XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label gemma arterton. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gemma arterton. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Mei 2010

PRINCE OF PERSIA : THE SANDS OF TIME Pasir Waktu Gulingkan Kekuasaan Raja Persia

Quotes:
Prince Dastan-You really enjoy telling me what to do, don't you?
Tamina-Only because you are so good at following orders. Prince Dastan-Don't press your luck.

Storyline:
Di bawah pemerintahan Raja Sharaman dari Persia, Dastan muda tumbuh menjadi petarung sekaligus pangeran yang tangguh di jalan Nasaf bersama kedua saudara angkatnya, Garsiv dan Tus. Mereka bertiga kerapkali membahas strategi peperangan yang membuat pertarungan dengan musuh terasa mudah. Saat Tus menyerang Kota Suci untuk mengungkap suatu rahasia, Dastan bertemu Putri Tamina. Sayangnya beberapa saat kemudian, Dastan malah dituduh membunuh Raja Sharaman yang meninggal secara misterius. Dastan mau tak mau terpaksa lari dan bersama Putri Tamina berupaya memecahkan misteri pasir waktu yang diyakini dapat merubah sejarah sekaligus membersihkan namanya dari musuh tak terlihat yang punya rencana jahat.

Nice-to-know:

Pada screening pertama di Inggris, sutradara Newell yang sudah mengenal Gyllenhall dari usia 7 tahun selalu berpikir Jake adalah orang yang tepat untuk peran Dastan. Padahal sewaktu casting sempat dikabarkan Orlando Bloom atau Zac Efron untuk karakter tersebut.


Act:
Memulai karir akting di usia 11 tahun dalam City Slickers (1991), Jake Gyllenhaal merupakan salah aktor aktor muda bermasa depan cerah di Hollywood. Terbukti kesempatannya memerankan Dastan di game legendaris ini datang di saat yang tepat.

Peran epik keduanya berturut-turut setelah Io dalam Clash Of The Titans (2010), Gemma Arterton bermain sebagai Tamina yang cantik dan menguasai legenda kuno Persia.
Aktor senior Inggris bernama Ben Kingsley ini pertama kali bermain dalam Fear Is The Key (1972). Kali ini kebagian peran Nizam, paman Dastan yang keras hati.

Director:
Sutradara senior asal Inggris bernama Mike Newell ini karirnya berawal dari televisi dan mulai dikenal di layar lebar lewat Into The West (1992) yang banyak memenangkan penghargaan internasional di beberapa festival film.

Comment:
Harap buang jauh-jauh pikiran akan buruknya film adaptasi game terkenal karena film ini jelas bukan salah satunya! Dari mulai masa produksinya sudah digadang-gadang akan meraih kesuksesan terutama karena jaminan nama produser Jerry Bruckheimer dan sutradara Mike Newell, belum lagi bujet 150 juta dollar yang tergolong berani karena banyaknya film adaptasi game yang hancur lebur di pasaran. Nyatanya keraguan dijawab tuntas. Pertama, formula serupa Pirates of the Caribbean kembali lagi yaitu menulis ulang cerita, di luar storyline game yang sudah mendunia tetapi tidak menghilangkan elemen dasar yang ada yang tentunya sudah dikenal pecinta gamenya. Kedua, visualisasinya Timur Tengah nya indah termasuk dari setting dan kostum yang sangat sesuai, lihatlah kota Alamut dan lanskap padang pasirnya. Ketiga, koreografi dan adegan laganya sangat menjual dari awal sampai akhir. Dari jajaran cast, pemilihan Gyllenhaal tidak salah, dengan rambut panjang dan baju perang ia terlihat gagah dan bernuansa Timur Tengah. Sama halnya dengan Arterton yang ayu dan eksotis. Keduanya berbagi chemistry yang wajar. Di luar keduanya, semua bermain maksimal apalagi kapasitas Kingsley yang tidak perlu diragukan lagi. Namun dari semua yang dijelaskan di atas, bukan berarti film ini tanpa kekurangan. Pertama, kemampuan Dastan termasuk "luar biasa" dalam lompat dari satu gedung ke gedung yang lain dan menghindari serangan senjata bertubi-tubi. And you expect us to believe it? Come on, make it more real! Kedua, background waktu dan masa yang dihadirkan rasanya seperti tempelan saja, keakuratan perlu dipertanyakan dengan lebih detail. Ketiga, unsur humornya sangat minimal. Ini dirasa penting terutama saat jeda dari intensitas tinggi. Prince of Persia : the Sands of Time dapat dikatakan memuaskan mayoritas audiens dan diharapkan sekuelnya yang rasanya sangat mungkin akan lebih baik lagi dengan inovasi-inovasi yang lebih kreatif lagi.

Durasi:
115 menit

U.K. Box Office:
£1,371,066 in opening week mid May 2010.

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Minggu, 04 April 2010

CLASH OF THE TITANS : Pertarungan "Balas Dendam" Manusia Melawan Dewa

Quotes:
Perseus-If I do this, I do it as a man.
Draco-But you are not JUST a man!

Storyline:
Yunani masa purba, kota Argos mengingkari kekuatan dewa-dewa sehingga dikutuk akan dimusnahkan dari muka bumi jika dalam 10 hari, putri raja Andromeda tidak dikorbankan kepada Kraken, monster lautnya dewa Hades pada saat gerhana. Sementara itu Perseus yang semasa kecil menjadi satu-satunya selamat dari karamnya kapal nelayan telah tumbuh menjadi pria dewasa yang tangguh. Ia sesungguhnya masih keturunan Zeus sehingga mendapat sebutan demigod, setengah manusia setengah dewa. Dendamnya pada Hades coba dituntaskan Perseus dengan menyelamatkan kota Argos. Dengan bantuan Calibos, Io, Draco dkk, mereka berkelana mencari jawaban untuk mengalahkan Kraken. Berhasilkah mereka?

Nice-to-know:
Awalnya Stephen Norrington akan menyutradarai film ini tetapi ia belum pernah menyaksikan versi aslinya sehingga tidak yakin mampu. Pada Juni 2008, proyek akhirnya diserahkan pada Louis Leterrier.

Cast:
Karir layar lebarnya dimulai lewat Bootmen (2000), kini Sam Worthington didapuk sebagai Perseus masa kini yang keras hati sekaligus tangguh bertarung.
Dua aktor senior, Liam Neeson dan Ralph Fiennes didaulat sebagai dewa yang selalu berseberangan yaitu Zeus dan Hades.
Dua gadis cantik, Gemma Arterton dan Alexa Davalos dipercayakan sebagai Io dan Andromeda.

Director:
Terakhir menggarap The Incredible Hulk (2008) yang cukup sukses itu, pria Perancis bernama Louis Leterrier ini sangat mengagumi film klasik Clash Of The Titans (1981) dan antusias saat mendapat kesempatan meremakenya.

Comment:
Apakah sebuah kesalahan melakukan remake film klasik dengan tambahan spesial efek? Hm, bisa jadi iya walau harapan meraih hasil yang lebih baik juga ada. Sebetulnya jika ditelaah lebih jauh dunia dewa-dewa teramat sangat banyak karakternya dengan karakterisasi dan cerita kehidupannya masing-masing. Clash Of The Titans hanyalah menarasikan segelintir peristiwanya dan sayangnya hal tersebut sudah dilakukan oleh film pop remaja, Percy Jackson yang baru launching beberapa bulan lalu! Plot ceritanya memang terkesan mengambang karena diawali seperti di tengah-tengah sesuatu dan tiba-tiba saja Perseus sudah dewasa tanpa kita tahu perkembangan jiwanya. Transisi antara adegan aksinya juga sedikit mengganggu, belum lagi dialognya yang tidak terlalu mengesankan. Mengingatkan film-film blockbuster buatan Michael Bay yang tidak beremosi dan bermakna. Worthington sudah melakukan yang terbaik bagi karakter Perseus tetapi kedalaman eksplorasinya tidak memungkinkan. Fiennes dan Neeson sekalipun tidak dapat berkontribusi banyak karena cerita seakan tidak menjadi fokus utama. Di luar faktor aksi dan visual efek yang menampilkan Medusa dan Kraken, film ini tidaklah terlalu spesial apalagi sampai dibilang epik. Faktor 3D juga tidak akan banyak membantu karena 2D nya sendiri sudah cukup.

Durasi:
95 menit

U.S. Box Office:
$61,400,000 in first week of April 2010

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!