Seorang anak bernama Guntur memiliki bakat bermain bulutangkis dan seperti ayahnya yang seorang komentator pertandingan bulutangkis kampung, mereka mengidolakan Liem Swie King. Sayangnya semua itu tidak didukung dengan baik karena Guntur tinggal di desa kecil di pedalaman Banyuwangi dan hanya bermodalkan raket kayu! Namun sahabat setianya Raden terus mendukung Guntur dengan memberikan latihan fisik dan dukungan semangat yang membara sampai pada akhirnya nekad mendaftarkan Guntur untuk ikut pelatihan daerah dimana orang-orang terpilih bisa mengikuti seleksi nasional di Kudus. Apakah mimpi Guntur akan berhasil diperjuangkan?
Gambar:
Pusat pelatihan klub Djarum Kudus disorot dengan detail. Panorama pedesaan tempat Guntur tinggal pun sangat indah, lengkap dengan sekawanan rusa/kijang yang menggerombol merumput..
Act:
Kedua aktor cilik bermain baik dan menciptakan chemistry yang cukup kuat.
Rangga Raditya sebagai Guntur
Lucky Martin sebagai Raden
Surya Saputra sebagai Pelatih
Mamiek Prakoso sebagai Ayah Guntur
Jangan lupakan cameo beberapa pemain dan mantan ikon bulutangkis nasional seperti Maria Kristin, Heryanto Arbi, Yuni Kartika, Ivana Lie dan tentunya Liem Swie King sendiri
Sutradara :
Film perdana Ari Sihasale yang selama ini lebih sering duduk di bangku produser. Hasilnya? Pengalamannya dalam dunia akting turut membantu menciptakan karya yang seimbang di berbagai segi termasuk dramatisasi dan eksekusi cerita.
Komentar:
Kerangka cerita yang tidak jauh berbeda dengan milik Garuda Di Dadaku yang ironisnya muncul hampir bersamaan mulai dari adanya pelatih, tiga sahabat yaitu dua laki-laki dan satu perempuan, ada tokoh dalam keluarga yang disantuni, ada tantangan untuk pembuktian diri pada akhirnya. Tapi saya disini tidak mengucilkan arti kata kreatifitas karena yang ditampilkan mempunyai misi mulia masing-masing. Dalam pandangan saya, King yang mengusung olahraga bulutangkis menang dalam hal realitas yang lebih membumi sehingga apa yang disuguhkan terlihat wajar. Bagaimana menurut anda?
Durasi:
105 menit
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
105 menit
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
1 komentar:
KING!
Senangnya nonton film Indonesia yang sangat Indonesia ini :) Gak ada Jakarta-Jakartanya hehehe. Gambarnya bener-bener so personal, detail dan so Indonesia.
Menyenangkan melihat alam sebenarnya itu... Hijau :) lengkap dengan kehidupan kampungnya.
Semoga Alinea semakin banyak menciptakan karya yang indah seperti ini...
-Fiz
Posting Komentar