XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label ginnifer goodwin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ginnifer goodwin. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Juli 2011

SOMETHING BORROWED : Pertentangan Hati Taruhan Persahabatan

Tagline:
It's a thin line between love and friendship.

Storyline:
Rachel dan Darcy adalah dua soulmate sedari kecil meski keduanya berbeda kepribadian. Rachel selalu menyikapi serius hidupnya sebagai pengacara sedangkan Darcy sangat menikmati menit-menit hidupnya. Di ultah ke-30 nya, Rachel justru bertemu kembali dengan tunangan Darcy yaitu Dex yang merupakan teman seangkatannya semasa kuliah jurusan hukum dahulu. Rahasia mulai terkuak saat ternyata Rachel dan Dex sama-sama pernah memiliki ketertarikan satu sama lain. Satu malam dihabiskan bersama membuat mereka berusaha mencari tahu makna dari hubungan tersebut sebelum semua benar-benar terlambat oleh pernikahan.

Nice-to-know:
Colin Farrell sempat dikabarkan akan bermain sebagai Marcus dan Peter Facinelli sempat mencoba peran Dex sebelum keduanya batal.

Cast:
Terakhir menyaksikannya dalam ensemble drama He’s Just Not That Into You (2009), Ginnifer Goodwin bermain sebagai Rachel
Sempat mengisi peran The Killer Inside Me tahun lalu, Kate Hudson berperan sebagai Darcy
Colin Egglesfield sebagai Dex
John Krasinski sebagai Ethan
Steve Howey sebagai Marcus
Ashley Williams sebagai Claire

Director:
Merupakan film ketiga Luke Greenfield setelah terakhir The Girl Next Door (2004).

Comment:
Penemuan cinta yang dibalut dengan perebutan pria diantara dua wanita kerapkali menjadi formula lawas komedi romantik Hollywood sejak dulu kala. Namun jika ditambahkan dengan pembahasan kisah cinta yang belum sempat selesai di antaranya bisa jadi sebuah hal yang baru apalagi jika tergarap dengan baik. Penasaran dengan adaptasi novel berjudul sama karangan Emily Giffin ini? Jawabannya HARUS iya karena terbukti memberikan nuansa yang berbeda.

Rachel & Darcy - Persahabatan yang dibangun sejak kecil biasanya putus..
Darcy yang dominan lebih sering diamini oleh Rachel yang pengalah. Keduanya selalu berbagi momen-momen penting dalam hidupnya secara bersama-sama termasuk dirty little secrets yang tidak heran selalu datang dari Darcy. Yang hebat disini adalah persaingan keduanya tergolong sehat, tidak ada yang melakukan hal-hal buruk untuk saling mengungguli satu sama lain. Itulah sebabnya penonton mampu bersimpati pada keduanya di sepanjang kisah meski tak diragukan akan berpihak lebih pada Rachel.

Darcy & Dex - Aku membuatnya lebih menikmati hidupnya dan dia membuatku sedikit lebih serius..
Di mata orang, Darcy & Dex merupakan pasangan sempurna. Keduanya good looking dan terlihat saling melengkapi dari dua kepribadian yang berbeda sekalipun. Konsep itulah yang membuat keduanya (dan sebagian besar pasangan lain di dunia) memutuskan untuk bersatu. Jangan salah, kesempurnaan hanya terjadi dalam dongeng, bukan dunia nyata yang penuh realita. Terlepas dari manisnya sikap satu sama lain, rasanya penonton mampu melihat sedikit celah “serius” dalam hubungan mereka.

Rachel & Dex – Andai aku tahu lebih awal perasaan ini. Sekarang semuanya sudah terlambat..
Hati-hati, perkawanan pria dan wanita seringkali dibumbui oleh cinta terpendam salah satu pihak (bisa jadi keduanya!). Jika itu yang terjadi, pilihan ada di tangan anda untuk tetap meneruskan persahabatan atau mengungkapkan perasaan yang bisa merusak semuanya. Dex yang ragu-ragu untuk mendekati atau Rachel yang terlalu rendah diri untuk melangkah? Sikap mundur maju keduanya tak jarang membuat penonton gemas sekaligus geregetan.

Karakter Rachel terasa pas di tangan Goodwin, wanita cerdas, baik hati kalau mau dikatakan tak berdaya, yang menganggap kecantikannya patut disembunyikan. Begitu pula karakter Darcy yang sangat melekat dalam diri Hudson, wanita cantik yang tak jarang egosentris, manipulatif dan patut diuji intelektualitasnya. Interaksi keduanya sebagai soulmates menepis stereotype film-film sejenis yang menonjolkan kebodohan female fighting saat akhirnya harus saling berhadapan.


Tokoh Ethan tidak kalah menariknya disini sebagai satu-satunya yang berpihak pada Rachel. Krasinski menjiwainya secara fun dengan tingkah laku yang jujur dan permainan kata-katanya yang menohok. Tokoh Dex juga dihidupkan dengan charming oleh Egglesfield. Tipe pria don juan yang untungnya tidak memanfaatkan kelebihannya itu untuk menarik wanita tetapi lebih pada usahanya untuk menjadi pria yang utuh dalam mewujudkan mimpi-mimpi hidupnya.


Sutradara Greenfield terbilang berhasil menggarap chick flick yang dewasa dan tidak dangkal ini. Bagaimana potongan-potongan masa lalu dari ketiga tokoh utamanya bertukaran dihadirkan lewat sudut pandang Rachel. Hal tersebut mampu menjawab setiap pertanyaan yang mungkin timbul dari penonton sebelum memutuskan kemana mereka akan berpihak. Sinematografinya cukup apik meski setting The Hamptons House agak berlebihan penggunaannya. Komposisi musik latar yang timeless tergolong tepat mengisi setiap bold scenes nya untuk mempertajam suasana galau dan sedih yang silih berganti hadir.

Something Borrowed tidak hanya manis romantis tapi juga sendu provokatif. Drama bermakna yang kental dengan proses “introspeksi” dengan kandungan momen back and forth nya. Membuat anda berpikir dalam-dalam bagaimana menjadi seorang sahabat sempurna, kekasih ideal tanpa harus menyakiti? Atau menerawang apakah sebuah kesalahan dapat diperbaiki secara benar, untuk kemudian melangkah maju merengkuh impian-impian pribadi yang terpendam? Ahhh pertanyaan-pertanyaan dilematis yang pasti dihadapi setiap orang tanpa terkecuali sebelum rasa penyesalan itu benar-benar datang pada akhirnya..

Durasi:
110 menit

U.S. Box Office:
$38,438,310 till Jun 2011

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter:

Sabtu, 03 Oktober 2009

HE'S JUST NOT THAT INTO YOU : Menguji Ketepatan Sinyal Cinta

Quotes:
Gigi-Maybe his grandma died or maybe he lost my number or is out of town or got hit by a cab...
Alex-Or maybe he is not interested in seeing you again.

Storyline:
Di Baltimore, lima wanita dan empat pria berusaha mengartikan sinyal-sinyal yang diberikan lawan jenis mereka. Gigi membayangkan setiap pria yang ditemuinya merupakan jodohnya sampai ia bertemu Alex yang secara gamblang bicara blak-blakan. Lalu suami istri Janine dan Ben yang kelihatannya baik-baik saja hingga Ben berbincang dengan Anna yang bercita-cita menjadi penyanyi. Sementara itu Neil dan Beth telah tinggal bersama selama 7 tahun lalu Beth mulai ragu akan semua itu. Ada juga Mary yang sibuk mencari jodoh di dunia maya. Apakah cinta yang nyata itu benar-benar ada? Bagaimana sesungguhnya pasangan tepat dapat ditemukan?

Nice-to-know:
Dikirimkan ke sinepleks dengan nama samaran "Boy Trouble".

Cast:
Bertabur aktor-aktris ternama Hollywood dengan masing-masing karakter yang sangat beragam.
Ginnifer Goodwin sebagai Gigi Phillips
Scarlett Johansson sebagai Anna Marks
Bradley Cooper sebagai Ben
Justin Long sebagai Alex
Ben Affleck sebagai Neil
Jennifer Aniston sebagai Beth Murphy
Jennifer Connelly sebagai Janine
Drew Barrymore sebagai Mary
Kevin Connolly sebagai Conor Barry

Director:
Pertama kali Ken Kwapis menjadi sutradara di usia 26 tahun lewat The Beniker Gang (1983).

Comment:
Tidak diragukan lagi film ini lebih memihak feminisme daripada maskulinitas. Plotnya sendiri dilihat dari sudut pandang kaum wanita terhadap pria dan hubungan kasih yang mereka jalani terhadapnya. Mari kita bahas satu persatu.
Karakter Gigi merupakan contoh wanita yang selalu salah menafsirkan perilaku pria dan berpikir pria akan berubah suatu saat nanti. Pada beberapa kasus memang demikian, seperti tertera dalam buku Mens Are From Mars dan sejenisnya.
Karakter Anna merupakan jenis wanita oportunis yang mengutamakan mimpi dan visinya terlebih dahulu sebelum memutuskan mana yang rasional untuk dijalani.
Karakter Janine merupakan sosok wanita insecure yang pernah mengalami kepahitan masa lalu sehingga perilakunya cenderung obsesif kompulsif yang pada akhirnya sulit memahami dan menerima pasangannya.
Karakter Beth merupakan macam wanita yang mempercayai lembaga pernikahan adalah satu-satunya alasan untuk bahagia meskipun sudah mempunyai hubungan serius selama bertahun-tahun tanpa adanya ikatan perkawinan.
Keempatnya diprofilekan dengan sangat baik oleh Goodwin, Johansson, Connely dan Aniston. Ditambah dengan karakter minoritas Barrymore yang percaya dunia maya bisa memberikannya keintiman yang unik. Dari penuturan dan interaksi merekalah membuat karakter-karakter pria di film ini terlihat tidak terlalu positif. Walaupun demikian Affleck, Long, Cooper, Connoly tetap diapresiasi dalam menjiwai Neil yang takut kawin, Alex yang berganti-ganti wanita, Ben yang didominasi istri, Conor yang menjadi sahabat terbaik wanita.
Sutradara Kwapis yang berpengalaman mengarahkan drama romantis juga menyisipkan tagline-tagline secara bold untuk mempertegas scene demi scene yang ingin disampaikan penekanannya. Hal tersebut cukup bekerja walau terkadang membuat film kehilangan fokus.
Apapun pendapat anda, setidaknya He's Just Not That Into You mencoba jujur menuturkan kisah cinta dan permasalahan umum kaum wanita di penghujung dua puluhan sampai tiga puluhan, selayaknya sebuah diktat yang cukup menarik dan bisa menjadi bahan pembelajaran bersama.

Durasi:
125 menit

U.S. Box Office:
$93,945,548 till early July 2009.

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent