Tagline:
Express Delivery.. Zero Stress..
Storyline:
Seorang kurir ekspress, Sam dengan skuternya bertekad menyelesaikan pekerjaan dadakan yang memberinya komisi besar dalam waktu sesingkat mungkin. Berbagai cara ditempuhnya demi menepati janji tepat waktu ke pesta pernikahan saudara kekasihnya, Nadia. Sayangnya tugas yang dikira mudah itu ternyata melibatkan banyak pihak yang mengincar paket tersebut. Kini Sam harus memutar otaknya untuk dapat menyelamatkan harinya sekaligus dirinya sendiri dari bahaya yang timbul satu-persatu.
Nice-to-know:
Berjudul asli Coursier dalam bahasa Perancis yang berarti kurir.
Cast:
Baru saja tampil sebagai Billy The Kid dalam Lucky Luke (2009), Michaël Youn kebagian peran sebagai Samuel Skjqurilngskwicz.
Géraldine Nakache sebagai Nadia
Jimmy Jean-Louis sebagai Steve Loki
Didier Flamand sebagai Maurice Skjqurilngskwicz
Catalina Denis sebagai Louise
Natalia Dontcheva sebagai Iris
Director:
Merupakan film kedua Hervé Renoh setelah Requiem (2001).
Comment:
Bisa jadi ide film ini muncul dari gabungan antara Taxi dan The Transporter, hanya saja unsur serius yang sedikit ditinggalkan dan digantikan oleh unsur komedi. Menarik rasanya melihat Europa Corp. yang juga dibentuk salah satunya oleh Luc Besson dalam menghasilkan film-film Perancis dengan berbagai genre yang bisa dijual di pasaran internasional.
Walau terbilang minim pengalaman, sutradara Renoh cukup handal meramu bumbu aksi dengan komedi secara seimbang di sepanjang durasinya. Anda juga seakan diajak tour menelusuri semua sudut jalan dan distrik kota Paris lewat petualangan Samuel dengan skuternya. Scene panjang dan pendek bergantian dihadirkan sebagai amplitudo ketegangan.
Pemilihan Youn sebagai Samuel memang terasa dapat dipercaya sebagai pria biasa yang berubah menjadi pahlawan dadakan. Meskipun kelemahan skrip dalam menggiringnya ke proses tersebut cukup terlihat. Nakache dan Denis terlihat pas sebagai dua karakter utama wanita. Sedangkan dari sisi antagonis tidaklah terlalu menakutkan mengingat sisi komedinya cukup dominan sehingga berbagai tingkah karikatural juga muncul disini. Lumayan menyenangkan melihat situasi tak diharapkan dapat disikapi secara jenaka oleh para tokoh disini yang kebetulan saling berbagi layar secara natural.
Walaupun di beberapa adegan krusial terasa berantakan karena dieksekusi terburu-buru (entah disengaja atau tidak demi menyiasati kekurangan yang mungkin timbul), The Paris Express cukup memenuhi standar tontonan aksi komedi yang fun untuk disaksikan di waktu senggang anda. Saran saya jangan coba-coba menyebutkan nama belakang Samuel jika tidak ingin lidah anda keseleo. Ending yang chaos memberikan twist yang menggelitik walau sebetulnya tidak baru. Berbagai ciri khas action tahun 80an akan muncul kembali disini seperti salah satu contohnya senjata palsu yang dapat mengecoh perhatian orang.
Durasi:
90 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar