XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Senin, 31 Desember 2012

BEST PICK LOCAL MOVIES OF 2012

THE RAID
 
Keterbatasan bujet tidak menghalangi efektifitas kinerja setiap departemen dalam film ini. Plot cerita yang sangat dasar tertutupi oleh koreografi tarung para cast nya yang sangat meyakinkan. The Raid adalah action non-stop dari awal sampai akhir termasuk klimaks penutup yang mencengangkan. Intensitas ketegangan menjaga penonton untuk tetap terpaku pada kursi masing-masing. Wajib tonton di bioskop untuk merasakan “getaran” secara langsung. Gareth Evans secara tersirat mengisyaratkan pada penonton film global bahwa wajah industri film Indonesia mungkin akan segera berubah di masa mendatang.

LOVELY MAN
 
Ketidaksempurnaan sebagai film dibayar tuntas dengan kesempurnaannya dalam mengeksploitasi substansi hubungan antar personal. Lovely Man tidak bertutur dengan cara yang ekstrim meskipun tokoh Ipuy sendiri tak akan diterima begitu saja oleh kebanyakan orang. Penyelesaiannya tergolong pas dalam menyudahi pertanyaan-pertanyaan yang menghinggapi Cahaya atau kewajiban-kewajiban yang membebani Syaiful secara harfiah, meninggalkan penonton dengan tanda tanya besar akan kelanjutan hidup ayah dan anak setelah perjalanan satu malam tersebut. Sisi humanis yang teramat realistis itulah yang menjadikan saya dan sebagian besar penonton lain jatuh cinta. Cinta akan tontonan berisi apa adanya tanpa harus membalutnya dengan sampul eksklusif. One of the best local drama I’ve ever seen!

RAYYA, CAHAYA DI ATAS CAHAYA
 
Rayya sukses memberikan pengalaman sinema yang teramat dewasa untuk dimengerti benar. Sebuah studi kasus kompleksitas egosentris dan penyerahan diri seorang manusia dalam menyikapi setiap permasalahan yang menghampiri. Sisipan pesan moral disana-sini patut menjadi renungan tanpa muatan elemen yang terlampau berat untuk dipikul bersama. Cahaya akan selalu menjadi musuh kegelapan sekaligus memaknai harapan yang datang kelak. Momen dimana Rayya siap menyongsongnya dengan pribadi baru yang bersinar.

HABIBIE & AINUN
 
Habibie & Ainun sesungguhnya bisa menjadi film yang sempurna andaikata pengembangan karakter di luar Reza dan BCL dapat diberi ruang lebih plus referensi peristiwa bersejarah yang lebih kuat pengaruhnya terhadap Habibie sendiri. Sekali lagi saya ingatkan, ini adalah perjalanan sebuah kisah cinta sepasang insan yang tak lekang oleh waktu terlepas dari keadaan dan ketiadaan di muka bumi. Bagi Habibie, Ainun adalah inspirasi yang melengkapi setiap pencapaian dalam hidupnya. Teladan yang pantas ditiru oleh pasangan manapun juga dalam upaya melangkah bersama membangun suka duka rumah tangga.

5 CM
 
Di atas semuanya, mohon camkan baik-baik bahwa visi terbesar 5 cm adalah mengajarkan kita untuk mengejar mimpi. Bukankah semua berawal dari situ? Keyakinan untuk menggapai harus dilandasi tekad yang kuat dan usaha yang maksimal. Analogi kaki, tangan, mata, leher, mulut dan hati sebagai modal pendukung dari Tuhan kepada setiap manusia itu tergolong luar biasa. Sebuah penegasan bahwa jatuh bangun itu hal yang biasa asalkan kamu tidak berhenti. Tentunya dukungan keluarga dan sahabat juga dibutuhkan sebagai dorongan semangat. Awesome cinematography has capped this as one of the best Indonesian movies ever made!

MODUS ANOMALI
 
Modus Anomali tidaklah sulit untuk dicerna setelah anda menyelesaikan menit-menit terakhir yang menyingkap suspensi satu per satu. Sambil menunggu klimaks tersebut, tak ada salahnya anda berupaya menerka twist macam apa yang kali ini disuguhkan. Temukanlah setiap kepingan puzzle yang tersebar di seluruh penjuru demi mendapatkan gambaran utuh yang akan mencengangkan anda. My message for you, stop reading too much reviews everywhere and let your very own "mindfuck" begins!

SAMPAI UJUNG DUNIA
 
Sampai Ujung Dunia merupakan suguhan drama percintaan murni yang akan mengingatkan anda pada film-film sejenis di tahun 1980an sebut saja Badai Pasti Berlalu, Satu Jam Saja dsb. Rentang waktu yang cukup panjang memang tidak terasa mencolok perbedaannya selain suguhan konsistensi sinematografi yang memikat terlebih setting lokasi Belanda yang menyatu dengan kebutuhan cerita di bagian penutupnya. Suguhan musik pengiring dari Bongky Marcel dan Ganden Bramanto pun mengalir indah melingkupi muara cinta segitiga Gilang-Anissa-Daud. Ah, cinta memang harus memilih, apapun konsekuensinya.

CITA-CITAKU SETINGGI TANAH
 
Cita-citaku Setinggi Tanah akan membuka mata anda bahwa film “baik” itu pantas untuk dinikmati. Bukan hanya itu, 100% hasil penjualan tiket akan disumbangkan kepada Yayasan kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) demi memotivasi semangat mereka untuk melanjutkan hidup. Antara menginginkan dan mewujudkan tentunya ada proses yang harus dilalui. Kita lantas menyebutnya perjuangan dimana besar kecilnya usaha akan menentukan hasil akhir. Berhasil atau gagal ada di tangan anda. Wujudkan cita-cita, berawal dari kita, slogan penutup sempurna untuk sebuah presentasi inspiratif dari seorang Eugene Panji.

MALAIKAT TANPA SAYAP
 
Malaikat Tanpa Sayap pada akhirnya turut memperkaya khasanah perfilman Indonesia dengan kualitas yang di atas rata-rata. Saya menyukai penuturan lembut Rako yang sangat memperhatikan emosi aktor-aktrisnya yang terjaga dengan baik tanpa harus berlebihan. Sayangnya endingnya masih terlalu “tipikal” dengan twist yang sengaja dipaparkan demikian adanya. Tak pelak sepeda, lukisan pasir, komedi putar pun turut menjadi saksi bagaimana sepasang anak manusia mampu menemukan jati dirinya masing-masing di tengah himpitan kompleksitas masalah orang dewasa. Bukankah ikatan itu menguatkan?

POSTCARDS FROM THE ZOO
  
Menonton Postcards From Zoo mungkin akan meninggalkan ambiguitas dalam diri anda layaknya potongan puzzle yang tersebar selama 95 menit. Gaya penceritaan Edwin yang linier memang tidak memberi penjelasan yang dibutuhkan penonton untuk dapat mengerti latar belakang setiap karakter intinya. Namun kebebasannya bereksperimen dengan sedikit sentuhan magis itulah yang menjadikan konsep film ini terasa matang dalam balutan semangat indie. Bagaikan menggiring kita dalam sebuah tour singkat kebun binatang yang dianalogikan sebagai dunia tempat anda berpijak dan hewan-hewan di dalamnya sebagai orang-orang yang anda temui dalam kehidupan sehari-hari dengan ragam variatif. Selalu dibutuhkan proses pengenalan, pembelajaran, adaptasi yang samasekali tidak mudah dilalui demi sebuah pencapaian tertinggi. Jika impian Lana ialah memegang perut jerapah, bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar: