Quotes:
Rizvan Khan-My name is Khan, and I am not a terrorist.
Storyline:
Sedari kecil, Rizvan Khan menderita asperger atau autism. Takut pada warna kuning, ruang sempit, suara bising, orang-orang yang baru dikenal sehingga sulit mengembangkan dirinya. Beruntung ibundanya selalu setia menemani dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan tentang orang baik dan jahat. Rizvan sebetulnya anak yang cerdas, di usia remaja mampu memperbaiki barang-barang elektronik yang rusak. Hal ini kemudian memisahkan ia dengan adik kandungnya, Zakir yang hijrah untuk studi di tempat yang lebih baik. Bertahun-tahun kemudian, ibunya meninggal dan memaksa Khan untuk keluar dari zona nyamannya. Perjalanan membawanya bertemu dengan Mandira, kapster cantik ceria yang pernah gagal dalam pernikahan dan membawa seorang putra bernama Sameer. Perlahan tetapi pasti, kedekatan Rizvan dan Mandira semakin meyakinkan mereka untuk kehidupan pernikahan yang saling mengisi. Sayangnya kejadian 9/11 mengubah semuanya dan Rizvan harus meyakinkan publik Amerika bahwa ia bukanlah teroris dengan tujuan akhir bertemu Presiden agar Mandira mau bertemu dengannya kembali..
Nice to know:
Sutradara Karan Johar dan penulis skrip Shibani Bathija sempat mewawancarai Chris dan Gisela Slater-Walker, penulis buku yang menginspirasi romansa hubungan Rizvan dan Mandira di bagian pertama film.
Cast:
Mega bintang Bollywood, Shah Rukh Khan didapuk sebagai Rizvan Khan yang berhasil mengatasi kekurangannya untuk hidup bahagia dan melakukan apa yang ia anggap benar.
Kajol sebagai Mandira
Christopher B. Duncan sebagai Barack Obama
Zarina Wahab sebagai Ibu Rizvan dan Zakir
Jimmy Shergill sebagai Zakir
Director:
Film debutnya Kuch Kuch Hota Hai (1998) sukses besar di pasaran internasional yang melambungkan nama Karan Johar yang juga sering bertindak sebagai produser dan penulis cerita.
Comment:
Saat pertama diputar di jaringan XXI, saya sempat bertanya-tanya film apakah ini. Lalu mendengar orang-orang berkata ini film yang bagus dan menimbulkan antrian panjang. Akhirnya pada pemutaran weekend keduanya, saya menyempatkan diri menyaksikan film ini tanpa ekspektasi apapun secara saya bukan penggemar film India walau pernah menonton beberapa yang cukup go internasional di masa lalu. Pada dasarnya film ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama bercerita tentang pengenalan tokoh dan awal kisah cinta. Bagian kedua lebih ke permasalahan perbedaan ras di negara maju seperti Amerika dan tragedi WTC yang memilukan itu yang telah menimbulkan jurang di antara penduduk sipil dengan warga Muslim pada umumnya. Semua itu diolah dengan tepat dan relevan. Sinematografi yang disuguhkan Karan sangat istimewa. Jangkauan setting yang luas dengan rentang waktu yang panjang berhasil diketengahkan dengan alur maju-mundur yang solid. Dari segi cast, reuni SRK dan Kajol yang pertama kali menghentak lewat Kuch Kuch Hota Hai sudah merupakan nilai plus. Dan SRK menampilkan akting terbaik sepanjang karirnya disini dengan mempertontonkan ekspresi, bahasa tubuh dan olah kata yang meyakinkan sebagai orang yang menderita kelainan bawaan. Kajol juga menampilkan emosi yang tidak kalah mengagumkan sebagai seorang Ibu yang tertekan menghadapi situasi ras yang tidak menyenangkan yang telah mengambil semua miliknya yang berharga. Chemistry keduanya terasa pas dan wajar. Original score juga dengan indah mengiringi setiap scene. My Name Is Khan bukanlah film India pada umumnya dan saya yakinkah anda menontonnnya untuk merasa tergugah, bahagia, trenyuh, benci sekaligus dalam pengalaman sinema yang luar biasa emosional selama hampir tiga jam ini. Tidak heran jika film ini akan booming dalam tangga box-office ataupun festival film internasional. Pesan saya: Jangan malu untuk tertawa ataupun meneteskan air mata sekalipun!
Durasi:
155 menit
U.S. Box Office:
$3,253,168 till end of Feb 2010
Overall:
9 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar