XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 21 Oktober 2011

THE LEDGE : Tepian Keputusan Pertentangan Keagamaan

Quotes:
Gavin Nichols: Love the Sinner, hate the sin?


Storyline:
Seorang polisi, Hollis yang baru mendapati dirinya memiliki putra-putri bukan dari benihnya ditugasi menuju puncak sebuah gedung tinggi. Disana ada Gavin yang berniat melompat bunuh diri sewaktu jam menunjukkan tepat tengah hari. Ia dirundung masalah ketika teman sekamarnya Chris yang gay divonis HIV+ belum lagi Shana, pegawainya di hotel tengah menjalani rumah tangga yang tidak bahagia dengan Joe, Kristen taat yang menganggap setiap tindakannya sesuai dengan ajaran Alkitab. Waktu yang tersisa harus disiasati Hollis untuk mengubah pikiran Gavin. Adakah motivasi lain yang melingkupinya?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Film & Entertainment VIP Medienfonds 4 GmbH & Co. KG bersama dengan Modern VideoFilm dan sudah rilis di Amerika Serikat pada tanggal 10 Juli 2011 yang lalu.

Cast:
Sebelumnya mendukung Children of Men (2006), Charlie Hunnam berperan sebagai Gavin Nichols
Mengawali karir aktris dalam film Silent Fall (1994), Liv Tyler bermain sebagai Shana
Patrick Wilson sebagai Joe Harris
Terrence Howard sebagai Hollis Lucetti
Christopher Gorham sebagai Chris

Director:
Merupakan film keempat bagi Matthew Chapman sekaligus yang pertama dalam 13 tahun terakhir sejak Heart of Midnight (1988).

Comment:
Perselingkuhan bukanlah tema baru dalam sebuah film, dari kelas Oscar hingga kelas abal-abal sekalipun, maaf saya tidak berbicara mengenai film biru disini. Namun bagaimana jika hal tersebut digabungkan dengan aspek religius, pertentangan Kristen dengan atheis mengenai konsep hubungan cinta berlawanan jenis dalam pernikahan atau sesama jenis dalam komitmen itu sendiri? Jawabannya tertuang dalam drama thriller yang diproduseri salah satunya oleh Mark Damon ini.
Penulis sekaligus sutradara Chapman dengan cerdas mengambil gaya penceritaan flashback yang tidak biasa dengan simpanan twist spesial di ujung film yang membuat antusiasme penonton tetap terjaga. Penetrasi terhadap konflik dilakukan secara detail perlahan-lahan dari sudut pandang keempat tokohnya secara bergantian yakni Gavin, Shana, Joe, Chris disamping peran Hollis sebagai negosiator pihak ketiga. Sisi emosionalnya pun terjaga dengan rapi, tidak lemah tapi tidak dipaksakan berlebihan.

Hunnam adalah aktor Inggris yang berhasil membuat aksen Amerika. Karakternya abu-abu disini, hitam sebagai pria yang gagal mempertahankan rumah tangga sekaligus putih sebagai pria yang berusaha membangun cinta baru. Semakin kompleks dengan filosofi atheis yang mempengaruhi setiap tindak tanduknya yang terkesan “semau gue” itu. Chemistrynya dengan Tyler cukup manis, dimana keduanya dapat dikatakan sama-sama pernah gagal dalam hidup.
Wilson dan Howard, which happen to be two of my fave actors, melakoni karakter Joe dan Hollis dengan mengesankan. Satu pria fundamental yang secara mengejutkan diplot sebagai tokoh antagonis kali ini. Padahal jika dicermati, ia hanyalah pria Kristen biasa yang melindungi apa yang dimilikinya berdasarkan keyakinan yang kuat selayaknya menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri. Sedangkan satu lagi mempertanyakan kesetiaan istrinya sendiri hingga mengancam keutuhan keluarganya yang nyaris sempurna itu.

Chapman juga mempertahankan eksplorasi topik sensitif dalam film ini agar tidak terkesan menimbulkan argumentasi keras dari golongan tertentu. Dialog-dialog yang tercipta tidak menggurui tetapi mampu memprovokasi secara positif sehingga amat mendekati kenyataan. Banyak sekali bahasa tubuh dari karakter-karakter utama yang sudah lebih dari cukup untuk menerjemahkan sisi perspektif psikologis yang dihadapi masing-masing, apalagi dibantu dengan music scoring dari Nathan Barr.
The Ledge adalah mainstream movie yang bermuatan diskusi teologi yang menarik. Bagi anda yang kadar keagamaannya tidak terlalu dominan bisa jadi akan lebih mudah jatuh hati pada tokoh Gavin. Sebuah contoh kasus kompleksitas karakter yang multi-dimensi yang mampu dijembatani secara utuh terhadap penonton. Terkadang suara hati memang berbeda dengan keyakinan manusia yang sesungguhnya. Itulah sebabnya anda dipersilakan mengambil posisi pengamat di sebuah tepian yang sangat menentukan langkah selanjutnya menuju pilihan-pilihan hidup.

Durasi:
101 menit

U.S. Box Office:
$5,176 till July 2011

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar: