XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label zack snyder. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label zack snyder. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Juni 2013

MAN OF STEEL : Superb Induction For Super Human We All Know

Quote:
Jonathan Kent: You just have to decide what kind of man you want to grow up to be, Clark. Whoever that man is, he's going to change the world..

Nice-to-know:
Darren Aronofsky, Duncan Jones, Ben Affleck, Tony Scott, Matt Reeves dan Jonathan Liebesman sempat dipertimbangkan untuk menyutradarai film ini sebelum Zack Snyder terpilih.

Cast:
Henry Cavill
sebagai Clark Kent / Kal-El
Amy Adams
sebagai Lois Lane
Michael Shannon
sebagai General Zod

Kevin Costner sebagai Jonathan Kent
Diane Lane sebagai Martha Kent
Russell Crowe
sebagai Jor-El

Ayelet Zurer sebagai Lara Lor-Van
Antje Traue sebagai Faora-Ul
Laurence Fishburne
 sebagai Faora-Ul
Harry Lennix sebagai General Swanwick
Richard Schiff
sebagai Dr. Emil Hamilton
Christopher Meloni
sebagai Colonel Nathan Hardy
 

Director:
Merupakan feature film keenam bagi Zack Snyder setelah terakhir menggarap Sucker Punch (2011).

W For Words:
Siapa yang tidak mengenal sosok pahlawan dengan lambang huruf S di dadanya? Jangan buru-buru memanggil dia dengan Superman dahulu karena Warner Bros sepakat untuk menyebutnya manusia baja pada installment pertama reboot terbaru tokoh legendaris DC Comics ini. Jika generasi saya dan seterusnya baru mengenal nama Christopher Reeve, Dean Cain, Brandon Routh atau mungkin Tom Welling sebagai para pemerannya secara simultan di layar lebar dan layar gelas, tentunya penunjukan aktor Inggris berusia 30 tahun bernama Henry Cavill cukup beralasan mengingat talentanya yang besar.

Di ambang kehancuran planet Krypton dan aksi kudeta Jenderal Zod, Jor-El dan Lara Lor-Van berhasil mengirim bayi laki-laki mereka Kal ke bumi. Anak dengan kekuatan luar biasa itu kemudian diasuh oleh pasutri Kent, Jonathan dan Martha yang memberinya nama Clark. Segenap peristiwa yang dialami membuat Clark tumbuh dewasa dengan segudang pertanyaan. Adalah wartawati Lois Lane yang bertekad menyelidiki asal-usulnya. Sementara itu Jenderal Zod dan armadanya bebas dari kutukan hingga bertekad membangun kembali Krypton di muka bumi walau harus membinasakan umat manusia. 

Tidak usah heran jika anda menemukan banyak template yang serupa dengan trilogi Batman (2005-2012) karena nama Christopher Nolan ada di jajaran pemilik ide cerita bersama dengan David S. Goyer yang sorangan bertugas rangkap sebagai penulis skenario juga. Introduksi terhadap sang manusia baja itu dilakukan secara detail mulai dari fase anak-anak, remaja sampai dewasa lengkap dengan evolusi sisi emosionalnya. Meski berhasil membalutnya dalam nuansa modern, kecenderungannya menuju genre science fiction instead of fantasy cukup mengganggu saya. Namun mengingat Kal berasal dari luar bumi, hal tersebut (harus) dimaklumi.

Kekuatan utama yang dimiliki film ini ada pada hubungan personal Clark dengan ayah kandung dan ayah-ibu angkatnya. Berbagai momen dramatis yang menghadirkan kutipan-kutipan ‘sakti’ dijamin mampu meluluhlantakkan sanubari anda hingga tak sadar menggulirkan air mata. Penonton yang secara pribadi dekat dengan orangtua pasti merasakan hal demikian. Dua aktor kaliber Oscar yang bukan kebetulan pernah memerankan Robin Hood yakni Costner dan Crowe menunaikan tugasnya dengan luar biasa. Lane dan Zurer juga tak kalah gemilang menampilkan naluri keibuan mereka yang begitu kental.

Bagi saya Cavill sendiri merupakan figur tepat untuk menghidupkan sang manusia baja. Wajah simpatik yang ditunjang dengan fisik kokoh kian menegaskan aura kepahlawanannya. Adams sebagai wartawati ambisius pemenang Pulitzer sukses memperlihatkan rasa keingintahuan tinggi dengan tekad kuatnya. Sayang chemistry keduanya saat berbagi layar justru terlihat kurang maksimal. Semoga pada kesempatan mendatang dapat diperbaiki. Shannon secara cemerlang menjiwai tokoh antagonis Zod dengan sorot mata tajam dan intonasi suara yang menggelegar. Traue sebagai pendampingnya lumayan menyita perhatian masih dengan konsep femme fatale.

Snyder tidak main-main dalam membangun set yang fantastik. Opening berdurasi dua puluh menitan yang mempertontonkan kultur planet Krypton adalah salah satu opening terbaik dalam sejarah film superhero. Belum lagi kecanggihan teknologi yang digunakan para penghuninya amatlah mencengangkan. Bombardir spesial efeknya memang tak dapat dihindari tetapi masih dalam konteks materi yang ada termasuk kedekatan berbagai aspek dengan dunia yang kita tinggali sehari-hari. Gimmick 3D nya memang tidak mutlak sebagai pilihan tapi cukup memuaskan. Balutan scoring musik megah dari Hans Zimmer tak usah diragukan lagi.


Man Of Steel diyakini tidak akan mengecewakan fanboy/fangirl nya di seluruh dunia termasuk merangkul generasi baru karena filmmaker nya tidak melupakan karakteristik dasar yang sudah demikian lekat. Skripnya memang belum sempurna tapi gaya penceritaan dinamis, editing ciamik dengan alur maju mundur dan tempo adaptif agaknya efektif menutupi segala kekurangan yang ada. In the end, it’s a superb induction about a super human we all know. Made us getting into Kal’s shoes to feel his emotions, understand his choices, fulfill his fate is the best thing Snyder could offered.

Durasi:
143 menit

U.S. Box Office:
$125.080.000 till
Jun 2013

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter:

Selasa, 02 Agustus 2011

SUCKER PUNCH : Realitas Misi Pelarian Imajinatif

Quotes:
Sweet Pea: And finally. This question. The mystery of whose story it will be, of who draws the curtain. Who is it that chooses our steps in a dance? Who drives us mad, flashes us with whips, crowns us with victory when we survive the impossible? Who is it that tells all these things?


Storyline:
Gadis muda bernama Baby Doll terpaksa dikurung dalam RS mental oleh ayah dirinya yang penyiksa untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dalam 5 hari. Baby Doll lantas bertemu 4 gadis lainnya yaitu Sweet Pea, Rocket, Blondie, Amber dan menciptakan dunia fantasi sendiri untuk berencana keluar dari sana. Realitas antara kenyataan dan khayalan pun semakin samar dimana mereka membutuhkan 5 jenis barang untuk kabur sebelum High Roller yang ditakutkan datang menjalankan tugasnya.

Nice-to-know:
Film pertama Zack Snyder yang tidak didasarkan pada remake/adaptasi manapun juga.

Cast:
Aktris muda Australia ini mulai terkenal lewat Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events (2004), Emily Browning berperan sebagai Baby Doll
Baru saja tampil dalam Limitless (2011), Abbie Cornish bermain sebagai Sweet Pea
Jena Malone sebagai Rocket
Vanessa Hudgens sebagai Blondie
Jamie Chung sebagai Amber
Carla Gugino sebagai Dr. Vera Gorski
Oscar Isaac sebagai Blue Jones

Director:
Feature film pertama Zack Snyder adalah Dawn of the Dead (2004).

Comment:
Bagi kalangan moviegoers seluruh dunia rasanya setuju jika menganggap Zack Snyder adalah sutradara revolusioner yang dimiliki Hollywood. Visualisasi yang ciamik selalu menjadi menu utama di setiap karya-karyanya, sebut saja 300 yang melegenda itu atau Watchmen yang sama-sama diangkat dari novel grafis. Tidak jika jika sebagian besar bujet dihabiskan untuk menata departemen yang satu ini demi kepuasan mata tentunya.
Plot ceritanya merupakan salah satu inovasi yang patut diacungi jempol. Bukan hanya originalitasnya tetapi juga keberaniannya memadukan fiksi, drama dan action sekaligus. Permasalahannya adalah Snyder tidak berhasil membuat penonton terintrusi ke dalam jalinan kisahnya yang seakan berpijak di antara khayalan dan kenyataan. Hal ini menyebabkan ketidakpedulian terhadap karakter mana yang survive or dead in the end.
Meski demikian para ladies disini sangat memanjakan mata. Browning, Cornish, Hudgens, Chung, Malone masing-masing memancarkan pesona yang berbeda-beda. Blonde, brunette, feminin, tomboy silakan tentukan pilihan anda. Kemahiran Baby Doll, Sweet Pea, Rocket, Blondie, Amber dalam “beraksi” disini sangat menyenangkan untuk disaksikan walaupun nyaris tidak ada kedalaman karakter yang mampu membangkitkan emosi.
Sesaat bisa jadi anda merasa lost di bagian pembukaan dan pertengahan film karena merasa tidak terkoneksi dengan visi Snyder. Feeling yang hampir sama dengan Watchmen dimana serangkaian adegan spektakuler seakan bersifat ambigu. Memasuki ending setidaknya segala perasaan tersebut sedikit tergantikan oleh antusiasme. Namun twist yang disiapkan di akhir film mungkin tidak terlampau sukar diterka oleh anda yang sudah familiar dengan kejutan-kejutan sejenis. Well tried!
Sucker Punch memang semata-mata hanya berusaha menghibur penonton dengan koreografi dan sinematografi yang menakjubkan di sepanjang durasinya. Tidak lebih dan tidak kurang! Minus-minus yang disebutkan di atas kelihatannya akan mengurangi ponten anda terhadap film juga didesign untuk 3D dan IMAX ini pada akhirnya. Namun tidak ada salahnya mengikuti petualangan Baby Doll dalam menemukan peta, api, pisau, kunci sebelum menjawab misteri sendiri mengapa anda memutuskan untuk menonton yang satu ini.

Durasi:
105 menit

U.S. Box Office:
$36,381,716 till May 2011

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:

Sabtu, 02 Oktober 2010

LEGEND OF THE GUARDIANS : THE OWLS OF GA'HOOLE Saat Burung Hantu Berpetualang

Tagline:
On his way to finding a legend...he will become one.

Storyline:
Saat sedang belajar terbang dan terjatuh ke dasar hutan, dua burung hantu muda, Soren dan Kludd diculik oleh tentara St. Aggie's yang memiliki camp pelatihan burung hantu agar menjadi tentara yang handal. Kludd yang ambisius merasa dihargai dan memilih tinggal, sedangkan Soren yang lembut hati berusaha melarikan diri bersama Gylfie yang ditemuinya disana. Usaha yang tidak mudah karena Soren masih dalam tahap belajar sedangkan Nyra beserta bala tentaranya terus mengejar. Susah payah kembali ke kampung halamannya, Soren kemudian bertemu idolanya Ezylryb yang kemudian mengajarnya menjadi burung hantu sejati. Kini Soren yang baru siap menjalani petualangannya sendiri dan meneruskan apa yang diyakininya.

Nice-to-know:
Film pertama sutradara Snyder yang tidak mendapat rating Dewasa.

Voice:
Jim Sturgess sebagai Soren
Emily Barclay sebagai Gylfie
Abbie Cornish sebagai Otulissa
Essie Davis sebagai Marella
Adrienne DeFaria sebagai Eglantine
Joel Edgerton sebagai Metalbeak
Ryan Kwanten sebagai Kludd
Anthony LaPaglia sebagai Twilight
Helen Mirren sebagai Nyra
Hugo Weaving sebagai Noctus / Grimble
Sam Neill sebagai Allomere
Richard Roxburgh sebagai Boron

Director:
Mulai dikenal setelah membesut Dawn of the Dead (2004), Zack Snyder kini dianggap sebagai salah satu sutradara bertalenta yang rata-rata filmnya sukses.

Comment:
Jangan ragukan kemampuan grafis sutradara Snyder. Ia sudah membuktikannya berkali-kali lewat live-action movie sebelumnya. Bagaimana dengan animasi? Film ini adalah jawabannya. Dan sekali lagi ia menjawab tantangan itu dengan baik. Lihat bulu, paruh, kedipan mata, gerak bibir, kepakan sayap para burung hantu disini yang sangat nyata dan detail. Dipadukan dengan elemen 3D menghadirkan konsep visualisasi yang luar biasa indah apalagi dengan berbagai close-up shot. Awesome!
Dari segi cerita, nyaris tidak ada yang baru disini. Pengenalan terhadap dua saudara yang saling bersaing untuk kemudian memisahkan keduanya ke dalam sisi gelap dan terang. Otomatis konsen penonton akan jatuh pada protagonisnya yaitu Soren yang sepintas terlihat lebih lemah dan kurang ahli dibandingnya sang antagonis Kludd yang lebih kuat dan banyak kemampuan. Sturgess dan Kwanten memberikan intonasi suara yang pas ke dalam kedua karakter tersebut.
Sketsa yang lebih besar adalah keberadaan dua kubu yang juga saling bertolak belakang. Pertama ada The Aggie’s yang memiliki kekuatan misterius dari persembahan-persembahan yang dilakukan warganya. Mereka lebih terlihat sebagai negara fasis yang mengusung militerisme dengan berbagai persenjataan yang komplit.
Kedua ada Tree of Ga’Hoole yang terasa lebih beradab dan manusiawi dimana semua warganya hidup berdampingan secara aman dan damai. Mereka mewakili negara demokrat yang mengembangkan suasana kekeluargaan yang kental.
Sepanjang film anda akan disuguhi petualangan Soren dkk dalam menjalani impian masa kecilnya akan figur kepahlawanan yang nyata sekaligus memerangi tirani yang membelenggu. Saran saya saksikan film ini dalam 3D sebab memang dibuat untuk itu. Versi 2D nya terus terang menjadi kurang menggigit apalagi sosok burung hantu masih terasa asing untuk dikedepankan dalam sebuah film animasi. Dibandingkan film-film sejenis yang sudah lebih dahulu beredar. Legend of the Guardians : The Owls of Ga’Hoole tidaklah terlalu istimewa tetapi sangat memanjakan mata.

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$16,112,211 in opening week end of Sep 2010

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Selasa, 05 Mei 2009

WATCHMEN : Reuni Superhero Berbuntut Misteri

Quotes:
Adrian Veidt-It doesn't take a genius to see the world has problems.
Edward Blake-No, but it takes a room full of morons to think they're small enough for you to handle.
----------
Rorschach-A Comedian died last night, and nobody cares. Nobody cares but me.
----------
D
an Dreiberg-Maybe this was a political killing?
Rorschach-Maybe. Or maybe someone's picking off costumed heroes.
Dan Dreiberg-Um. Don't you think that's maybe a little paranoid?
Rorschach-That's what they're saying about me now? That I'm paranoid?

Cerita:
Sekitar 1985, masa-masa pahlawan dan penjahat berkostum telah berakhir, Pemerintah tenang dan rakyat menyikapi revolusi dengan biasa. Namun saat satu pahlawan bertopeng ditemukan tewas mengenaskan, investigasi kembali dimulai. Sekelompok pahlawan super pun mau tidak mau bereuni kembali untuk menghindari kehancuran kubu mereka. Tetapi hal tersebut tidaklah mudah karena konspirasi dan akar permasalahan sangat rumit dan perlu penelusuran lebih dalam. Masing-masing pahlawan tersebut juga harus menghadapi ego dan karakteristik mereka yang unik sekaligus kompleks.

Gambar:
Seakan bergaya grafis dengan dominan warna biru gelap, gambar-gambar Watchmen bisa dibilang stylish membaur dengan kostum warna-warni superhero yang mencolok.

Act:
Malin Akerman sebagai Laurie Jupiter / Silk Spectre II yang seksi dengan balutan kostum kuning.
Billy Crudup sebagai Dr. Manhattan / Jon Osterman yang sepanjang film hanya sebagai grafis bayangan biru dimana sesungguhnya telanjang dalam komiknya tapi mengenakan cawat pada filmnya.
Matthew Goode sebagai Adrian Veidt / Ozymandias pernah mendukung Chasing Liberty (2004) bersama Mandy Moore.
Jackie Earle Haley sebagai Rorschach yang selalu bertopeng kain putih dengan siluet hitam yang membentuk dan mengikuti ekspresinya.
Jeffrey Dean Morgan terkenal dari serial Supernatural kali ini bermain sebagai The Comedian / Edward Blake yang kasar dan playboy.
Belum lama ini tampil dalam Passengers (2008), Patrick Wilson cukup konsisten karir aktingnya. Sebagai Nite Owl II disini, Patrick memperlihatkan karakter pahlawan super yang cool.
Carla Gugino yang pernah mendukung Spy Kids berperan sebagai Silk Spectre I.


Sutradara:
Pria kelahiran Wisconsin 1 Maret 1966, Zack Snyder angkat nama lewat karya perdananya Dawn of the Dead (2004) yang cukup sukses itu. Reputasinya dipertaruhkan saat membesut Watchmen yang dahulu komiknya populer tapi proyek layar lebarnya selalu tertunda sampai akhirnya terealisasi. Hasilnya? Patut berkaca dahulu pada angka box-office film ini di Amerika dan seluruh dunia.

Komentar:
Penonton Watchmen mungkin akan terbagi dua kubu yaitu mereka yang membaca komiknya dan yang tidak. Hal itupun yang mempengaruhi hasil akhir film ini dimana sebagian menyukai film ini dan sebagian tidak. Yang pasti Watchmen menampilkan film superhero yang berbeda dari yang pernah ada, nuansa gelap sangat terasa karena menampilkan kelemahan dan sisi lain dari masing-masing karakter pahlawan super tersebut. Bagaimana mereka saling berinteraksi, bersahabat sekaligus diam-diam bersaing satu sama lain. Tergantung selera anda apakah bisa menerima gaya seperti itu atau tidak untuk bertahan di bangku bioskop sampai film yang berdurasi panjang ini berakhir. Di samping itu nikmati saja semua adegan pertempuran yang menarik untuk diikuti karena memperhatikan detail dengan didukung grafis spesial efek yang sangat baik.

Soundtrack:
”The Times They Are A’Changin” by Bob Dylan
”Hallelujah” by Leonard Cohen
”First We Take Manhattan” by Janis Joplin
”Me and Bobby McGee” by Janis Joplin
”All Along The Watchtower” by Jimi Hendrix
”The Sounds of Silence” by Paul Simon
”99 Luftballons” by Nena
”I’m Your Boogie Man” by KC & The Sunshine Band
”Everybody Wants to Rule the World” by Tears for Fears
”Prophecies” by The Philip Glass Ensemble
”Pruit Igoe” by The Philip Glass Ensemble
”Desolation Row” by My Chemical Romance
”Unforgettable” by Nat King Cole

Durasi:
150 menit

U.S. Box Office:
$107,061,353 till end of April 2009

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!