XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 20 April 2012

THE DEVIL INSIDE : F*ck Ending Leaves You Nothing At All


Tagline:
No soul is safe.

Nice-to-know:
Vatican tidak menyarankan anda untuk menonton film ini

Cast:
Fernanda Andrade sebagai Isabella Rossi
Simon Quarterman sebagai Father Ben Rawlings
Evan Helmuth sebagai Father David Keane
Ionut Grama sebagai Michael Schaefer
Suzan Crowley sebagai Maria Rossi

Director:
Merupakan film ketiga bagi William Brent Bell setelah Stay Alive (2006).

W for Words:
Exorcism merupakan tema yang tak pernah habis diangkat dalam sebuah horor. Herannya apapun formulanya, film jenis tersebut selalu sukses membuat saya ketakutan dibanding hantu-hantuan biasa. Apa sebab? Bisa jadi karena kejadian yang terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bisa menimpa siapa saja. Setan yang mengambil wujud manusia untuk menentang keberadaan Tuhan tak jarang membuat kepercayaan menjadi goyah. Itulah yang ingin disampaikan penulis William Brent Bell bersama Matthew Peterman kali ini.

Isabella Rossi merasa terpanggil untuk menguak misteri ibunya, Maria Rossi yang membunuh tiga orang langsung selama kerasukan iblis. Kasus tersebut kemudian ditutup dan Maria dianggap mengidap kelainan jiwa hingga dirawat dalam sebuah sanatorium tertutup. Dibantu dengan Father Ben Rawlings dan Father David Keane, Isabella belajar mengenai exorcism sebelum berhadapan langsung dengan ibunya yang masih dihinggapi berbagai “penunggu”nya itu.
Sutradara Brent Bell kembali menggunakan konsep ‘found-footage’ di paruh pertama film untuk menegaskan realita yang terjadi di antara tokohnya. Suspensi yang dibangun terbukti menjanjikan karena berulang kali membuat penonton tercekat karena kejutan-kejutan yang mengerikan. Namun memasuki paruh kedua, nyaris tak ada bedanya dengan mockumentary biasa dimana karakter-karakter yang terbangun terasa satu dimensi tanpa penjelasan yang cukup untuk membuat penonton melakukan evaluasi menyeluruh.

Fernanda Andrade memang cantik tapi aktingnya masih jauh dari maksimal. Entah mengapa ketika mengunjungi Maria Rossi, Isabella justru tidak terlihat memposisikan diri sebagai putrinya melainkan saudara jauh. Tidak terasa chemistry ibu dan anak yang kuat meskipun Suzan Crowley sudah berakting cukup meyakinkan sebagai sosok yang kerasukan. Reaksi Simon Quarterman sebagai Father Ben juga terlampau tenang meskipun keyakinannya sempat diguncang hebat. Saya mengharapkan ketakutan yang lebih darinya menghadapi kekuatan kasat mata yang jauh lebih hebat.
Kekurangan terbesar The Devil Inside tak lain tak bukan terletak pada endingnya. Tokoh Maria Rossi yang sejak detik pertama diceritakan justru dihilangkan begitu saja, menyisakan Isabella dengan semua keterbukaan konflik yang menganga. Tampaknya Brent Hill berupaya mengikuti pakem ‘open-ending’ Hollywood bergenre serupa dengan kejutan pahit? Well, it ain’t wise at all. Jika ini diangkat dari kisah nyata mungkin dapat dimaafkan. Namun jika tidak, rasanya penonton berhak mendapatkan uangnya kembali setelah dicekam kengerian tanpa alasan sedemikian rupa.

Durasi:
83 menit

U.S. Box Office:
$53,245,055 til March 2012

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar: