Quotes:
Milli: Cinta itu seperti kopi, enak diminum kalo masih panas. Tapi resikonya jadi cepat habis..
Storyline:
Sekelas dalam sebuah SMU di Bandung, Milli dan Nathan saling menyukai satu sama lain. Nathan yang cerdas dan fokus pada cita-citanya sebagai kebanggaan keluarga seringkali mengingatkan Milli untuk rajin belajar. Namun sikap Milli yang polos malah semakin menarik Nathan untuk menjatuhi pilihannya. Keduanya pun berpacaran layaknya remaja berbahagia, apalagi didukung oleh kedua sahabat mereka yaitu Asti dan Oji. Selepas kelulusan, Nathan lebih memilih melanjutkan kuliah di Jakarta, meninggalkan Milli yang memilih untuk menetap dan meneruskan impiannya sebagai penulis novel. Perpisahan tidak terhindarkan meski beberapa tahun kemudian keduanya bertemu kembali tanpa bisa membohongi perasaan masing-masing. Apakah menyatukan dua hati yang saling mencinta sedemikian sulit karena pertentangan ego?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Falcon Pictures dan gala premierenya diselenggarakan di fX Platinum XXI pada tanggal 22 Juni 2011.
Cast:
Olivia Jensen Lubis sebagai Milli
Chris Laurent sebagai Nathan
Sabai Morscheck sebagai Asti
Chaca Rasidy Ariefiansyah sebagai Oji
Fendy Chow sebagai Oscar
Frans L. Tumbuan
Minati Atmanagara
Mario Lawalata
Him Damsyik
Director:
Pria kelahiran Salatiga berusia 46 tahun bernama Hanny R. Saputra ini mulai dikenal luas lewat debutnya, Virgin di tahun 2004.
Comment:
Romantisme remaja.. Ah rasanya sebuah tema drama cinta yang tak lekang oleh waktu dan telah melahirkan berjuta-juta versi diantaranya. Lantas yang tersisa hanyalah eksekusi sebuah skenario dengan sentuhan baru plus nilai jual yang coba ditawarkan disana-sini. Kali ini faktor nama sohor Hanny R. Saputra dan Olivia Jensen lah yang berusaha mengangkat film secara keseluruhan. Berhasil atau tidaknya tentu dikembalikan kepada penilaian masing-masing penonton.
Plot ceritanya sendiri nyaris sama dengan sebuah judul film nasional yang baru saja tayang beberapa waktu lalu. Tidak perlu saya sebutkan agar tidak terkesan spoiler. Perbandingan dari berbagai segi boleh saja dilakukan tapi yang jelas masing-masing film memiliki plus minus tersendiri. Kali ini sang penulis skrip handal Titien Wattimena berupaya menyuguhkan detail konflik dari sudut pandang para karakter utamanya sehingga didapatkan sisi personal yang ingin disampaikan.
Olivia merupakan aktris muda berbakat dalam hal akting tapi masih terlihat kesulitan memvariasikan perannya dari satu film ke film lainnya. Karakter Milli di tangannya digambarkan siswi optimis, lugu, ceria kemudian bertransformasi menjadi penulis muda cerdas, sukses, mandiri. Sedangkan debut Chris tidak terlalu mengecewakan meski ia lebih mengandalkan wajah fresh dan cutenya sebagai heartthrob bernama Nathan yang sikapnya selalu maju mundur itu.
Chemistry mereka terjalin cukup manis dan menggemaskan. Saya tidak akan berbicara mengenai French kiss yang kabarnya digunting LSF tersebut. Namun sejak menit awal penonton diajak bersimpati pada keduanya. Sedangkan karakter yang dihidupkan oleh Sabai dan Chaca juga turut memperkuat esensi persahabatan yang terjalin sejak bangku sekolah itu dimana permainan “Pancasila Lima Dasar” mungkin akan membawa ingatan anda melayang kembali..
Sutradara Hanny masih menggunakan ciri khasnya yakni tempo lambat untuk mengeksekusi skrip detail dari Titien. Bisa jadi anda akan merasa bosan walau jika ditelaah lebih jauh, gambar-gambar yang disuguhkan sebetulnya berbicara banyak. Terima kasih pada lokasi setting Kota Kembang yang mampu dimaksimalkan untuk mendukung penceritaan. Dramatisasi terbangun dengan baik tanpa kesan berlebihan walau sayangnya harus ditutup dengan ending yang terlalu rushing tanpa penjelasan lebih dalam akan alasan dan situasi sebenarnya yang dihadapi tokoh Nathan tersebut.
Milli & Nathan memang tidak akan mengajarkan anda akan konsep baru percintaan dua sejoli muda usia tetapi harus diakui cukup mengesankan dalam bertutur dan menegaskan problema yang terjadi di antara kedua tokoh utamanya. Suatu suguhan yang mengajak anda berandai-andai untuk mengalami perasaan seperti yang dimiliki Milli. Bukankah bahagia dan sedih itu satu paket? Terbungkus dalam balutan satu cinta yang tulus bersemi..
Durasi:
90 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar