XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Minggu, 03 Juli 2011

FOUR : Antologi Horor Thailand Invasi Pikiran

Tagline:
Face your deepest fear

Terbagi dalam 4 segmen:
CLEAN-UP DAY (10 min) by Ekkasith Thairath
Sekelompok remaja putra sedang nongkrong di café terbuka di suatu sore yang cerah. Pembahasan mengenai global warming pun berujung pada virus. Sederetan virus memang sudah disinyalir berbahaya dan mematikan manusia. Namun adakah virus yang mampu memusnahkan kaum manusia secara massal? Di luar dugaan, salah seorang dari mereka yang bernama Nut sudah menciptakan sebuah virus maut dimana teman-temannya akan menjadi korban terlebih dahulu.

THE GIFT SHOP FOR THE ONES YOU HATE (35 min) by Kongkiat Khomsiri
Boy, seorang karyawan yang baru dipromosikan sebagai manajer dihujani berbagai hadiah dari orang-orang di sekitarnya. Dalam perjalanan pulang, Boy yang sesungguhnya masih berduka akibat kekasihnya yang tewas gantung diri menemukan sebuah toko misterius bernama 'GIFT SHOP FOR THE ONES YOU HATE'. Bukan toko sembarangan dimana barang-barang yang dijual di dalamnya dapat mencelakakan siapapun yang dituju. Hidup Boy pun mulai berantakan karena dilanda ketakutan berlebihan akan barang-barang yang pernah diterimanya.

EERIE NIGHTS (35 min) by Phawat Panangkasiri
Song merupakan buronan pelarian polisi yang berbahaya karena sifat ekstrimnya yang sulit diduga. Lelah bermotor dengan adiknya Joe dan sahabatnya Nueng, mereka beristirahat di sebuah rumah tua yang terbengkalai. Di sanalah kejadian-kejadian misterius mulai terjadi dimana halusinasi dan kenyataan menjadi sulit dibedakan. Akankah karma bekerja pada akhirnya?

HOO AA GONG (40 min) by Chookiat Sakveerakul
Satu keluarga disfungsi dilanda musibah saat kakek tertua tiba-tiba meninggal. Demi penghormatan terakhir, mayatnya diawetkan dan dipertahankan di dalam rumah! Sebuah tindakan sinting sekaligus sulit dipercaya hingga satu-persatu anggota keluarga tersebut mulai merasakan sang kakek bangun kembali dari tidur abadinya. Benarkah ada warisan tersembunyi yang ingin ditunjukkannya?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Sahamongkol Media Channel

Cast:
Ananda Everingham
Alexander Rendel
Pakorn Chatborirak
Alice Tsoi

Director:
Digawangi oleh empat sutradara yang sebelumnya angkat nama lewat film-film horor thriller macam Body #19, Slice, 13 Beloved dan Shadows of the Naga
Ekkasith Thairath
Kongkiat Khomsiri
Chookiat Sakveerakul
Phawat Panangkasiri

Comment:
Kesuksesan antologi horor macam 4BIA (2008) dan sekuelnya PHOBIA 2 (2009) memang sedikit mengubah peta perfilman Thailand. Berbagai judul dengan formula serupa pun bermunculan kemudian walau tidak semuanya mampu mengekor sukses yang sama dalam arti kualitas dan kuantitas secara harfiah. Salah satunya adalah film ini yang kembali menyuguhkan horor dalam berbagai nuansa mulai dari gore hingga comedy sekalipun.
Sayangnya bakat besar masing-masing dari Ekkasith, Kongkiat, Chookiat, Phawat tidak secara otomatis dapat menghadirkan kisah yang fresh dan enak diikuti. Keempat chapter dalam antologi kali ini tergolong gagal menampilkan kejutan-kejutan baru yang diharapkan bisa menohok para penontonnya. Yang tersisa kemudian hanyalah balutan segmen-segmen yang seperti kelimpungan mencari celah kreatifitas yang belum terjamah sebelumnya.
Favorit saya disini hanyalah chapter genap 2 dan 4. Hoo Aa Gong membalut komedi horor keluarga ala film Mandarin tahun 1980an (ingat Happy Ghost?) dengan cerdas. Karakterisasi para tokohnya pun mudah terbaca tanpa harus ada introduksi resmi seiring film berjalan. The Gift Shop For The Ones You Hate membangun konsep layaknya Final Destination yang dibumbui balas dendam. Penonton seakan diajak peduli pada nasib sang tokoh utama yang mengalami kondisi superparanoid.
Sedangkan chapter ganjil 1 dan 3 tidak meninggalkan kesan apapun. Clean-Up Day memang nyaris berhasil dengan ide-idenya tetapi terasa terlalu singkat untuk dapat meninggalkan shock teraphy yang kuat dalam benak penonton meski usaha di menit-menit terakhirnya boleh diapresiasi. Eerie Nights agak membosankan dalam bertutur dimana plotnya sudah berkali-kali digunakan dalam feature film yang berdiri sendiri.
Bagi anda yang berniat menyaksikan FOUR sebaiknya jangan berekspektasi kelewat tinggi apalagi berniat membandingkannya dengan dwilogi Phobia yang fenomenal itu. Film berjudul asli Lud 4 Lud ini justru lebih terasa sebagai proyek coba-coba yang untungnya masih mampu menyihir penonton lewat detail hal-hal kecil yang biasa terlewatkan oleh mata dan pikiran. Tidak percaya? Coba saja perhatikan secara seksama dalam perjalanan rollercoaster horor dua jam tersebut.

Durasi:
120 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar: