Quotes:
Nora: You miss him... like a boyfriend... you miss your zombie boyfriend?
Nice-to-know:
Kisah ini secara tidak langsung didasari oleh "Romeo and Juliet". "R" = "Romeo"; "Julie" = "Juliet; "Perry" = "Paris"; "M/Marcus" = "Mercutio"; "Nora" = Juliet's "Nurse".
Nice-to-know:
Kisah ini secara tidak langsung didasari oleh "Romeo and Juliet". "R" = "Romeo"; "Julie" = "Juliet; "Perry" = "Paris"; "M/Marcus" = "Mercutio"; "Nora" = Juliet's "Nurse".
Cast:
Nicholas Hoult sebagai R
Teresa Palmer sebagai Julie
Analeigh Tipton sebagai Nora
Rob Corddry sebagai M
Dave Franco sebagai Perry
John Malkovich sebagai Grigio
Nicholas Hoult sebagai R
Teresa Palmer sebagai Julie
Analeigh Tipton sebagai Nora
Rob Corddry sebagai M
Dave Franco sebagai Perry
John Malkovich sebagai Grigio
Director:
Merupakan feature film keempat bagi Jonathan Levine setelah 50/50 (2011) yang menuai banyak pujian dan penghargaan itu.
Merupakan feature film keempat bagi Jonathan Levine setelah 50/50 (2011) yang menuai banyak pujian dan penghargaan itu.
W For Words:
Cermati poster dan penggunaan judul film ini, anda harusnya dapat merasakan suguhan yang berbeda. Ya. Bagaimana cinta remaja tampil dalam format yang ‘nyeleneh’ yaitu antara manusia dan zombie, lengkap dengan berbagai pakem familiar yang dikreasikan sedemikian rupa untuk memberikan nuansa baru. Ide ini muncul dari Isaac Marion lewat novel berjudul sama yang dipublikasikan pada tahun 2010. Bukan rahasia pula jika Marion yang mengagumi roman sepanjang masa Romeo & Juliet turut memasukkan beberapa elemen tersebut ke dalam ceritanya. Interesting, right?
Cermati poster dan penggunaan judul film ini, anda harusnya dapat merasakan suguhan yang berbeda. Ya. Bagaimana cinta remaja tampil dalam format yang ‘nyeleneh’ yaitu antara manusia dan zombie, lengkap dengan berbagai pakem familiar yang dikreasikan sedemikian rupa untuk memberikan nuansa baru. Ide ini muncul dari Isaac Marion lewat novel berjudul sama yang dipublikasikan pada tahun 2010. Bukan rahasia pula jika Marion yang mengagumi roman sepanjang masa Romeo & Juliet turut memasukkan beberapa elemen tersebut ke dalam ceritanya. Interesting, right?
Populasi manusia di masa depan membentengi wilayah untuk bertahan hidup dari kawanan zombie yang siap memangsa mereka. Saat bergerilya mencari obat-obatan, Julie bersama sang kekasih Perry dan teman-temannya diserang. Adalah zombie muda R yang menewaskan Perry dan mengambil ‘memori’ dari otaknya. Seketika ia jatuh cinta pada Julie yang kemudian diselamatkannya. Lambat laun terjadi interaksi unik di antara keduanya. Kehadiran Julie kian memanusiakan R hingga wajah dunia bisa jadi berubah. Namun kumpulan tengkorak zombie tak tinggal diam.
Rasanya tepat mempercayakan Jonathan Levine menulis sekaligus menyutradarai film ini. Visi pemuda bertalenta yang satu ini memang tak jarang menyinggung Twilight saga (2008-2012) yang ‘mengawinkan’ manusia dengan vampir. Jangan buru-buru melakukan justifikasi karena isu kehidupan dan segala isinya juga menjadi faktor penguat yang tak bisa dipandang sebelah mata. Alih-alih menggelorakan percintaan muda-mudi yang ‘cheesy’, ia malah membangun rasa lewat serangkaian proses natural mulai dari keterasingan, kecanggungan sampai penerimaan.
Setting lokasi juga dibangun Levine sedemikian rupa demi menyesuaikan keadaan ‘post-apocalyptic’ Amerika yang berantakan. Lihat saja lima belas menit pertama yang captivating itu dimana dunia diperkenalkan secara langsung oleh karakter R yang berjalan keliling kota seorang diri. Interaksi dan dialog yang tercipta memang minim tapi sudah cukup maksimal dalam mempertahankan ritme film. Dukungan tembang-tembang lawas dari Scorpions, Bob Dylan, John Waite, Roy Orbison, Bruce Springsteen dsb mungkin akan lebih memanjakan penonton dewasa.
Nicholas Hoult tampaknya memiliki masa depan yang cerah di Hollywood. Peran R cukup menantang baginya dan ia terbilang berhasil menjiwainya. Saya menyukai ‘transformasi’ yang begitu terlihat melalui gaya bicara dan bahasa tubuh. Tak mudah memberi nyawa pada tokoh mati seperti itu. Lupakan dandanan yang mirip dengan Kristen Stewart, Teresa Palmer menokohkan Julie dengan lugas, berani dan mau berjuang untuk sesuatu yang diyakininya. Saya menyukai Corddry dan Tipton sebagai sidekick di sini. Sedangkan Malkovich masih terlalu stereotype sebagai ayah Julie yang tak kenal kompromi.
Warm Bodies adalah tontonan alternatif yang menyenangkan. Karakter-karakternya meski tak terlalu dikembangkan maksimal tetap mampu menghangatkan hati penonton. Semua bumbu satir sosialnya ditakar secara pas, romansanya tidak menye-menye, komedinya enggan berlebihan dan horornya juga tak sampai berdarah-darah. Twist manis nan kreatif diselipkan di akhir kisah. Kunci untuk menikmati produksi Summit Entertainment ini adalah percaya dan open-minded. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang sudah hancur masih dapat diperbaiki. Yes, this witty quirky one is skeptically good zom-com!
Durasi:
98 menit
98 menit
U.S. Box Office:
$58.243.441 till Feb 2013
$58.243.441 till Feb 2013
Overall:
8 out of 10
8 out of 10
Movie-meter:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar