Tagline:
Ben loves his family almost as much as he loves himself
Storyline:
Memasuki usia paruh baya, Ben Kalmen pernah sukses sebagai penjual mobil di wilayah Tri-State sampai menjadi sampul majalah Forbes. Semua itu berakhir saat ia mengeruk keuntungan "kotor" dari perusahaan tempatnya bekerja hingga berakhir di penjara, walau kemudian bebas dengan jaminan. 6 tahun lalu, Ben disarankan dokter untuk scan jantung untuk mengecek apakah ada kelainan atau tidak tetapi ia menolak. Kini ia menjalani hidup seorang diri dengan caranya sendiri. Bertemu mantan istrinya, Nancy dan anaknya, Susan yang telah berkeluarga dan memberinya cucu, Scotty hingga istri barunya, Jordan serta temannya, Jimmy, Ben menemui berbagai konflik yang sulit dibayangkan sebelumnya.
Nice-to-know:
Reuni pertama Douglas dan DeVito setelahj terakhir The War of the Roses (1989).
Cast:
Menyabet Oscar gelar Aktor Terbaik lewat Wall Street (1987), Michael Douglas memerankan Ben Kalmen, pria paruh baya yang sangat "menikmati" hidupnya.
Susan Sarandon sebagai Nancy Kalmen
Danny DeVito sebagai Jimmy Merino
Mary-Louise Parker sebagai Jordan Karsch
Jenna Fischer sebagai Susan Porter
Imogen Poots sebagai Allyson Karsch
Jesse Eisenberg sebagai Daniel Cheston
Director:
Kolaborasi kedua Brian Koppelman dan David Levien setelah Knockaround Guys (2001) dimana mereka juga menulis dan memproduserinya secara langsung.
Comment:
Sikapilah film ini sebagai sebuah renungan yang diimplementasikan ke dalam satir atau komedi hitam atau apapun sebutan anda, niscaya anda dapat menikmatinya dari awal sampai akhir. Tetapi jika anda tidak siap menerima logika seorang Ben Kalmen dalam menjalani hidupnya, bisa jadi anda meninggalkan bioskop lebih awal. Kisah seorang protagonis yang tidak simpatik yang dihasilkan oleh duo berbakat Koppleman dan Levien yang pernah menghasilkan Rounders (1998) dan Oceans 13 (2007).
Semua jajaran castnya bermain dengan baik. Apresiasi patut dilayangkan kepada Douglas dengan peran yang tidak asing baginya terutama setelah karir panjang selama lebih dari 40 tahun. Di satu sisi ia bermain sebagai pria tua bijaksana yang mampu mencermati langkah-langkah yang harus diambilnya tetapi di sisi lain ia menjadi pria tidak dewasa yang selalu mengikuti insting yang ceroboh dan tidak bertanggungjawab. Kedua hal itu dilakoninya nyaris di setiap scene termasuk berbagi layar dengan supporting cast lain yang juga bermain mengesankan. Kaliberitas Sarandon atau DeVito tidak perlu diragukan lagi dari generasi yang sama dengan Douglas. Sedangkan Poots dan Eisenberg yang mewakili generasi muda juga mampu mengimbangi Douglas.
Endingnya bisa jadi ditebak oleh anda yang sejak pertama sulit "memihak" pada karakter Douglas. Terlepas dari beberapa "missing part" masa lalu seorang Ben Kalmen yang tidak diceritakan (yang mungkin saja lebih mengangkat kualitas film secara utuh), Solitary Man tergolong berhasil menerjemahkan tema krisis paruh baya dengan dialog sarkastis, sikap sinis dan beberapa tindakan "ekstrim" terutama secara seksualitas. Namun bisa jadi itulah pikiran pria sesungguhnya yang kerap mendominasi dan memanipulasi segala sesuatunya, tak peduli berapapun usianya.
Durasi:
85 menit
U.S. Box Office:
$3,850,796 till mid July 2010.
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar