja seorang pemuda kulit hitam, gadis seksi atletis, pria Yahudi playboy ataupun atasan perusahaan yang brengsek. Jangan lupakan Tony Todd yang kembali muncul sebagai petugas forensik misterius.
Sutradara Quale melakukan debutnya dengan mengesankan. Pengalaman bekerjasama dengan James Cameron dalam beberapa film besar turut membantunya mengeksekusi dengan ciamik. Yang patut diacungi jempol adalah kemampuannya memainkan insting penonton yang terus saja menerka-nerka kejadian mematikan apa yang akan menimpa tokohnya satu persatu dari satu adegan ke adegan lain. Namun Quale tidak ingin semua terkesan predictable sehingga tak jarang ia sukses menipu anda berkali-kali.

Tak diragukan lagi, Final Destination 5 adalah episode terbaik dari keseluruhan franchise. Kejutan yang sama memang ditawarkan Final Destination (2000) tetapi ketiadaan aspek 3D membuatnya sedikit berada di bawah. Lihat bagaimana kematian mengenaskan dapat menimbulkan rasa terkejut dengan sentuhan kejenakaan secara bersamaan. Twist ending yang merangkum keseluruhan perjalanan maut pun menutupnya dengan sempurna. Jadilah saksi hidup Final Destination 1-5, niscaya pandangan anda mengenai kematian tidak akan pernah sama lagi.

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$42,380,557 till Sep 2011

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter:

3 komentar:

Arif tosca mengatakan...

keren yah film ini... efek 3D memang menghasilkan sesuatu yang berbeda dari seri seri sebelumnya.

tapi tetap aku paling suka dengan endingnya..
sesuatu banget :)

@asliga mengatakan...

Setuju dengan anda, 3D nya jauh lebih bergigi dibandingkan The Final Destination (2009).

Endingnya top abis! Apalagi dilengkapi dengan potongan-potongan klip dari FD 1-4. Mantap!

R.I.A mengatakan...

Sadar nggak kalau FD5 ini adalah awal dari semua seri FD. Di bagian ending ada peristiwa kecelakaan pesawat yang ternyata adalah kecelakan pesawat di film FD1. Keren kan? aku pikir ini adalah seri terakhir dari FD.