Quotes:
Piper: Gimme one good reason I shouldn't shoot you in the face.
Milton: I'm driving.
Piper: You know what I mean!
Storyline:
Misi John Milton cuma satu yaitu mencari Jonah King yang telah menculik cucu perempuan dari putrinya yang menghilang demi persembahan sebuah sekte sesat. Namun John selalu dibuntuti pria perlente, The Accountant yang bertekad menangkapnya kembali. Dalam perjalanan, John bertemu pramusaji Piper yang diyakini dapat membantunya. Berdua mereka menelusuri jejak Jonah dengan mobil dan senjata untuk menumpas siapapun yang menghalangi jalan mereka.
Nice-to-know:
Karakter Nicolas Cage disini adalah John Milton yang juga nama penulis film Paradise Lost, sebuah epic yang bercerita Satan pencipta neraka.
Cast:
Kemunculan pertamanya lewat film televisi Best of Times (1981) telah menuntun Nicolas Cage menjadi seperti sekarang ini. Peran John Milton diwujudkannya dalam sosok berambut setengah pirang, berjaket kulit dan berkacamata hitam.
3 dari 4 filmnya di tahun 2009 sudah saya saksikan termasuk Zombieland, kini Amber Heard bermain sebagai Piper, mantan waitress yang dikhianati tunangannya hingga harus menelusuri perjalanan maut.
William Fichtner sebagai The Accountant
Billy Burke sebagai Jonah King
David Morse sebagai Webster
Director:
Merupakan film berbasis 3D kedua bagi Patrick Lussier setelah My Bloody Valentine (2009).
Comment:
Terus terang saya teramat jengah melihat nama Cage mengisi sebuah film selama 2 tahun terakhir. Kebintangannya semakin memudar dengan peran-peran stereotype yang samasekali tidak membantu apapun dalam peningkatan karirnya. Bagaimana dengan tokoh John Milton disini? Di luar dugaan, Cage mampu memainkan sosok tangguh gila yang berpenampilan dingin dengan penampilan super cuek berantakan dari luka dan codet di sekujur wajahnya. Dan ini menyenangkan apalagi dilengkapi dengan kacamata hitam dan senjata-senjata mematikan yang dimilikinya.
Di luar Cage juga ternyata didukung oleh aktor-aktris yang bermain cool dan nyaman. Sang heroine adalah Heard yang cantik seksi tetapi mampu bertarung dengan cekatan, tipikal jagoan wanita dalam action flick favorit anda. Sang messiah adalah Burke yang terlihat flamboyan yang mengingatkan pada sosok Elvis Presley dengan aksen Amerika Selatan yang mantap. Sang accountant adalah Fichtner yang berdandan kelimis seperti Neo dalam The Matrix tetapi dengan dialog-dialog tajam terlontar dari mulutnya. Lihat bagaimana ia menjentikkan koin dan mengubahnya menjadi kartu identitas FBI dengan cepatnya. Menarik!
Sutradara Lussier memadukan segala elemen yang biasanya dipertontonkan oleh film kelas B yaitu konten-konten dewasa. Sebut saja minuman keras, rokok, seks bebas, senjata tajam dsb plus berbagai umpatan kasar mewarnai nyaris setiap pertukaran kalimatnya. Semua itu terasa cukup menyenangkan dalam balutan 3D seperti desingan peluru, sambaran api, pecahan bom dll meskipun semua itu bukan hal baru lagi.
Skrip yang ditulis oleh Lussier sendiri bersama Todd Farmer memang tergolong klise dan murahan. Anda akan dengan mudah menebak adegan demi adegan bahkan mungkin pengucapan dialog demi dialognya. Namun penempatan soundtrack yang tepat rasanya tetap mampu membuat anda bersemangat mengikutinya sampai selesai walaupun harus menggeleng-gelengkan kepala akan apa yang anda baru saksikan.
Bagi saya, Drive Angry merupakan sebuah guilty pleasure. Film yang berkualitas buruk tapi herannya masih dapat dinikmati sebagai tontonan aksi yang lengkap termasuk suguhan adegan vulgar dan sadis dimana-mana. Sekarang terserah anda menilainya apakah sependapat dengan saya atau tidak. Yang pasti bagian penutup yang memperlihatkan jalan raya terbakar menuju neraka saat credit title bergulir sangatlah indah di mata!
Durasi:
95 menit
U.S. Box Office:
$9,103,951 till March 2011
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar