Cerita:
Grup rock yang mulai turun pamor, The Pangky's didapuk produser untuk mengubah haluan menjadi grup beraliran Melayu dengan berkolaborasi dengan Munanada, grup Melayu yang telah terbukti kesuksesannya. Hal tersebut tidaklah begitu saja diterima para anggota The Pangky yaitu Ipank pada vokal, Ozi pada drum, Erick pada gitar dan Joy pada keyboard karena masing-masing mereka dituntut untuk menyesuaikan diri dengan peraturan baru termasuk mencopot segala atribut penampilannya. Munanada sendiripun bukan orang yang mudah bekerjasama dan sangat agamais sampai akhirnya ia terlibat perang dingin dengan Ipank. Malang bagi Ipank karena kemudian ia jatuh cinta dengan Gaby yang ternyata putri Munanada dari istri ketiganya! Akankah pada akhirnya The Pangky's bisa berdiri lagi?
Gambar:
Penampilan panggung The Pangky's dan Munanada ditampilkan sedemikian rupa untuk memancing tawa sehingga tak jarang tercipta nuansa komikal di setiap adegannya.
Act:
Peran utama layar lebar pertama bagi Candil yang didapuk sebagai Ipank, rocker pemarah yang suaranya sangat melengking.
Rapper yang tengah naik daun, Saykoji bermain sebagai Joy, keyboardist bertubuh tambun berkepala plontos yang hobi makan dan kentut.
Komedian Ramzi kebagian peran Ozi, drummer keturunan Arab yang seringkali terlambat.
Edric Tjandra sebagai Erick, pemain gitar yang mudah tersinggung.
Penampilan kocak Joe P-Project sebagai Munanada, penyanyi Melayu senior yang senang bertingkah.
Terakhir Sarah Jane sebagai Gaby, putri Munanada yang jatuh cinta pada Ipank.
Sutradara:
Terakhir bermain dalam komedi hitam Asmara Dua Diana, Awi Suryadi kini mencoba genre komedi musikal dengan memanfaatkan beberapa artis musik asli sebagai karakter utama di filmnya.
Comment:
Trailer film ini menyiratkan janji dan mungkin akan mengingatkan anda pada D'Bijis (2006). Tetapi setelah menontonnya, kualitas akhirnya tidak berbeda jauh dengan D'Bijis yang cukup mengecewakan itu, hanya mungkin sedikit lebih baik. Dari segi cast, kehadiran Candil dan Joe P-Project menjadi nilai jual yang baik karena keduanya menampilkan karakter yang kuat dan saling berseberangan, ditambah lagi oleh Ramzi yang semakin lugas melawak. Namun hal tersebut tidak terbantu oleh skenario yang ditulis oleh Benni Setiawan karena terkesan menggampangkan plot cerita. Awi selaku sang sutradara yang tiga karya awal layar lebarnya tergolong diterima masyarakat dengan baik kali ini malah semakin turun. Alhasil, Selendang Rocker hanya akan sekadar menghibur dengan standar komedi nasional tanpa ada kesan mendalam yang ditinggalkan.
Durasi:
90 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar