Quotes:
Adam: Tarjo, dapet salam dari centong nasi..
Storyline:
Negeri antah berantah tengah dirundung masalah politik saat PEMILU dimana semua partai politik berlomba-lomba berkampanye. Salah satunya adalah partai Kanjeng Badai yang beristrikan tiga wanita dan sangat ambisius menjadi calon presiden. Adalah trio banci Adam, Aline dan Cuncun yang bekerja di salon dan merayakan ultah Adam dengan berdansa di klub waria pada suatu malam. Malang tak dapat ditolak, klub tersebut digerebek Ormas Bogem yang berbuntut pada tewasnya Aline. Adam sendiri yang dilempar ke sebuah truk akhirnya bertemu Om Rudi dan Tante Yantje yang kemudian mengajarinya tari lenggok. Perlahan-lahan ketangkasan yang dimiliki Adam dengan berbagai tempaan latihan membuatnya berganti identitas menjadi Madame X untuk melawan ketidak adilan Kanjeng Badai.
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Kalyana Shira Films dan diproduseri oleh Nia Dinata.
Cast:
Aming sebagai Adam
Marcell Siahaan sebagai Kanjeng Badai
Shanty sebagai Kinky Amalia
Sarah Sechan sebagai Bunda Lilis
Fitri Tropica sebagai Cuncun
Robby Tumewu sebagai Om Rudi
Ria Irawan sebagai Tante Yantje
Joko Anwar sebagai Aline
Ikhsan Himawan sebagai Tarjo
Titi DJ
Vincent Rompies
Director:
Lucky Kuswandi.
Comment:
Cukup lama Kalyana Shira Films absen memproduksi film lokal sejak Berbagi Suami (2006). Dan tahun ini tiba-tiba Nia Dinata selaku produsernya kembali turun gunung dengan film bertemakan superhero dengan poster bergaya kartun. Jika anda memperhatikan posternya dengan seksama, niscaya bisa menebak 70-80% cerita apa yang kira-kira disuguhkan. Seorang pahlawan “unik” gaya baru dengan segala kelebihan dan kekurangannya merupakan suatu karakter istimewa untuk diangkat ke sebuah film superhero bernuansa lokal.
Dengan plot yang carut marut itulah, film ini berusaha sejujur-jujurnya menyentil segala problematika yang terjadi di negara kita ini. Mulai dari ormas yang rajin main hakim sendiri, berita infotainment yang semakin tak karuan, situasi politik yang kerap kisruh, perilaku hedonisme wanita kalangan atas, kaum minoritas yang kian terpojok. Semua itu dilabeli negeri antah berantah tanpa menyebut nama. Cerdik sekaligus meminimalisir aspek kontroversial tentunya.
Semua aktor-aktris yang mengisi cast film ini tidak usah diragukan lagi. Aming seperti biasa "lugas" dengan ekspresi dan tingkah laku khasnya, ditambah kostum kulit dan wig hitam putih sepintas mengingatkan kita pada biduanita internasional Lady Gaga. Joko Anwar yang tampil sekilas juga cukup menggigit dengan mulut bawelnya. Duet om Robby dan tante Ria tak usah ditanya, klop sebagai dua mentor senior. Debutan-debutan seperti Marcell dan Fitri juga tidak kalah menggigit. Juga ada Sarah, Vincent, Shanty yang tidak boleh disepelekan kontribusinya. Pokoknya semua mengisi peran masing-masing dengan menarik, mungkin karena karakterisasinya sendiri juga kaya improvisasi.
Meskipun terkesan berantakan, norak dan sangat colorful, Madame X tetaplah sebuah tontonan yang menjual. Di luar faktor faktual terkini dan cast yang cemerlang, keberanian trio produser-sutradara-penulis patut diacungi jempol untuk keberaniannya menampilkan sesuatu yang beda dalam porsi humor yang pas tanpa bermaksud menyinggung pihak minoritas tertentu. Inilah cara baru penegak keadilan bekerja dengan senjata-senjata yang "tidak terduga". Thumbs up!
Durasi:
100 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar