Storyline:
Sepintas Rico terlihat keren, baik hati dan sopan sehingga tidak heran banyak gadis-gadis yang jatuh ke pelukannya. Tetapi sebetulnya ia seorang hiperseks dan selalu berganti teman tidur setiap malam sampai tewas mengenaskan dibunuh seorang kuntilanak yang menyamar sebagai gadis cantik. Beberapa waktu kemudian, Marsya yang baru datang dari Pekalongan datang ke Jakarta untuk menyambung hidup dan secara tidak sengaja menempati kamar kos bekas Rico. Gangguan demi gangguan gaib dialaminya setiap malam. Beruntung Marsya kemudian mendapat pekerjaan sebagai sekretaris Pak Raymond, bos muda yang memiliki asisten bermana Andre. Tidak dipungkiri Pak Raymond menaruh hati pada Marsya yang sayangnya lebih tertarik pada Andre. Situasi bertambah rumit karena akibat persetubuhan arwah Rico terhadap Marsya, gadis tersebut hamil. Siapakah yang akan mempercayai ceritanya kelak dan mau menerima Marsya apa adanya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh MM Creations Pictures.
Cast:
Cynthiara Alona sebagai Marsya
Teguh Julianto sebagai Rico
Faizal sebagai Pak Raymond
Elfrida Manik sebagai Andre
Amastur
Anggun
Nia
Winda Amanta
Daffy
Director:
Terbilang pendatang baru di jajaran sutradara film nasional, Petruska Karangan pede bekerjasama dengan penulis skrip Cherryl Samantha untuk membesut film ini.
Comment:
Dari judul yang vulgar, rasanya bisa ditebak film ini akan mengarah kemana. Lagi-lagi horor seks yang dangkal. Apalagi melihat jajaran castnya terutama dua nama utama. Cynthiara dan Teguh. Cynthiara merupakan andalan Maxima Pictures dalam beberapa komedi horor berbau seks seperti Setan Budeg dsb. Tidak perlu berakting ciamik, hanya perlu mendesah-desah dan bergaya menggelepar-gelepar selayaknya diperkosa bayangan sepanjang film. Sedangkan Teguh yang pernah menjadi salah satu ikon aktor drama seks 1990an entah apa yang ia cari disini. Mulai dari produser, pria hiperseks, hantu, hingga bocah hantu ia lakoni disini. Wow! Belum lagi beberapa adegan syur yang untungnya telah tergunting sensor di usianya yang sudah memasuki paruh baya. Motif tersendiri? Entahlah! Yang jelas dari awal film bergulir ke pertengahan hingga akhir, penonton semakin mengernyitkan dahi dan tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan cerita tidak masuk akal di hadapan mereka.
Durasi:
85 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar